Chapter 20

7.1K 665 13
                                    


Jangan lupa vote & komen !!!


Pagi harinya gracia bangun duluan dibanding shani karena ia akan sekolah, setelah mandi dan memakai seragam nya gracia langsung membangunkan shani yang masih tertidur dengan tenang.

Saat akan mendekati shani entah mengapa pikiran nya melayang mengingat kejadian semalam saat shani keluar pada saat tengah malam.

"Shan, bangun udah pagi"

Shani yang mendengar itu langsung membuka mata nya dan melihat gracia yang sudah rapi dengan seragam nya.

"Morning sayang" sapanya.

"Morning too shan, oh iya kamu cepet mandi bentar lagi aku mau ke sekolah" ucap gracia.

"Iya gee" setelah mengatakan itu shani langsung berdiri dari kasur nya dan jalan ke kamar mandi, gracia dengan telaten menyiapkan setelan kantor shani dan menyimpan nya di kasur, seperti istri idaman bukan?

Tak lama shani telah selesai dengan kegiatan mandi nya, sudut bibir nya terangkat saat melihat baju nya di atas kasur sudah pasti gracia yang menyiapkan nya.

Skip

Shani dan gracia langsung memasuki mobil mereka, selama perjalanan, mereka sangat hening, shani yang sedang fokus menyetir dan gracia yang sibuk dengan pikiran nya sendiri.

"Shani" panggil gracia.

"Iya ge?" balas shani tanpa menoleh kearah gracia.

"Aku mau tanya, tapi kamu jangan tersinggung ya?"

"Nanya apa sih sayang?"

"Semalem kamu darimana?" ucap gracia to the point.

Shani yang mendengar kalimat gracia hanya tersenyum kemudian menjawab pertanyaan gracia.

"Semalem aku tidur sama kamu, ga kemana mana"

"Hah? Tapi aku inget waktu kamu masuk kamar" heran gracia.

"Kamu mimpi buruk sayang?" tanya shani.

"Mimpi, tapi" gracia menggantungkan kalimatnya.

"Kalo ga percaya tanya aja sama satpam yang di depan rumah aku, aku keluar malam ga" ucap shani santai.

"Iya, semoga aja mimpi" balasnya.

Sedangkan di hati nya berkata lain

"Gak mungkin ini mimpi, kejadian nya jelas banget bahkan aku masih inget sampe sekarang" batin gracia.

Tak terasa mobil shani sudah sampai di parkiran sekolah nya gracia. "Gak mau turun sayang?" ucap shani membuyarkan lamunan gracia.

"Eh udah sampe ya"

"Kamu ngelamun?"

"Enggak, yaudah aku sekolah dulu ya, bye shani" ucap gracia sembari mengecup pipi kiri shani lalu turun dari mobil.

Di tengah koridor sekolah masih sangat sepi memang sih ini masih terlalu pagi untuk datang ke sekolah.

Gracia memutuskan untuk pergi ke kantin untuk menghilangkan bosan nya sembari menunggu teman teman nya datang.

"Woyy greeee ini ada berita penting banget hot news sekolah kita" ucap anin sambil menghampiri gracia.

"Berita apaan?"

"Lu tau adek kelas kita? Yang kelas 11" ucap anin lagi.

"Adek kelas yang kelas sebelas banyak ANINDHITA" kesal gracia.

"Hehe, itu gre si kathrina irene katanya dia dibunuh dengan cara sadis"

"SERIUS NIN!" ucap gracia kaget.

"Serius bege jangan teriak teriak napa" balas anin sambil menoyor kepala gracia.

"Lu tau darimana?" tanya gracia yang sepertinya sangat tertarik dengan berita itu.

"Di mading sekolah ditempel, katanya kejadian nya tadi malem"

Otak gracia berpikir keras atas jawaban anin tadi, pikiran nya terbagi menjadi dua antara kematian kathrina dan shani yang keluar di malam hari.

Gracia sempat berfikir ini ada kaitan nya dengan shani, tapi ia menyangkal nya karena ia tau semalam hanyalah mimpi nya.

"Itu cuma mimpi ge, jangan curiga sama shani dia pacar lu gre gak mungkin dia pembunuh dia baik gre" batin gracia.

"Oh ya? Dia dibunuh karena apa nin?"

"Katanya perampokan soalnya dompet sama tas nya ilang" jelas anin.

"Semoga pelaku nya cepet ketangkep ngeresahin tu orang" balas gracia.

Anin hanya menganggukan kepala nya.

"WOY" teriak dua orang yang baru datang.

"Berisik lu helisma, ariella" kesal gracia.

"Ariel, eli" geram anin dan langsung menjewer telinga mereka berdua.

"Aduuuhh ampun nin sakit ini, perih" eli meringis.

"Iya nin ini telinga gue bisa merah yaelahh" ringis ariel.

"Makanya jangan nyebelin jadi orang" ucap anin sambil melepaskan jeweran nya dan kembali duduk di samping gracia.

"Berita yang di madding beneran?" tanya eli.

"Beneran soalnya ortu nya si kathrina langsung klarifikasi" balas anin.

"Serem juga ya, udah ada dua loh anak sekolah kita yang dibunuh, apakah pelaku nya sama?" ucap ariel.

"Sebuah plot twist" balas gracia.

"Gue rasa pelaku nya sama deh kayanya dia lagi ngincer sekolah ini soalnya yang dibunuh secara sadis anak sekolah kita semua" ucap eli, gracia yang mendengar itu mengiyakan dalam hati nya.

"Kita harus hati hati, siapa tau salah satu diantara kita jadi korban selanjutnya" ucap gracia yang membuat mereka semua menegang.

Tiba tiba sebuah pesan masuk kedalam hp nya gracia, dengan segera gracia membuka hp nya.

Shanshine♡

Sampaikan pada teman mu, berhati hati lah agar tidak menjadi korban selanjutnya.

Tubuh gracia menegang setelah melihat isi pesan yang shani kirimkan kepada nya. Bagaimana shani tau kalau mereka sedang membicarakan itu? Sumpah demi apapun gracia sangat takut sekarang, pikiran nya berkecamuk penuh asumsi negatif.

Gracia celingukan mencari sana sini untuk mencari keberadaan shani namun nihil dia tidak menemukan nya sama sekali.

"Gre lu nyari siapa?" tanya eli.

"G-gue cari i-itu apa namanya tukang bakso udah buka belum" gracia beralasan.

"Lu laper apa begimana astaga" heran ariel.

"Hehe" gracia hanya terkekeh sementara pikiran nya kembali memikirkan isi pesan shani padanya.

"Semoga tidak ada hal buruk" batin gracia.

Sementara di tempat lain seseorang sedang duduk memperhatikan monitor yang menampilkan empat murid sma sedang mengobrol satu sama lain.

"You're smart babe" ucapnya saat mendengar salah satu dari keempat orang itu bersuara.

Sementara gracia dia melihat ke layar hp nya dan meneliti hp nya sendiri, terlihat tidak ada keanehan sama sekali dengan hp itu tapi gracia merasa ada yang aneh dengan hp nya sendiri.




"I feel like somebady watching and hearing me" gumam gracia pelan.








Nah loh siapa tuh yang mantau gracia?

Jangan lupa follow mimin dan sampai bertemu di chapter selanjut nya dadah!!!!

CRIMINAL MIND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang