30. Expecto Patronum

742 115 10
                                    

Hujan turun dengan sangat deras. Anatie tidak tau apa ia harus tetap pergi ke Menara Astronomi atau tidak, tapi... Janji tetaplah janji. Lagipula, hujan bukanlah hal yang buruk. Anatie menyukai hujan, menurutnya.. hujan terasa sejuk dan menenangkan. Membuatnya merasa lebih tentram meskipun kadang suara bisingnya memekikkan telinga.

Jadi, ketika jam sudah menunjukkan pukul 6 sore, Anatie berjalan meninggalkan Aula besar, gadis itu bingung harus mengambil langkah kemana.

Keatas atau kebawah.

Entah kenapa karena kemalasannya Anatie malah melangkahkan kakinya menuju ruang bawah tanah. Natty berpikir mungkin Harry pun akan berpikir dua kali juga untuk menemuinya di Menara Astronomi.

Tetapi, begitu Anatie sampai di depan pintu asramanya, mengucap 'pureblood' dan bersiap masuk ke dalam ruang rekreasi, pemandangan mengerikan langsung terlihat di matanya.

Ya, Adrian Pucey sibuk mencium pacar barunya yang terbaring di atas sofa ruang rekreasi Slytherin. Anatie tersentak, mengumpat kesal melihat pemandangan tidak pantas yang ada di hadapannya. Tidak ada siapapun selain mereka berdua di ruangan ini, akhirnya Natty pun memutuskan untuk menutup kembali pintu itu dan berjalan meninggalkan ruang asramanya.

Ya, mungkin semesta memang menginginkannya untuk bertemu dengan Harry.

Dengan mudah Natty menaiki setiap tangga menuju tempat paling teratas yang ada di Hogwarts ini. Sibuk berdebat dengan pemikirannya sendiri apakah Harry akan ada disana menunggunya atau justru hanya keheninganlah yang gadis itu dapatkan ketika dia sampai disana.

Tapi ternyata, begitu Natty sampai di atas, dia melihat Harry sudah berdiri di depan besi penyangga, sibuk menikmati hujan dalam kesendiriannya.

"Harry." Panggil Natty. Lelaki berkacamata itu pun menoleh dan tersenyum melihat kedatangannya, "Oh, akhirnya kau datang. Kupikir kau tidak akan jadi kesini." Ucap lelaki itu dengan santai.

Anatie tersenyum, berjalan menghampiri lelaki itu dan berdiri di sebelahnya, "Maaf telat, tadi hujannya sangat deras."

"Ya, aku tau, Nat. Aku bahkan hampir berpikir untuk masuk ke dalam selimutku saja dan tidur dengan sangat nyenyak sekarang."

Natty terkekeh mendengar ucapan lelaki itu, memiringkan tubuhnya supaya mereka bisa berhadapan, lalu berkata dengan pelan, "Jadi.. bagaimana harimu?" Tanya Natty, berusaha memulai pembahasan mereka dengan santai.

"Tidak terlalu buruk, aku cukup menikmatinya."

"Um--apa yang ingin kau ceritakan padaku, Harry?" Tanya Natty dengan serius.

Harry menghela napasnya, menatap Natty lewat kacamatanya yang sedikit berembun karena hujan. "Hah.. sejujurnya, ada banyak hal yang ingin kuceritakan, tapi aku khawatir itu akan menyita banyak waktumu."

"Aku akan senang menghabiskan banyak waktuku untuk mendengar ceritamu, Harry." Ujar Natty yang membuat Harry tersenyum kearahnya.

"Entahlah, Nat. Aku bingung harus memulai darimana, tapi.. aku baru saja mendapatkan informasi yang sangat membuatku kesal. Ketika aku berada di Hogsmeade--"

"Tunggu, kau---ke Hogsmeade? Bukankah kau--"

"Ya, Nat. Aku memakai peta rahasia yang diberikan oleh Fred dan George, itu sangat keren! Kita bisa melihat semua orang dimanapun mereka berada selama itu ada di dalam Hogwarts ak--Ah, sudahlah, itu tidak terlalu penting. Um... ya, jadi.. aku berhasil masuk ke Hogsmeade lewat jalan rahasia langsung ke Honeydukes. Dengan bantuan jubah tak terlihat milik ayahku. Disana.. di kedai Madam Rosmerta, aku menyelinap masuk karena aku mendengar Prof. McGonagall, menteri sihir, dan Madam Rosmerta bercerita kalau Sirius Black.. memiliki hubungan dengan kedua orang tuaku."

The Riddle's Servant • [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang