37

12.3K 1.1K 57
                                    

"Persiapin diri lo Alka, karena ini bakalan menyakitkan" Ucap Aca lagi sambil menunjukkan seringai menyeramkannya.

Alka yang masih terduduk di lantai sambil menundukkan kepalanya yang membuat senyuman Aca kian menyeramkan.

"Haha...Haha-KHAHAHA!!" Tawa keras tiba tiba saja terdengar berasal dari Alka yang seketika saja membuat Aca mengerutkan keningnya.

"Sinting banget nih orang" Batinnya dalam hati.

Alka pun mendongakkan wajahnya dan seketika membuat membuat Aca mengernyit jijik, saat ini Alka memasang ekspresi gilanya.

"Bagus, bagus! Gue suka tipe cewek kaya lo Aca, nggak lemah kaya cewek cewek biasanya! Gue makin pengen ngicipin tubuh lo itu, gue penasaran apa di ranjang juga lo bakalan se ganas ini" Ucap Alka sambil menjilat bibirnya lalu berdiri dan menatap Aca penuh obsesi.

"Kayanya yang harus gue eksekusi pertama mata lo! Gue jijik liat cara lo natap gue!" Ucap Aca.

"Nggak semudah itu Aca, lo pikir gue bodoh huh? Gue nggak kaya korban korban lo yang lain" Ucap Alka sambil menatap Aca dengan tatapan mengejek.

"Gue udah tau semua yang lo lakuin dan coba lo tutupin, jadi lo nggak usah pasang topeng lagi toh gue lebih suka tampilan lo yang seperti ini" Ucap Alka sambil tersenyum dan berjalan mendekati Aca.

Tanpa mengucapkan apa apa Aca coba untuk menendang tubuh Alka tapi sayang kakinya itu ditahan oleh Alka.

Tiba tiba saja kaki Aca yang tengah dipegang oleh Alka diusap usap oleh lelaki itu sambil tersenyum mesum.

"Kaki lo mulus banget ya, makin nggak sabar gue cicipin tubuh lo itu" Ucap Alka.

Aca yang jijik pun mencoba menarik kakinya lagi dan dilepaskan begitu saja oleh Alka.

Alka coba memegang kedua bahu Aca namun segera ditepis oleh Aca, dan segera gadis itu menendang lutut lelaki dihadapannya hingga membuatnya terjatuh.

"Sial!" Umpat kesal Alka.

Alka yang tersulut emosi pun segera berdiri dan mendorong Aca hingga terjatuh ke atas kasur mencoba untuk memenjarakannya dibawahnya.

Aca mencoba untuk menendang tubuh Alka namun kedua kakinya ditahan oleh kedua kaki Alka, dan bisa gadis itu rasakan sesuatu menonjol diantara kedua paha lelaki yang tengah menahannya.

Tentu saja ia dibuat marah, jijik juga geram merasakan hal itu, Aca gelatukkan giginya dan menggigit lengan Alka dengan keras.

"AAKHH!" Teriak Alka kesakitan.

Melihat ada kesempatan Aca pun menendang Alka dengan keras hingga membuat lelaki itu terjatuh dan kepalanya terbentur pada meja di dekatnya.

Alka yang terjatuh menajamkan tatapannya kian merasa marah, matanya melotot dengan dahi yang sudah berdarah karena terbentur meja.

"Gue nggak bakalan biarin lo keluar sialan! Sebelum gue bunuh lo gue bakalan nikmatin tubuh lo dulu!!" Ucap geram Alka.

Aca melirik malas lelaki yang tengah berbicara di depannya itu, ia lebih memilih untuk  mencari benda benda yang bisa ia gunakan untuk menyiksa Alka.

Alka buka pakaian atasnya yang seketika saja membuat Aca memutar bola matanya malas, lelaki itu pikir dengan membuka pakaiannya dapat membuat ia tertarik, tentu saja tidak!! Dan nggak akan pernah!

Aksi Alka ini mengingatkan Aca ketika Liona berniat untuk membuka pakaiannya tadi saat dirumahnya, ia jadi menyesal karena belum sempat melihat otot perut pacarnya itu.

"Kenapa muka lo melas dan keliatan sedih gitu huh? Lo sedih karena gue nggak buka celana gue juga? Tenang aja bentar lagi gue juga bakalan buka kok" Ucap Alka dengan pedenya dan bahkan sempat sempatnya menyisir rambutnya kebelakang.

WTF?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang