55. Rictusempra

519 59 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


~•~

Aku terkesiap begitu mendengar suara itu.

Sial.

Tidak bisakah aku mendapat ketenangan sebentar saja?

"Kau tidak perlu keluar jika kau tidak mau." Ujar Draco. Memberiku saran, tapi aku langsung menggelengkan kepala, "Tidak, aku mau menemuinya."

Ya, siapa tau aku akan menyesal jika tidak mendatanginya.

*

Seumur hidup, tidak pernah aku merasakan nuansa secanggung ini. Aku duduk di depan seorang wanita yang sama sekali tidak kukenal. Tapi dengan polosnya wanita itu bilang kalau dia kenal aku dan ada satu hal penting yang harus dia bicarakan denganku.

Rambutnya berwarna coklat, panjang sebahu dengan alur bergelombang. Wajahnya terlihat cukup cantik, matanya berwarna biru dan dia memakai baju terusan panjang berwarna hitam.

Sudah tiga puluh detik berlalu, tapi dia belum juga berbicara. Hanya sibuk memperhatikanku dengan raut wajah yang sama sekali tidak bisa kupahami.

Dari balik dapur, aku bisa melihat Pansy, Draco, dan Dorothy diam dan mengintip disana. Sudah jelas kalau mereka pasti akan bisa mendengar semua percakapan kami nanti, tapi aku tidak terlalu mempedulikannya.

"Jadi.. siapa kau?

Aku memberanikan diri untuk bertanya lebih dulu. Jika aku tidak berinisiatif untuk bertanya, bisa-bisa aku dan dia hanya akan diam saja sampai besok.

Wanita itu menghembuskan napasnya pelan, memajukan tubuhnya dan berbicara padaku, "Aku Jean. Jeanatta Quinzel."

"Sorry?" Tanyaku, mengeryitkan alis sambil menatapnya dengan heran.

"Aku kakak dari Ibumu, Anatie." Jelas wanita itu lagi.

Aku terbelabak, langsung memajukan tubuhku dan bertanya, "Apa maksudmu? Itu tidak mungkin.. ibuku tidak pernah bercerita apapun tentangmu, jangan mengarang cerita." Ucapku sambil terkekeh, aku sangat yakin wanita itu pasti hanya mengarang cerita.

Wanita itu malah terlihat tidak senang dan kembali berkata, "Aku tidak berbohong, Anatie Quinzel. Aku berani bersumpah kalau aku adalah Bibimu."

"Jangan main-main denganku! Kau tau? Aku ini seorang penyihir, bisa saja sekarang aku memberimu kutukan Rictusempra yang bisa membuatmu mati hanya karena tak sanggup menahan tawa."

"Anatie.. Izinkan aku menjelaskan semuanya, jika aku terlihat berbohong kau boleh langsung mengusirku dari sini!" Sahut wanita itu padaku. Aku cukup terkejut, hanya bisa mendengus pelan dan akhirnya memutuskan untuk memberinya kesempatan berbicara. "Baiklah, silakan. Waktumu 5 menit."

Wanita itu mendesah pelan, tapi akhirnya menyetujuinya.

"Aku Jeanatta Quinzel, aku adalah kakak dari Ibumu. Dulu kami tinggal di Little Hangleton bersama kedua orang tua kami. Kau tau? Kami hanya keluarga muggle biasa, aku hanya seorang muggle.. sampai akhirnya adikku mendapat kan surat yang membuatnya diterima di Hogwarts."

The Riddle's Servant • [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang