"kamu darimana aja ca kok kemarin nggak sekolah? Kamu sakit? Kamu nggak digimana gimanain sama liona kan?" tanya berantai chandra.
Aca hanya menunjukkan senyum tipisnya, dalam hati sebetulnya ia malas untuk menjawab pertanyaan dari lelaki dihadapannya itu.
Tatapan aca pun beralih ke arah axel yang terlihat diam saja dengan wajah yang masih membiru karena pukulan liona.
"axel kamu nggak akan nanyain aku kemana kemarin?" tanya aca pura pura sedih.
Axel menoleh lalu mengusap pelan kepala aca, "liat kamu yang baik baik aja sekarang pasti kamu kemarin nggak sakit kan" ucapnya.
"iya sih, tapi apa kamu udah nggak peduli lagi sama aku?" tanya aca.
"bukannya nggak peduli ca, tapi...."
"tapi apa axel?"
Entah kenapa sosok liona melintas di benak axel namun buru buru ia bergeleng pelan menghilangkan pikiran bodohnya itu.
Sambil tersenyum axel pun memeluk aca dan berucap, "enggak ada ca, aku cuma agak capek aja"
"ya udah kamu banyakin istirahat" balas aca sambil membalas pelukan axel dengan ekspresi jijik yang kentara di wajahnya.
Tapi karena posisinya sedang membelakangi orang orang jadi tak ada yang menyadari ekspresinya itu.
"ya udah kita balik ke kelas dulu ya ca" pamit axel dkk.
"iya"
Setelah itu axel dkk pun pergi meninggalkan kelas aca, aca sendiri langsung menghela napas lega setelah kepergian mereka.
Buru buru ia mengambil tisue basah dan mengusap telapak tangannya. Tak lupa ia juga mengambil parfum lalu menyemprotkannya ke seluruh tubuh.
"sial kalo bukan demi rencana nggak mau gue peluk tuh cowok" batin aca.
Aca sedikit mengerutkan kening saat mendengar suara ribut ribut dari luar kelasnya, saat ini masih cukup pagi jadi tak banyak siswa yang sudah datang.
Karena kepo aca pun bangkit dari kursinya lalu menengok ke luar menggunakan jendela kelasnya.
Matanya menjadi dingin ketika melihat briana yang sedang merecoki liona, dari ekspresinya liona terlihat tertekan dan malas berhubungan dengan gadis itu.
"tck bener bener ya tuh cewek" kesal aca.
Aca pun keluar dari kelasnya lalu menghampiri liona dan juga briana. Sebelumnya ia layangkan tatapan sinis ke arah briana dan dibalas tatapan sinis juga oleh gadis itu.
"hai ca" sapa liona sambil tersenyum lebar.
Aca ikut tersenyum lalu membalas, "hai juga lio"
Briana hanya memutar bola mata malas melihat adegan tersebut, ia mencoba memegang tangan liona dan memohon.
"ayolah li jadi pacar gue lagi ya" mohonnya.
"no gue nggak mau!" tolak liona dengan tegas.
"ayolah li~ gue mohon jadi pacar gue"
"aish gue bilang gue nggak mau briana!" kesal liona.
Melihat tangan liona yang masih dipegang oleh briana aca pun melepaskan tangan keduanya dan melayangkan tatapan tajamnya.
"liona udah bilang nggak mau jadi jangan maksa dia, ngerti?!" ucap aca.
Briana pun menoleh ke arah aca lalu tertawa sinis, "lo siapa hah nyuruh nyuruh gue?! Gue bakal terus minta liona jadi pacar gue sampe dia nerima gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
WTF?!
FantasyApa kalian percaya akan Transmigrasi? Gue sebetulnya nggak pernah mempercayai hal itu, sebelum akhirnya entah gimana gue tiba-tiba ngerasain hal diluar nalar tersebut. INI KENAPA GUE TIBA TIBA ADA DI PINGGIR JALAN WOY! Perasaan gue tadi lagi ngantr...