Ternyata pertandingan tadi malam bukanlah pertandingan final. Melainkan malam ini tepat di malam hari dengan suasana yang pasti tidak kalah meriah dari malam kemarin. Anatie tidak begitu tidur dengan nyenyak tadi malam, setelah selesai memakan makan malamnya bersama teman-temannya Anatie kembali memikirkan perkataan Draco Malfoy padanya. Seharusnya dia tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Tetapi dia tidak bisa berhenti untuk memikirkannya.
Maksudnya, jika Draco memang lebih menyukainya, untuk apa dia harus menembak Pansy menjadi pacarnya--sahabatnya sendiri. Bukankah Draco tau jika dia melakukan hal itu akan sangat menyakiti perasaan Natty?
"Hoam~" Anatie bangkit dari kasur kecilnya. Meregangkan tubuhnya dan menyipitkan mata begitu cahaya matahari mengintip dari balik tirai tenda. Hari ini dia akan menonton Final Quidditch World Cup, Bulgaria melawan Irlandia. Gadis itu menyukai seeker dari Bulgaria yang tampan---Viktor Krum. Anatie bahkan membeli boneka miniatur Viktor Krum kemarin malam, dan menyimpannya di sebelah kasur kecilnya.
Ya, sekarang adalah hari yang sangat tepat untuk melupakan pertengkarannya dengan Draco Malfoy kemarin.
Anatie mandi paling awal, memutuskan untuk memakai celana jeans biru dan kaos hitam polos miliknya. Rambut panjangnya ia biarkan tergerai begitu saja. Setelah selesai dengan penampilannya, Anatie pun membangunkan kedua sahabatnya, mengajak mereka untuk keluar dari tenda ini dan bersantai di atas rerumputan yang ada di bukit sambil menunggu malam datang.
*
Bukit ini sepi. Rerumputan tumbuh dengan indahnya. Para remaja ini sibuk bersantai, Pansy dan Daphne sedang sibuk memainkan bola bergerak yang mereka beli, sedangkan Blaise, Theo, dan Draco sedang duduk bertiga di atas rerumputan, bingung ingin memainkan apa.
Anatie menelungkup di atas rerumputan, entah sedang memikirkan apa, tapi rasanya tidak ada hal yang ingin gadis itu lakukan saat ini.
Dari jauh, Theo sedang duduk memperhatikan temannya. Ketika dia sedang sibuk mengobrol dengan Draco, matanya melirik kearah Blaise yang terlihat sedang sibuk memperhatikan Anatie. "Menikmati pemandangan, teman?" tanya Theo sambil menepuk bahu Blaise, lelaki itu terkesiap, menoleh kearah Theo dan menjawab, "Apa maksudmu?"
Theo terkekeh, mencabut rerumputan yang ada dibawahnya dengan iseng sambil berkata, "Jangan bohong, aku tau daritadi kau memperhatikan nya." Theo menaikkan alisnya, melirik kearah Anatie, dan Blaise pun hanya bisa mendecak kesal.
"Memangnya apa salahnya? Dia menarik." Ungkap Blaise dengan berani, seolah tidak berusaha untuk menutupi ketertarikannya pada Anatie.
"Ya, aku tau. Dan aku tidak mempersalahkannya sama sekali, teman. Kalau begitu hampiri dia dan ajak dia mengobrol! Jangan jadi pecundang." Ledek Theo, Blaise pun langsung menjawab dengan cepat, "Tidak. Dia terlihat sedang bad mood."
Theo kembali melarikan matanya kearah Natty, "Ya, sepertinya kau benar. Dia terlihat seperti patung berwajah masam."
"Itu tidak lucu." Jawab Blaise dan Theo pun terkekeh pelan. Anatie masih bertahan pada posisinya, sementara Blaise dan Theo masih sibuk membicarakannya dari kejauhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Riddle's Servant • [Draco Malfoy]
Hayran KurguAbout Anatie Quinzel, a slytherin student which has many uncovered stories of her life. {Draco x OC}