"Kenapa sih aku perlu chat chat dia segala Ca? Aku nggak mau!" Ucap Liona merajuk.
Melihat pacarnya yang merajuk Aca pun sedikit menyunggingkan senyumannya kemudian mencubit pelan pipi Liona.
"Sekali aja, lagian udah itu kamu nggak bakalan berurusan lagi kan sama dia, karena dia bakalan mati hari ini" Ucap Aca sambil tersenyum dingin.
Liona manyunkan bibirnya kemudian berucap, "Ya udah bujuk aku dulu" Ucapnya.
"Owh iya kalo kamu bujuknya nggak bener aku nggak bakalan mau chat si monyet" Tambah Liona.
Senyum tidak berdaya terlihat di wajah Aca, ia pun mendekati Liona menangkup wajahnya lalu mendaratkan ciuman lembut di bibir merah gadis tersebut.
"Gimana? Sekarang udah mau?" Tanya Aca sambil tersenyum.
"Kurang, ayo lagi!" Jawab Liona sambil makin memanyunkan bibirnya dan membuat Aca geleng-geleng kepala.
Aca pun kembali mendaratkan bibirnya di bibir Liona lalu menghisapnya sebentar. Saat ia akan melepaskan ciumannya itu, Liona menahan tengkuknya dan memeluk pinggangnya membuat mereka kembali berciuman.
Baru saja Liona akan memasukkan lidahnya, Aca sudah lebih dulu mencubit pinggang Liona dengan keras hingga membuat si empu berdesis kesakitan.
"Sakit loh Ca, kok dicubit sih" Ucap Liona sambil memajukan bibirnya.
"Kamu sih" Balas Aca sambil memutar bola matanya malas.
"Udah cepetan kamu chat si Axel dulu" Ucap Aca sambil berdecak pinggang.
"Iya iya~"
Dengan malas Liona ambil hpnya kemudian membuka blokirannya pada nomor Axel. Ia ketikan pesan yang sebelumnya Aca beritahu padanya kemudian kembali meletakkan hpnya.
"Puas kamu hah" Ucap Liona sambil cemberut.
"Kamu nih kaya anak kecil aja tau nggak" Ucap Aca sambil mencubit pelan bibir Liona.
Ting!
Mendengar notifikasi tersebut Liona dan Aca pun sontak menoleh. Liona ambil hpnya lalu sedikit tersenyum bangga melihat balasan dari Axel.
"Cih tuh monyet gampang banget dibodohin, dia nih emang idiot atau tolol sih" Ucap Liona sambil geleng-geleng kepala.
"Ya kamu tau sendiri kan dia gimana" Balas Aca sambil menyenderkan kepalanya di bahu Liona.
"Kenapa? Kamu ngantuk hm?" Tanya Liona sambil mengusap rambut Aca.
"Enggak sih, aku cuman pengen nyender doang" Jawab Aca.
"Mending disini aja, disini lebih empuk" Ucap Liona sambil menepuk-nepuk pahanya.
Aca pun menatap lekat Liona dan sedikit menyipitkan matanya dikala melihat tatapan mesum pacarnya itu meskipun ia lihat Liona coba untuk tak menunjukkannya.
"Kamu nggak akan ngapa-ngapain aku kan kalo aku tiduran di paha kamu" Ucap Aca memastikan.
Mata Liona seketika bergerak tak menentu dan tak lama ia berdehem pelan, "Iya" Ucapnya namun membuat Aca merasa tak yakin.
Sebelum Aca kembali berbicara Liona sudah lebih dulu memegang kepala Aca dengan lembut dan menidurkannya di pahanya.
Cup!
Liona daratkan sebuah ciuman singkat di dahi Aca kemudian mengelus rambut pacarnya itu dengan sayang.
"Kamu nih cerewet ya" Ucap Liona.
"Dih apaan sih, siapa juga yang cerewet!" Balas Aca.
"Udah ya sayangnya Liona, kamu tiduran aja yang nyaman oke" Ucap Liona.
![](https://img.wattpad.com/cover/284096231-288-k160096.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WTF?!
FantasyApa kalian percaya akan Transmigrasi? Gue sebetulnya nggak pernah mempercayai hal itu, sebelum akhirnya entah gimana gue tiba-tiba ngerasain hal diluar nalar tersebut. INI KENAPA GUE TIBA TIBA ADA DI PINGGIR JALAN WOY! Perasaan gue tadi lagi ngantr...