"kenapa lo diem aja pas cewek itu cium bibir sama leher lo?! Apa jangan jangan lo udah suka sama tuh cewek?!" tanya aca kesal sambil terus menarik tangan liona.
"lo nanya sama gue ca?" tanya liona memastikan.
Aca pun menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap kesal liona, "ya iyalah! Emang siapa lagi orang selain lo yang ada disini?!" kesalnya.
Liona pun seketika cengengesan dan menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"ya maaf ca, kan gue cuma mastiin aja"
Aca hanya berdecih pelan sebagai balasan dan memalingkan wajahnya sembari bersedekap dada.
"mmm lo marah?" tanya liona dengan takut takut.
Seketika aca langsung melotot ke arah liona dan membuat si empu menciut, "menurut lo?!" nge gas aca.
"marah banget" balas liona.
"itu tau! Udah ah gue mau balik ke kelas!" kesal aca.
Disaat aca akan pergi tangan liona sudah lebih dulu menahannya, "tunggu ca"
"tck apa lagi?! Gue kesel sama lo lio!" ucap aca.
"jadi lo cemburu nih ceritanya?" tanya liona dan dibalas delikkan aca.
"iya gue cemburu! Kurang jelas hm? GUE ITU CEMBU-hmmpphh!" Ucapan aca seketika terpotong saat liona tiba tiba mencium bibirnya.
Liona pun menjauhkan wajahnya sambil tersenyum tipis, "tenang aja ca gue itu nggak punya perasaan apapun buat briana, kan perasaan gue semuanya buat lo"
"terus kenapa lo diem aja pas dia cium lo?!"
"ya kan saat itu gue masih mencoba memproses apa yang lagi terjadi ca"
"cih" aca kembali memalingkan wajahnya dan malah membuat liona merasa gemas.
Tangan liona pun terulur untuk mengusap kepala aca namun si empu lebih dulu menepisnya.
"jangan sentuh gue!" jutek aca.
Liona hanya bisa menghela napas pelan menghadapi gadis dihadapannya itu.
Seketika ide jahil terlintas di benak liona, gadis itu pun berbalik sembari melirik aca sebentar.
"ya udah kalo gitu gue ke briana aja deh" jahil liona.
Tentu saja mendengar hal itu mata aca menajam, ia tarik kerah baju liona dan membuat si empu sedikit tercekik.
"jangan main main!" bentak aca sambil melotot.
Liona hanya cengengesan membuat aca merasa makin kesal, "ikut gue!"
Aca pun menarik tangan liona, sedangkan liona sendiri hanya pasrah saja.
"kita itu mau kemana lagi sih ca?" tanya liona pada aca.
"diem!" jutek aca.
Liona pun menghela napas pelan sembari merutuki diri karena telah melakukan sebuah kesalahan besar, yaitu membuat aca marah dan cemburu.
Liona dibuat mengerutkan kening bingung melihat bahwa dirinya dibawa ke kamar mandi.
"kita mau ngapain ke kamar mandi ca?" tanya liona.
Bukannya menjawab aca malah mendorong tubuh liona ke salah satu bilik kamar mandi dan mengunci pintunya.
"eh?!"
Liona hanya bisa meneguk ludahnya kasar saat melihat tatapan tajam lagi menusuk milik aca.
"lo harus dihukum lio" ucap aca sambil menyeringai kecil membuat liona sedikit bergidik.
KAMU SEDANG MEMBACA
WTF?!
FantasyApa kalian percaya akan Transmigrasi? Gue sebetulnya nggak pernah mempercayai hal itu, sebelum akhirnya entah gimana gue tiba-tiba ngerasain hal diluar nalar tersebut. INI KENAPA GUE TIBA TIBA ADA DI PINGGIR JALAN WOY! Perasaan gue tadi lagi ngantr...