19. Levicorpus

865 128 4
                                    

Suasana di King Cross station terlihat sepi. Waktu sudah menunjukkan pukul 18.30 malam. Seperti biasa, Natty menyeret koper besarnya sesampainya ia di stasiun besar ini.

Tahun kedua berakhir tidak seperti apa yang diharapkannya. Tapi setidaknya, dia merasa sedikit lega karena gadis itu masih menjalin hubungan yang baik dengan Harry Potter--lelaki manis yang berhasil memikat hatinya.

Natty berjalan ke arah kedai es krim sesuai perintah yang ibu nya sampaikan berbulan-bulan lalu. Begitu hampir sampai di tempat tujuan, Natty langsung tersenyum senang begitu ibu nya sudah berada disana sambil melambaikan tangan kearahnya.

Natty segera berjalan menghampiri ibunya, begitu sampai gadis itu langsung memeluk ibunya dengan erat. "Mommy." Ucap Anatie dalam pelukan ibunya.

Lia melepaskan pelukan anaknya, menunduk sambil tersenyun dan mengusap puncak kepala anaknya dengan lembut. "Kenapa lama sekali? Tumben kau datangnya telat." Ucap Lia pada anaknya.

"Aku tidak telat mom, aku pergi menemani Daphne dulu untuk membeli jepit rambut yang dia mau, Lihat! Aku bahkan dibelikan olehnya, bagus tidak?" Tanya Natty, sedikit memiringkan kepalanya agar jepit kupu-kupu yang menempel di rambut merahnya dapat terlihat.

"Wah bagus.. Daphne baik sekali padamu, lain kali, ajak dia untuk berkunjung ke rumah kita." Ujar Lia sambil tersenyum. Natty terkekeh dalam hati, padahal Daphne niatnya ingin menepati janjinya setelah Natty memperbolehkannya untuk mencontek beberapa tugas essai nya.

"Boleh?" Tanya Natty antusias.

"Tentu saja boleh, sayang."

"Yeay! Kalau begitu, aku nanti akan mengundang teman-temanku ke rumah. Terimakasih, mom." Ucap Natty dan kembali memeluk ibu nya.

"Sama-sama, sayang. Mau es krim?"

"Mau!!" Sahut Natty senang.

***

Lia sibuk mengeluarkan isi koper Natty yang isinya sangat berantakan. Wanita itu terduduk di pinggiran ranjang anaknya, sementara Natty yang sudah sangat lelah terkapar begitu saja di atas kasurnya sambil memejamkan mata.

"Kenapa jadi berantakan begini, Nat? Kan mam sudah bilang untuk membereskan barang-barangmu dengan rapi." Keluh Lia sambil melipat dan merapikan baju-baju anaknya.

"Levicorpus." Karena sudah lelah, Lia memutuskan untuk memakai bantuan mantera, membuat pakaian-pakaian Natty melayang, keluar dari kopernya dan bergerak menuju lemari bajunya.

"Aku lelah, mom. Aku tidak ingat lagi kenapa bisa sampai seperti itu. Mungkin karena di kereta koper nya tergoyang-goyang makannya jadi berantakan." Ucap Natty.

"Jangan menyalahkan kereta, aku sudah bisa menebak pasti kau membereskannya dengan terburu-buru."

"Mom~ aku baru pulang, jangan memarahiku, plis." Gumam Natty sambil berguling di atas kasurnya.

"Haduh, siapa yang memarahimu, sayang. Hey, jangan dulu tidur, kau belum mandi." Sahut Lia sambil menepuk pantat anaknya. Natty langsung mengeluh kesal dan terduduk dari kasurnya.

"Lihat rambutmu, sangat berantakan. Ayo cepat mandi dulu, setelah itu makan. Mam sudah membuat makanan kesukaanmu."

"Hmmm, baiklah. Dimana Minnie?" Tanya Natty sambil turun dari kasurnya dengan malas.

"Ada di kandangnya, hewan itu sepertinya merindukanmu. Beberapa hari ini dia selalu menghilang dari kandangnya dan setelah mam cari dia ternyata tertidur dengan posisi menempel di depan foto wajahmu." Ujar Lia yang membuat Natty langsung terkekeh pelan.

***

Anatie menghampiri ibu nya setelah selesai mandi dan memakai baju tidurnya. Gadis itu baru saja menghampiri Minnie dan melepas kerinduan dengan pygmy puff nya itu. Sekarang Minnie sedang berada di kamar Natty dan sibuk memakan Chocolate Pie pemberian Daphne yang sengaja gadis itu berikan untuk hewan itu.

"Sudah cantik, ayo makan." Ujar Lia, berjalan sambil memakai apron nya dan menuangkan sup makaroni ke atas mangkuk makan anaknya.

" Ujar Lia, berjalan sambil memakai apron nya dan menuangkan sup makaroni ke atas mangkuk makan anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anatie duduk di atas kursi dan dengan pelan mulai memakan makan malamnya. "Mam, aku mau susu." Ucap Natty setelah selesai mengunyah makaroninya.

"Okay." Balas Lia.

Beberapa menit kemudian Lia kembali muncul sambil membawa segelas susu, apron yang melekat di tubuhnya sudah menghilang. Wanita cantik itu pun duduk di sebrang Natty dan mulai memakan makan malamnya juga. Sup Makaroni, namun bedanya, di samping mangkuk sup nya itu terdapat gelas Wine dengan warna ungu gelap.

"Jadi, bagaimana di Hogwarts?"

"Ya begitu, seperti biasa saja."

"Kok biasa saja? Tidak ada yang spesial? Oh ya, bagaimana dengan audisi paduan suara itu? Anak ku pasti berhasil lolos, 'kan?" Tanya Lia sambil tersenyum.

Natty menghentikan aktifitasnya dan menatap ibu nya dengan wajah murung. Setelahnya, Lia langsung terkejut begitu gadis itu tiba-tiba saja menangis.

"Natty, kenapa?" Tanya Lia khawatir sambil berjalan kearah anaknya. Lia berdiri di hadapan anaknya dan Natty memeluk perut ibunya sambil menangis.

"Aku---hiks, gagal." Isak Natty pelan.

"Hey.." Lia melepaskan pelukannya. Menangkup wajah anaknya dengan kedua tangan dan menghapus air mata Natty dengan ibu jarinya.

"Sayang... Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Kau masih punya waktu lima tahun untuk bisa membuktikan pada semua orang kalau kau bisa masuk paduan suara itu." Ujar Lia, berusaha menenangkan anaknya.

Jadi.. inikah alasan kenapa sedari tadi seperti ada rasa beban dalam raut wajah anaknya?

"Ta--tapi, Crabbe juga ikut.. da--dan, hiks.. dan dia berhasil diterima." Ucap Natty sambil berusaha menghentikan isakkannya.

"Tidak apa-apa. Biarkan saja orang lain, Natty masih punya banyak waktu untuk berlatih."

"Tapi bahkan Crabbe yang suara nya aneh saja bisa masuk, kenapa aku tidak bisa?" Tanya Natty pada ibunya.

"Mungkin ini hanya keberuntungannya saja, Crabbe pasti---"

"Tapi Crabbe tiba-tiba saja bertanya padaku, kenapa aku tidak diterima, dia seolah ingin meledekku kalau aku ini lebih buruk darinya! Aku kesal mom!" Cerita Natty pada ibunya.

"Sudah, biarkan saja, tidak usah didengar. Mam tau kok suaramu itu memang bagus, ayo kita latihan lagi dan buat guru itu menyesal karena tidak memilihmu." Ujar Lia sambil tersenyum miring.

Anatie akhirnya menganggukkan kepalanya pelan. Beberapa saat kemudian tangisannya sudah terhenti.

"Di tahun ketiga nanti, mom yakin kalau kau pasti bisa lebih baik dari sekarang. Kau itu cantik dan pintar, pasti semua orang akan banyak yang suka padamu." Goda Lia sambil menepuk bahu anaknya.

"Mom~ jangan menggodaku." Rengek Natty sambil mengerucutkan bibirnya.

-END OF YEAR 2-

The Riddle's Servant • [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang