Suara gema musik terdengar dengan jelas. Memenuhi ruang remang yang penuh dengan lampu warna warni ini.
Anatie meneguk cairan hitam itu masuk ke tenggorokkannya. Dia menyipitkan matanya, menatap orang di sekelilingnya yang masih sibuk menari.
"Nat... Ayo ke sana!" Ajak Chloe, teman Muggle Anatie yang mengajak gadis itu datang ke Club ini.
"Chloe.. aku pusing sekali, bisakah kita tidur saja?" Keluh Natty, omongannya sudah tidak jelas. Gadis itu sudah setengah mabuk.
"Kau ini bicara apa? Makannya jangan minum terus, ayo ikut aku!" Sahut Chloe, menarik lengan Natty sampai gadis itu bangkit dari duduknya. Mereka berjalan melewati kerumunan orang-orang. Natty menundukkan wajahnya sambil memegang ujung tas soren kecil yang dibawanya.
"Nah.." Chloe mendesah lega, membantu Natty duduk di atas sofa bersama teman-temannya yang lain.
"Siapa dia? Aku belum pernah melihatnya." Ucap salah seorang lelaki yang merupakan teman Chloe.
"Teman baruku beberapa bulan ini. Kami tak sengaja bertemu saat mengunjungi salah satu pameran baju. Kenalkan, ini Anatie." Chloe memperkenalkan Natty pada teman-temannya.
"Hai~" ujar salah satu orang lagi. Natty hanya bisa tersenyum, berusaha meraih botol firewhiskey dan meminumnya lagi, tapi tangan Chloe menahannya.
"Jangan minum itu terus, kau harus coba sesuatu yang lain." Sambar Chloe, menarik tangan Natty dan menyimpan satu buah pil berwarna putih di atas telapak tangannya.
"Apa ini?" Tanya Natty sambil menyipitkan matanya. Chloe terkekeh, "Sudah.. masukkan kedalam mulutmu dan telan saja. Kau bilang kau sedang sangat stres 'kan? Benda kecil ini bisa membantumu menghilangkan semua rasa stres mu itu." Ujar Chloe, menelan pil yang ada di tangannya lebih dulu.
Semua teman-temannya mulai melakukan hal yang sama. Anatie terdiam memperhatikan mereka semua. Ketika dia tidak juga memasukkan pil itu, Chloe menarik tangannya dan memaksa Natty untuk memasukkan pil itu.
Natty berusaha menelannya dengan meminum alkohol langsung dari botolnya, tapi kemudian ia merasa sangat mual.
Natty segera berlari menuju kamar mandi dan memutuskan untuk memuntahkan pil itu jatuh ke dalam westafel.
"Hoekkk." Hanya air yang keluar dari mulutnya.
Anatie segera membasuh wajahnya dengan air mengalir. Kepalanya terasa sangat berdenyut. Gadis itu menatap pantulan dirinya di cermin, mata dan pipinya memerah. Rambut nya yang ia ikat sudah berantakan, dan Natty sadar kalau Ibunya pasti akan menelannya hidup-hidup jika ia tau apa yang dilakukan Anatie malam ini.
Pergi ke Club dan minum bersama orang-orang yang bahkan belum dikenalnya lebih dari 24 jam.
Tapi.. Anatie sangat ingin meluapkan rasa kesalnya. Ia sudah tidak tau harus bagaimana lagi supaya rasa kesalnya ini dapat tersalurkan.
Karena sudah tidak kuat lagi, Anatie memutuskan untuk keluar dari Club ini. Gadis itu pergi meninggalkan ruangan penuh sesak ini tanpa perlu repot-repot untuk berpamitan lagi pada Chloe.
Begitu berhasil keluar dari Club, Anatie berjalan dengan sempoyongan. Ini sudah pagi buta, dan semoga saja Ibunya tidak pulang ke rumah hari ini karena pekerjaan lemburnya.
Ketika Anatie berjalan menyusuri jalanan pertokoan yang sudah tutup, dua pemuda yang sedang asik minum langsung memperhatikannya.
Anatie terkesiap begitu dua pemuda itu langsung menghadangnya.
"Apa yang kalian mau?" Tanya Natty dengan suara serak.
Kedua pemuda itu langsung tertawa keras. "Sebaiknya tutup mulut manismu itu rapat-rapat, sebelum kami menggunakannya untuk hal lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Riddle's Servant • [Draco Malfoy]
FanfictionAbout Anatie Quinzel, a slytherin student which has many uncovered stories of her life. {Draco x OC}