Anatie merutuki dirinya sendiri karena lagi-lagi ia harus telat ke kelas ramuannya. Dengan tergesa gadis itu berlari sambil memegang erat tas sorennya.
Begitu hampir sampai tangga, Anatie menghela nafasnya sejenak dan menghentikan langkahnya. Gadis itu pun membenarkan letak tas nya sambil menumpukan kedua tangannya di atas lutut.
Setelah menormalkan kembali nafasnya, Natty pun merapikan penampilannya dan bersiap untuk berjalan lagi. Gadis itu hampir saja pergi ketika tiba-tiba saja dia mendengar sebuah suara.
"Kau telat lagi! Apa kau tau bagaimana resiko nya jika kau telat meminum darah Unicorn?"
Natty langsung menyipitkan matanya dan dengan perlahan berjalan menuju sumber suara. Ternyata suara itu berasal dari sebuah ruangan kecil yang ada di koridor yang sedang dilewatinya.
Mencoba untuk berani, Natty mendekati pintu ruangan itu dan berusaha mendengar percakapan yang ada di dalam sana.
"M-maaf, my lord. Seharusnya aku bisa mendapatkan darah itu lebih cepat, tapi kau tau sendiri kalau aku gegabah aku bisa---"
"Jangan banyak alasan!"
Percakapan itu terus berlanjut dan Natty semakin penasaran dibuatnya. Siapa saja yang ada di ruangan itu? Apa maksud dari pembicaraan mereka?
'Siapa mereka? Apa yang sebenarnya mereka bicarakan?' batin Natty.
Gadis itu bingung harus menyelidiki hal ini lebih jauh lagi atau lebih memilih mencari aman dan berlari sekarang juga.
Tapi akhirnya Anatie lebih memilih tetap melanjutkan rasa penasarannya. Gadis itu pun mengeluarkan tongkat sihirnya dan berucap, "Alohomora."
Pintu pun terbuka.
Anatie langsung terkejut dan terjatuh di tempat begitu dia melihat Professor Quirrel berdiri dihadapannya tanpa lilitan kain yang melekat di kepalanya. Kepala guru itu botak, tapi bukan hal itu yang membuat Natty terkejut sampai terjengkang di tempatnya berdiri.
Tempurung kepala Professor Quirrel berbentuk wajah manusia yang bahkan bisa berbicara.
Tunggu dulu-- jangan bilang percakapan tadi itu antara Professor Quirrel dan---tapi bagaimana bisa?!
"Pro--professor." Anatie terkejut dan takut setengah mati. Kepala gadis itu mendongak dan rasanya kakinya masih terlalu lemas untuk berdiri.
"Yah, mau bagaimana lagi, kau sudah terlanjur melihatnya."
"A--apa maksudmu, Professor?"
"Siapapun yang sudah tau rahasiaku harus lenyap dari dunia ini."
Anatie semakin terkejut setelah mendengar kata-kata itu. "Ti--tidak, aku tidak tau apapun." Natty memundurkan tubuhnya dan langsung berdiri. Quirel memajukan tubuhnya kearah Anatie.
"Professor--"
"Maafkan aku, Miss Quinzel. Sejujurnya kau adalah salah satu murid kesayanganku, tapi aku tidak punya pilihan lain selain membu---"
"Jangan!" Suara dari wajah yang ada di belakang kepala Quirrel kembali terdengar.
"Ma--master, tapi dia---"
"Dasar bodoh! Dialah orang yang kumaksud!" Sahut suara itu dari belakang.
"Master, maksudmu dia adalah--?"
"Ya. Dan biarkan dia pergi, hapus saja semua memori yang tadi dilihatnya."
"Anda yakin, master? Bukankah ini kesempatan yang tepat untuk memberitahunya?"
"Belum saatnya anak itu tau. Tidak sampai beberapa tahun lagi sampai aku punya waktu yang cukup untuk bangkit kembali."
"Baik master."
"Apa maksud kalian?! Sebenarnya apa makhluk mengerikan itu?!" Tanya Natty ketakutan. Gadis itu pun bersiap untuk berlari tapi tiba-tiba saja Quirrel menarik lengan gadis kecil itu dan memberikannya sebuah mantra, "Obliviate."
***
"Oh tidak! Bagaimana jika Minnie masih kesal pada Natty sampai akhirnya dia memutuskan untuk memakan Natty juga?!" Sahut Millicent selepas dia keluar dari kelas ramuan bersama teman-temannya.
"Kau ini bicara apa, sih?" Tanya Daphne kesal.
"Maksudku---bagaimana kalau Natty tidak datang ke kelas sampai jam segini karena dia sudah dimakan oleh Minnie?" Tanya Millicent sambil bergidik ngeri.
"Apa kau gila? Kau fikir Minnie itu psikopat? Dia hanya seekor binatang, Milli. Tidak mungkin dia sampai memakan manusia." Balas Daphne.
"Lalu dimana Natty sekarang? Higgs bilang dia tidak melihat Natty seharian ini di ruang rekreasi padahal kakak kelas menyebalkan itu seharian ini sama sekali tidak keluar dari sana, Natty juga tidak bisa kita temukan dimanapun. Ditambah lagi tidak ada satu orang pun yang melihatnya... Bagaimana---kalau dugaanku ini benar?"
"Cukup! Ayolah.. berhenti bersikap aneh." Seru Pansy pada sahabatnya itu.
Ketika tiga gadis ini berjalan, tiba-tiba saja Blaise Zabini berlari dengan tergesa menaiki tangga.
"Blaise, tunggu! Kau mau kemana?" Sahut Pansy pada Blaise.
"Ke Hospital Wings. Malfoy dan aku melihat Quinzel pingsan di koridor bawah. Sekarang dia sudah dibawa kesana."
"Hah, kenapa?!" Sahut ketiga gadis itu bersamaan dengan ekspresi terkejut.
***
Asik bentar lagi y2
Ada yg bisa nebak makhluk di kepala Quirrel itu? Udh pasti pada tau kali ini mahhh :v
And.... Ada yg mu coba nebak apa maksud percakapan mereka tentang Natty??
Apa sebenernya ada sesuatu yg di rahasia in sama ibu Natty tentang anak nya?? Hayolohh wkwk
Neks part setelah 20 votes ya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Riddle's Servant • [Draco Malfoy]
FanfictionAbout Anatie Quinzel, a slytherin student which has many uncovered stories of her life. {Draco x OC}