Jangan lupa vote & komen !!!
Setelah mendapat pesan dari anin, shani langsung bergegas menuju rumah sakit dimana gracia dirawat, shani sangat senang mendengar kabar bahwa gracia hamil bahkan shani sempat meneteskan air mata bahagia karena dirinya sebentar lagi akan mempunyai anak.
Saat sampai di rumah sakit shani langsung menuju ruang inap gracia saat sudah dekat dengan ruangan gracia, shani melihat ariel yang menatap tajam kearah nya.
Shani yang ditatap tajam oleh ariel merasa heran setau shani dia tidak pernah berurusan dengan teman nya gracia.
"Gracia ada di dalam masuk aja, dia butuh lu" ucap ariel pelan.
Tanpa menjawab ucapab ariel shani langsung masuk kedalam ruangan gracia, disana terlihat gracia yang sedang menangis di pelukan anin.
Shani menghampiri gracia, anin yang mengerti pun langsung melepaskan pelukan gracia dan keluar dari ruangan itu.
"Sayang kamu kenapa nangis?" tanya shani saat ia sudah duduk di hadapan gracia.
"Pergi" hanya satu kata yang gracia keluarkan yang membuat shani tambah bingung.
"Hey sayang, kamu kenapa hm? Bayi nya sehat kan? Aku seneng banget akhirnya aku bakal punya anak" ucap shani dengan antusias sambil tangan nya mengelus perut gracia dengan lembut.
"Brengsek, gue benci sama lu, kenapa lu hamilin gue hah! Lu hancurin masa depan gue hikssss" bentak gracia yang tambah terisak.
"Aku kira kamu senang bakalan cepet punya anak makanya waktu kita making love waktu itu aku keluarin nya di dalem karena aku mau punya anak dari kamu ge" ucap shani yang menahan sesak di dada nya karena ekspetasi nya jauh dari realita nya.
"Pergi hiksss, gue benci sama lu, lu udah hancurin masa depan gue dan jangan berharap kalau lu bakal punya anak dari gue karena besok anak ini bakal gue gugurin" ucap gracia.
"Please, kamu boleh benci aku kamu boleh bunuh aku tapi aku mohon jangan gugurin anak aku" ucap shani sambil berjongkok di lantai memohon agar gracia tidak menggugurkan kandungan nya, bahkan tanpa gracia sadari shani sudah menitikan air mata nya.
"Keputusan gue udah bulat, gue bakal gugurin anak ini dan batalin pernikahan kita" ucap gracia tanpa melihat shani.
Shani yang mendengar itu langsung berdiri dari posisi nya dan langsung memeluk gracia sambil terisak.
"Please kali ini aja aku mohon jangan bunuh anak aku, sudah lama aku menantikan kehadiran nya, terserah kamu mau ninggalin aku, tapi aku mohon jangan bunuh anak aku" ucap shani pelan sambil terisak.
"Dia anak kita gee, apa kamu tega membunuh darah daging kamu sendiri, JAWAB AKU GEE" shani melanjutkan kalimatnya.
Gracia hanya diam mendengar penuturan shani, hati dan ego nya sedang berperang, hati nya membenarkan kalimat shani tapi ego nya malah sebaliknya.
Gracia sangat bimbang, perlahan dia melihat kearah perut nya, tanpa permisi air mata nya jatuh.
"Aku masih SMA aku belum siap jadi ibu aku masih kecil shani, apa aku mampu menjadi seorang ibu?" gumam gracia yang masih bisa di dengar shani.
"Aku yakin gee kamu pasti bisa, ada aku gee, ada aku yang selalu menemani kamu kapanpun dan dimanapun kamu, aku janji bakal bikin kamu sama anak kita bahagia gee" ucap shani yakin.
"Jadi izinkan aku menikahimu untuk menjadikan kamu istriku dan menjadi ayah dari anak kita"
"Entahlah shan aku masih bingung, aku bimbang" ucap gracia.
Shani menarik pelan dagu gracia agar gracia menatap kearah nya.
"Hey sayang look at me, semuanya bakal baik baik aja, trust me kita bakal bahagia"Gracia melihat ketulusan yang begitu dalam di mata shani, gracia salah ia pikir shani tidak mau menerima bayi itu tapi shani malah sebalik nya, dia sangat senang akan mempunyai bayi bahkan shani rela melepas gracia agar gracia tidak menggugurkan kandungan nya.
"Maafin aku shan, aku egois, aku gak mikirin kamu hikss aku cuma mikirin ego, dengan bodoh nya aku mau bunuh anak kita" ucap gracia yang terisak di pelukan shani.
"It's okey honey, mungkin tadi kamu masih shock, tapi tolong percaya sama aku kalau aku bakal bahagiain kamu sama anak kita" ucap shani sambil mengelus punggung gracia yang terisak sesekali mengecup kepala gracia.
"Gimana kalau orang tua kita tau? Apa mereka bakal marah?" tanya gracia.
"I don't know tapi kalau mereka marah aku bakal yakinin mereka dan langsung nikahin kamu"
"Gimana kalau aku di bawa kabur sama orang tua aku biar aku gak berhubungan lagi sama kamu" ucap gracia takut karena keluarga chaesara jika sudah bertindak maka tidak ada yang bisa menghadang nya.
"Aku bakal cari kamu sampai ketemu, meskipun nyawa aku taruhan nya" ucap shani yakin.
Mendengar jawaban shani, gracia semakin merasa bersalah pada shani, hey lihatlah shani rela mengorbankan nyawa nya hanya untuk dirinya dan bayi nya, sedangkan tadi gracia dia ingin membunuh darah danging nya sendiri.
"Calon ibu macam apa aku ini yang mau membunuh darah daging nya sendiri" batin gracia terisak.
"Kenapa kamu masih mau sama aku, kenapa kamu masih sabar ngadepin aku yang mau bunuh anak kamu hikss kenapaa" tangis gracia seketika pecah.
"Jawaban nya hanya satu, karena aku sangat mencintai mu, aku yang akan membimbing kamu jika kamu salah dan aku yang akan berdiri paling depan jika ada yang menyakiti kamu"
"Maaf shani hikksss" isak gracia.
"Gak ada yang perlu di maafkan, kamu hanya khilaf, jadi ayo membangun rumah tangga yang bahagia, will you marry me shania gracia natio?" tanya shani.
Gracia langsung menganggukan kepala nya "yes i will" jawab gracia.
"Thankyou honey, i love you and i love my baby too" ucap shani yang mengecup lama kening gracia
sambil mengelus perut rata gracia."Aku harap kamu nepatin janji kamu shani, karena sekarang kepercayaan aku udah kamu ambil" batin gracia.
Akhirnya double up nih mimin
Jangan lupa follow mimin
See you the next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
CRIMINAL MIND [END]
Short Storyjika ada yg menyentuhmu seujung kuku pun aku pastikan dia tidak akan bisa hidup lebih lama. ~Shani Indira Natio Start: 21-11-2021 End: 18-02-2022