48. Priori Incatatem

640 83 0
                                    

"Dia berhasil!"

Amos Diggory merasa sangat bangga. Melihat anaknya sudah kembali. Dia memeluk Arthur Weasley sahabatnya dengan perasaan senang.

Tetapi... Ada hal yang aneh.

Fleur Delacour tiba-tiba saja menjerit begitu dia melihat tubuh tak bergerak Cedric. "AAAA!!"

Para orang tua dan guru mulai panik. Menghampiri para peserta yang baru kembali itu.

Cornelius Fudge mengecek situasi dan terkejut sambil berkata, "Seorang murid meninggal. Jasad nya harus segera dipindahkan, terlalu banyak orang disini."

Sontak Amos dan Lia segera berlari menuruni tribun penonton.

"Biarkan aku lewat!" Sahut Amos, tangisnya pecah begitu melihat tubuh kaku itu benar-benar jasad anaknya.

"Dia anakku!!" Teriak Amos begitu lantang. Dumbledore berusaha menenangkannya.

"Oh.. Anatie!! Anakku!!" Lia menarik tubuh Natty kedalam pelukan nya. Merasa sedikit lega karena tau kalau anaknya itu hanya pingsan saja.

"Siapapun! Tolong bawa anakku! Dia membutuhkan pertolongan segera!" Sahut Lia. McGonagall dan Snape menghampirinya.

Semua murid mulai ikut panik. Ketegangan terus terasa, terlebih saat Harry masih terlihat sangat shock dan terus berkata kalau Voldemort sudah kembali.

Alastor Moody memegangi Harry dan berusaha menenangkannya, "Tidak apa-apa, nak. Ayo ikut aku.."

Harry dibawa keruangannya. Lelaki itu duduk sambil masih meringis memegangi lengannya yang luka.

"Bagaimana rasanya?" Tanya Moody sambil mengunci pintunya. Harry terlihat bingung dengan pertanyaan itu.

"Melihat The Dark Lord secara langsung, bagaimana rasanya?"

"Oh.. um--itu--"

"Berapa banyak orang yang ada di pemakaman?" Tanya Moody lagi.

Harry nampak berpikir, lalu kemudian dia sadar, "Tunggu.. aku bahkan belum menyebut apapun soal pemakaman."

Moody langsung berbalik. Menatap Harry dengan tajam dan berusaha mencari botol minum yang selalu dibawanya. Sayangnya saat dia lihat, botol itu sudah kosong semua isinya.

"Kau pikir kau akan tau soal Naga itu jika bukan aku yang menyarankannya pada Si Makhluk besar itu?" Tanya Moody dengan sinis. Harry mulai gugup, Moody kembali bertanya, "Kau pikir kau dan Quinzel akan tau cara mengatasi tugas kedua jika bukan aku yang memberikan buku tumbuhan pada Longbottom dan gadis prancis itu?"

Harry semakin terkejut.

"Ini semua ulahmu! Kau yang dari awal memasukkan namaku dan Anatie ke dalam cawan api!" Sahut Harry.

"Ini semua sudah ditakdirkan, Potter. Dan aku akan dianggap sebagai pahlawan olehnya!"

BRUG

Professor Dumbledore, Snape, dan McGonagall tiba-tiba saja memasuki ruangan ini.

"Severus." Ucap Dumbledore. Snape segera meneteskan Veritaserum sampai Moody menelannya.

"Apa kau Alastor Moody?"

"Bukan."

"Apa dia ada di ruangan ini?" Tanya Dumbledore lagi. Orang itu menunjuk ke arah peti besar.

Snape membuka isi peti itu dan ternyata Moody yang asli ada di dalam sana.

"Maafkan aku, Albus." Sahut Moody yang asli dari bawah sana.

The Riddle's Servant • [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang