33

16.4K 1.3K 55
                                    

Lampu remang remang, suara musik yang keras, bau alkohol yang menyengat dan juga banyak orang yang tengah berjoget ria menjadi pemandangan Liona saat ini.

Kalian pasti sudah bisa menebakkan dimana Liona berada saat ini, ya club malam. Jika kalian tanya alasan kenapa gadis itu berada disini adalah Aca.

Aca mulai melancarkan aksinya dan tentu saja sebagai pacar yang baik Liona tak akan membiarkan pacarnya itu bergerak sendirian.

Mata gadis itu bergerak kesana kemari mencari keberadaan sosok Aca, namun ditengah kerumunan orang ini sulit sekali untuk menemukan keberadaannya.

"Anjir lah susah banget nyari Aca" Gumamnya.

Wajah Liona saat ini terlihat tak mengenakkan sehingga kebanyakan perempuan ataupun laki laki yang berniat mendekatinya secara tak sadar memilih untuk mundur.

Liona kurang suka club malam dan bahkan ia tak pernah sekalipun mencicipi alkohol. Dan tentu saja berada di club malam membuat moodnya buruk.

"Lagian kenapa sih si Alkanjing suka banget diem di club malam kek nggak punya rumah aja, jadinya ayang gue harus nyusulin tuh orang kesini kan!" Ucap kesal Liona.

Disaat Liona masih memggerutu seseorang tiba tiba memegang bahunya dari belakang dan reflek membuat gadis itu lansung memelintir lengan sosok tersebut.

"A-akh aduh Liona ini gue Axel" Ucap sosok tersebut kesakitan.

Tatapan Liona pun seketika menjadi datar, dengan kasar ia hempaskan tangan Axel lalu menendang kaki pemuda tersebut hingga membuatnya terjatuh.

"Ngapain lo pegang pegang gue hah?! Tck kuman kan" Ucap Liona sambil melirik bahunya dengan tatapan jijik.

"Lo kejam Liona, gue kan baik baik ngomongnya!" Balas Axel.

Liona hanya melirik acuh pemuda tersebut dan memilih untuk berkeliling mencari keberadaan Aca. Dibelakangnya ada Axel yang membuntuti dengan kaki yang tertatih tatih.

Disepanjang pencaharian itu banyak laki-laki dan perempuan mencoba menarik perhatian Liona, tapi sayang si empu hanya melirik datar dan bahkan tidak melihatnya sama sekali.

"Awas kamu Ca aku hukum nanti, bisa bisanya kamu nggak bilang kalo mau ke club malem!" Gumam Liona kesal.

Liona bisa mengetahui keberadaan Aca di club malam adalah karena diberitahu oleh Theo, jika bukan karenanya mungkin ia tak akan tau.

Dikarenakan club malam ini memiliki 2 lantai Liona pun memutuskan untuk naik ke atas karena setelah ia menyusuri bagian lantai pertama ia tidak menemukan keberadaan Aca dimana pun, mungkin di lantai dua ia bisa menemukannya.

Dan tentu dibelakang Liona masih ada Axel yang masih mengikuti layaknya anak ayam.

Disaat tiba di lantai dua tatapan Liona seketika menjadi dingin melihat pemandangan menyesakkan disudut.

Dengan matanya sendiri ia melihat Aca tengah berciuman mesra dengan Alka yang mampu membuat darahnya mendidih hebat.

Axel juga melihat pemandangan tersebut dan sedikit menyunggingkan senyumannya, "Tuh kan Aca tuh cuma cewek murahan sini mau situ mau. Waktu itu aja dia ciuman sama gue dan sekarang ciuman sama kakak gue emang dasar cewek jalang! Cewek macem dia tuh nggak seharusnya lo jadiin pac-Khookk"

Bruk!

Belum selesai Axel bicara Liona sudah lebih dulu meninju perutnya hingga membuat lelaki itu berhenti bicara dan berlutut dilantai sambil memegangi perutnya.

"Bacot sampah!" Ucap datar Liona.

"Lo mending jangan ngomong karena semakin lo banyak ngomong semakin gue pengen cekik terus patahin leher lo itu" Ucap Liona dengan mata yang melotot dan cukup membuat Axel gemetar ketakutan.

WTF?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang