Keesokan harinya Liona kembali menjemput Aca untuk berangkat ke sekolah bareng. Dengan senyuman lebar diwajahnya Aca berlari kecil menghampiri kekasihnya itu.
"Pagiiii!!!" Sapanya dengan semangat.
Liona sedikit mengangkat sudut bibirnya sambil bersedekap dada yang mampu membuat jantung Aca berdetak hebat. Menurutnya penampilan Liona saat ini sangat keren dan membuatnya kesulitan untuk bernapas.
"Kamu keren banget deh" Ucap Aca begitu dihadapan Liona.
"Hm~" Balas Liona dengan dehemannya sambil tersenyum bangga.
Liona pun mencondongkan tubuhnya ke telinga Aca lalu berbisik disana, "Aku bakal tagih hukuman kamu nanti jadi persiapin dari sekarang oke" Bisiknya dan membuat tubuh Aca seketika terasa meremang.
"O-oke tapi emangnya kamu mau ngapain sih?" Tanya Aca penasaran lalu mendongakkan wajahnya dan langsung melihat ekspresi licik Liona.
"Ada deh~" Jawab Liona dengan nada main mainnya.
"Ish" Aca hanya bisa memanyunkan bibirnya itu.
Melihat bibir Aca yang dimanyunkan dengan gerakan cepat Liona pun mengecup bibirnya itu dan setelahnya tersenyum manis.
"Kebiasaan deh, gimana kalo ada yang liat" Ucap Aca sambil memukul pelan bahu Liona.
"Ya nggak gimana mana" Balas acuh Liona.
"Ya udah yuk" Ajak Liona sambil menarik tangan Aca menuju mobilnya.
"Iyaa ayo!"
Beberapa menit kemudian couple itu tiba di sekolah dan langsung menjadi perhatian anak anak lain yang baru datang.
"Sini aku bawain tas kamu" Ucap Liona.
"Nggak usah ah toh ini ringan banget kok" Tolak halus Aca.
"Nggak papa aku maksa" Balas Liona.
Aca pun menghela napas pelan lalu menyerahkan tasnya pada Liona. Sebelah tangan Liona kemudian menggenggam tangan Aca dan menariknya pergi.
"Kamu kenapa sih?" Tanya Aca.
"Hah? Emang aku kenapa?" Tanya balik Liona sambil menoleh kebelakang.
"Kamu tuh suspect banget tau nggak" Jawab Aca sambil menatap pacarnya itu dengan tatapan menyelidik.
"Suspect darimananya coba?"
"Muka kamu tuh kaya mau lakuin hal mesum tau nggak, aku jadi takut deh"
"Jangan takut emangnya aku bakal gigit kamu"
"Pasti aku yakin! Buktinya leher sama bibir aku udah pernah tuh jadi korban gigitan kamu"
"Iya sih"
"Tuh kan, aku nggak mau pulang bareng kamu ah nanti" Ucap Aca sambil melepaskan genggamannya tangan mereka dan berjalan lebih dulu.
Buru buru Liona pun menyusulnya dan berbisik, "Oke berarti aku bawa kamu pake cara paksa" Bisiknya santai.
Aca pun langsung melayangkan pelototannya dan hanya dibalas senyuman manis Liona.
"Dasar pemaksa!"
Liona hanya mengangkat acuh bahunya dan kini berjalan mendahului Aca. Sontak saja aksinya membuat Aca berlari kecil untuk menyusul.
"Kenapa sekarang jadi kamu yang jalan duluan sih sedangkan aku ditinggalin dibelakang"
"Kamu jalannya lama"
Kesal Aca pun menendang kaki Liona dari belakang dan membuat gadis itu langsung terjatuh ke lantai.
Bruk!
KAMU SEDANG MEMBACA
WTF?!
FantasyApa kalian percaya akan Transmigrasi? Gue sebetulnya nggak pernah mempercayai hal itu, sebelum akhirnya entah gimana gue tiba-tiba ngerasain hal diluar nalar tersebut. INI KENAPA GUE TIBA TIBA ADA DI PINGGIR JALAN WOY! Perasaan gue tadi lagi ngantr...