Anatie merasa kalau dua minggu pertamanya di Hogwarts tidak terlalu buruk, walaupun saat ini keberadaan Minnie masih menjadi misteri. Naasnya, saat ini sudah tersebar berita gosip mengenai kejadian-kejadian aneh yang terjadi di asrama Slytherin. Seperti barang-barang milik penghuni asrama yang menghilang, sofa di ruang rekreasi Slytherin yang tiba-tiba saja sobek, baju-baju murid yang menghilang, Natty tau dan sadar kalau kemungkinan besar semua itu disebabkan oleh Pygmy Puff miliknya. Korban pertama dari keserakahan hewan kecil itu adalah Natty sendiri. Untungnya, Daphne membantu gadis itu untuk memperbaiki baju-bajunya yang robek menggunakan mantra Reparo, dan sekarang semua baju maupun jubahnya pun sudah kembali pada kondisi semula.
Sampai saat ini tidak ada yang tau kalau hewan peliharaan gadis itu 'lah yang menjadi penyebab keresahan ini. Dan untung saja teman-teman sekamarnya yang lain tidak ada yang membocorkan mengenai rahasia ini. Anatie hanya berharap kalau Minnie segera memunculkan dirinya lagi pada gadis itu dan menghentikan semua aksi gila yang dilakukan oleh hewan mungil menyebalkan itu.
Hari ini cuaca terlihat begitu cerah, Natty bersama murid- murid tahun pertama yang lain tengah berada di dalam kelas pertahanan terhadap ilmu hitam. Natty menompangkan dagunya diatas telapak tangannya, memperhatikan apa yang sedang diajarkan oleh Professor Quirrel mengenai mantera-mantera jenis jinx yang perlu mereka ketahui ditahun pertama ini. Gadis itu kemudian melirik ke deretan bangku yang ada di sebelah kirinya. Menatap Harry dan juga Ron yang sedang duduk bersama sambil memperhatikan materi yang diberikan oleh professor Quirrel dengan malas.
Anatie mendesah pelan. Semenjak acara penyortingan itu, dia belum pernah ada kesempatan lagi untuk berbicara dengan dua lelaki itu, dan juga Hermione. Tapi Natty mencoba percaya pada dirinya sendiri, kalau mana mungkin mereka tidak mau berteman dengan gadis itu lagi hanya karena ia masuk asrama Slytherin. Lagipula, saat Natty memberitahu ibunya kalau ternyata dia masuk asrama dengan simbol ular itu, ibunya pun tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut dan hanya merasa sedikit tidak percaya saja dengan hasil penyortingan itu. Ibu Natty hanya berpesan supaya anaknya dapat memilih teman yang benar dan tidak bergaul dengan orang-orang yang salah. Dan sepertinya, sejauh ini gadis itu sudah berhasil melakukan hal tersebut.
"Professor Quirrel, bisakah aku meminjam tuan Potter sebentar?"
Semua murid langsung menoleh kearah pintu begitu mendengar suara itu dan melihat Prof. McGonagall berdiri disana. Wanita tua itu tersenyum sambil memegangi ujung pintu.
"O-oh, um-ya,tentu saja. Tuan Potter, silakan." Ujar Prof. Quirrel pada Harry. Lelaki itu pun sedikit terkejut dan bingung lalu pada akhirnya bangkit dari duduknya dan pergi menuju pintu.
Natty menyipitkan matanya dan mengamati Harry yang berjalan keluar. Untuk apa Professor McGonagall menyuruh Harry keluar?
Dan sepertinya bukan hanya gadis itu yang penasaran, semua murid-murid lain pun mulai ikut berbisik dan seperti membicarakan mengenai asumsi mereka tentang alasan Prof. McGonagall memanggil Harry Potter.
"Untuk apa Harry Potter dipanggil ya?" bisik Daphne pada Natty.
"Entahlah, mungkin dia diminta tolong oleh Professor, ini bukan pertama kalinya 'kan Prof. McGonagall meminta bantuan dari murid-murid?" balas Natty sambil menatap sahabatnya.
"Hm.. kau benar juga."
Kelas pun terus berlanjut sampai jam pelajaran selesai.
***
Selesai makan malam, Natty, Daphne, dan juga Pansy berjalan bersama menuju ruang bawah tanah. Mereka pun mengucapkan kata "pureblood" dan seketika pintu ruang rekreasi pun terbuka, menampilkan Draco Malfoy yang sedang marah-marah dihadapan beberapa temannya karena kondisi jubah Slytherin nya yang bolong dibagian punggungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Riddle's Servant • [Draco Malfoy]
FanfictionAbout Anatie Quinzel, a slytherin student which has many uncovered stories of her life. {Draco x OC}