39. Nox

715 100 7
                                    

"Aku sangat bingung, Harry." Natty mengeluh sambil bangkit dari duduknya. Menatap ke arah Harry yang saat ini ada bersamanya. Mereka baru bisa bertemu lagi setelah terakhir kali bertemu di ruangan bersama Dumbledore dan Professor lain.

Mereka membicarakan banyak hal, terutama tentang kejanggalan yang terjadi ini yang membuat nama mereka dimasukkan ke dalam cawan api itu.

"Jadi.. sebenarnya siapa yang memasukkan nama kita ke dalam cawan api itu?!" Sahut Natty lagi kesal. Keduanya sempat berspekulasi pada satu orang, ya.. satu orang lelaki misterius yang ternyata juga dilihat oleh Harry saat di final quidditch world cup. Anatie dengan terpaksa jujur kalau sebenarnya dia juga ada disana, dan untungnya Harry bisa mengerti dan tidak terlalu mempermasalahkannya.

"Dua hari yang lalu, Sirius mengabariku, Nat. Dia bilang.. ada beberapa orang yang harus kita curigai. Pertama.. Barty Crouch, dia terlihat cukup depresi setelah dengan teganya memasukkan anaknya sendiri kedalam Azkaban."

"Apa?!" Sahut Natty terkejut. Harry mengangguk pelan, "Ya, Nat. Dan juga, ada Igor Karkaroff yang harus kita curigai. Dia dulunya adalah Death Eater.. dan menurut Sirius, tidak akan ada orang yang akan pernah berhenti menjadi Death Eater."

Anatie semakin bergedik ngeri mendengar cerita Harry, "Jadi--maksudmu.. salah satu dari mereka yang memasukkan nama kita kedalam cawan api itu?"

"Aku tidak tau pasti, Nat. Tapi... Kita harus selalu waspada."

"Aku takut, Harry.. bagaimana jika--Voldemort mucul lagi?"

"Itu tidak mungkin." Jawab Harry dengan tegas meskipun dalam hati ia sendiri ragu. Anatie pun menarik napas dengan kasar, menatap kearah kaca koridor sambil melipat kedua tangannya di dada, "Jujur, Harry.. aku sedikit bingung. Maksudku, aku tau dan rasanya sangat masuk akal jika Death Eater ataupun Voldemort mungkin--mengejarmu." Anatie menoleh dan melirik kearah Harry dengan hati-hati, tidak bermaksud menyinggung perasaan lelaki itu. "--Maaf, aku tidak bermaksud--"

Harry pun tersenyum, "Tidak apa-apa, Nat. Aku bisa mengerti. Dan ya, sejujurnya aku pun bingung. Aku bisa paham kalau Voldemort menginginkanku, walaupun aku sama sekali tidak takut dengannya dan tidak berharap dia kembali. Tapi... Apa kaitanmu dengan semua ini? Kenapa mereka seolah ikut menyeretmu kedalamnya?" Tanya Harry bingung.

Anatie menggigit bibir bawahnya--sedikit bingung. Haruskah sekarang saatnya ia menceritakan pada Harry kalau sebenarnya Natty tidak pernah mengetahui siapa ayah kandungnya dan mungkin saja ayahnya itu terlibat dengan semua ini. Seperti... Apakah mungkin jika ayahnya itu adalah  seorang Death Eater?

Tapi, dengan cepat Natty pun menggelengkan kepalanya dan membuang semua pikira negatif nya itu. Sudah cukup banyak beban yang dipikulnya sekarang, ia tidak mau hal itu malah membuat kondisinya menjadi tidak stabil.

"Harry, sebentar lagi tugas pertama. Apa rencanamu?" Tanya Anatie, merubah topik pembicaraan mereka.

Harry terlihat was-was, lelaki itu akhirnya mengeluarkan tongkatnya dengan mengarahkannya di atas Marauders Map yang dipegangnya setelah sedari tadi ia mengawasi gerak-gerik Igor Karkaroff dari map itu.

"Mischief managed, Nox." Ucap Harry dan tulisan dalam map itu pun hilang seolah itu hanyalah kertas usang biasa. Harry pun memasukkan map itu kedalam kantung celananya dan menatap kearah Nat, "Dengar, Nat. Ini sebenarnya alasan utamaku mengajakmu bertemu malam ini."

"Ke--kenapa?" Tanya Natty was-was.

"Ini soal tantangan pertama. Aku sudah tau apa tantangan yang harus kita hadapi. Nat.. kita harus melawan naga."

"APA?! NAGA?!"

"Ssstt.. jangan terlalu keras." Dengan cepat Harry mengingatkan Nat, "O-oh, ya, maaf. Tapi--Harry, kau serius? Maksudku--itu baru tugas pertama dan kita harus sudah berhadapan dengan naga?!" Tanya Natty tak percaya.

The Riddle's Servant • [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang