26

18.2K 1.5K 35
                                    

Keesokan harinya seperti biasa aca pergi kesekolah, namun disaat berpapasan dengan briana ia lihat gadis tersebut menundukkan kepalanya dan tidak berani melihat ke arahnya.

Melihat hal tersebut aca pun seketika menyunggingkan senyumannya, berarti gertakannya kemarin berhasil dan dengan begini briana tidak akan berani lagi mendekati lionanya.

Cici dan lia yang memang tengah berjalan bersama dengan aca hanya bisa mengerutkan kening bingung melihat pemandangan tersebut.

"ini perasaan gue aja atau gimana ya tapi kayanya si briana takut kalo liat kearah lo ca" ucap cici.

Aca langsung menoleh dan mengangkat acuh bahunya, "enggak tau" bohongnya.

"tapi bukannya bagus ya dengan gini nggak akan ada orang ketiga diantara hubungan aca sama liona" timpal lia.

"bener juga" balas cici sambil mangut mangut setuju.

Aca hanya terkekeh pelan dan geleng geleng kepala saja, tatapannya seketika menajam melihat sosok axel yang berjalan menghampirinya dengan wajah tak mengenakkan.

"ikut gue!" ucap dingin axel.

"kemana? Ini kan udah mau bell masuk axel" balas aca.

Axel pun berdecih pelan lalu menarik kasar tangan aca dan membawanya pergi.

"HEH AXEL MAU LO BAWA KEMANA SAHABAT GUE HAH?!" marah cici sambil mencoba melepaskan cekalan tangan axel pada tangan aca.

Axel hempaskan tangan cici dengan kasar lalu memolototinya, "lo nggak usah ikut campur!" ucapnya.

"HEH ANJING! Lo pikir lo siapa hah?!" marah lia.

"lo juga mending diem nggak usah ikut campur deh!" balas axel sambil menunjuk wajah lia.

Diam diam acau memberi isyarat pada kedua sahabatnya untuk diam, ia tidak ingin kedua sahabatnya itu kenapa napa gara gara axel.

"gue nggak papa" ucap aca pelan.

Setelahnya axel pun kembali menarik tangan aca dan membawanya pergi ke rooftop.

"lo emang cewek murahan ya!" ucap axel sambil melotot pada aca.

Mendengar hal tersebut aca pun pura pura memasang ekspresi polos tak mengerti, "apa maksud kamu axel?"

"ALAH NGGAK USAH SOK POLOS LO! GARA GARA LO LIONA JADI ENGGAK CINTA LAGI SAMA GUE!" teriak axel.

"lah emang sejak kapan liona cinta sama lo? Sejak dulu pun yang dia cinta itu gue bukan lo" balas aca dalam hati tentunya karena untuk saat ini ia harus tetap berakting.

"apa maksud kamu axel aku nggak ngerti" balas aca dengan mata berkaca kacanya.

"cih lo bikin gue makin jijik! Bisa bisanya dulu gue kecantol sama modelan kaya lo!" ucap axel jijik.

"gara gara lo gue jadi nyia nyiain liona dan lo lah orang yang udah rebut dia dari gue!" tambah axel.

Axel pun mendatarkan wajahnya, "gue nggak akan biarin liona sama lo bitch!" ucapnya.

Karena kesal tanpa sadar raut wajah aca kini terlihat sangat datar, "heh sadar diri dong!" ucapnya.

Mendengar ucapan aca axel pun mengerutkan keningnya, "harusnya lo yang sadar diri sialan!"

Aca seketika menunjukkan seringainya sambil bersedekap dada terlihat sangat mengintimidasi, "emang liona mau sama bajingan kaya lo hm?"

"apa maksud lo anjing!" marah axel.

"nggak jelas ya? Ups sorry gue lupa kata liona lo itu kan monyet jadi mana bisa ngerti bahasa manusia" ucap aca sambil menutupi mulutnya kemudian tertawa mengejek.

WTF?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang