25

16K 1.4K 67
                                    

Briana perlahan berjalan mundur ke belakang saat aca semakin mendekat ke arahnya. Gadis tersebut terus melihat ke arah pisau di tangan aca.

Bulir bulir keringat dingin mulai keluar dari dahi briana, tubuhnya juga tanpa sadar terlihat sangat bergetar.

Melihat penampilannya aca hanya menunjukkan seringai tipisnya, "kenapa? Takut?" tanyanya.

"e-enggak! Kata siapa?!" balas briana sambil mengangkat tinggi dagunya.

Saat berada tepat di hadapan briana tanpa disangka aca tiba tiba mengulurkan pisaunya dan membuat briana menahan napasnya.

"nih pegang, lo pasti mau bales tuh cowok karena udah pegang lo kan" ucap aca santai.

Mulut briana seketika terbuka lebar, ia tidak menyangka aca akan memberikannya pisau untuk ia pakai membalas dendam pada andra.

Sebelumnya ia mengira aca membunuhnya tetapi ternyata dugaannya salah besar.

Briana pun melirik ke arah pisau di tangan aca dan tak lama bergidik ngeri. Ia merasa aneh dan juga heran karena melihat aca yang terlihat biasa saja memegang pisau berlumuran darah.

"ini cepet" desak aca.

"enggak deh makasih" balas canggung briana.

Mendengar hal tersebut aca pun mengangkat sebelah alisnya, "jadi kalo gue habisin dia lo nggak masalah kan?" tanyanya.

"enggak" jawab briana.

Aca pun mengangkat acuh bahunya lalu berbalik menghampiri andra yang tengah meringkuk kesakitan.

"perhatikan baik baik briana gue nggak akan segan lakuin hal yang sama seperti yang gue lakuin ke cowok ini kalo lo masih aja ngebet pengen rebut liona dari gue" ucap aca dengan sedikit ancaman.

Aca langsung menatap datar ke arah andra yang memegangi dadanya dengan ekspresi kesakitan.

"sakit hm?" tanya aca.

Mata andra pun seketika melotot, ia memandang wajah aca dengan tatapan penuh kebencian.

"SSHH YA SAKITLAH BEGO! DASAR CEWEK GILA!" teriak andra.

Bug!

Wajah andra seketika langsung menghadap ke samping saat aca dengan tanpa berperasaan menendang wajahnya.

"itu belum apa apa, kita aja belum masuk ke inti acara loh" ucap aca sambil menyeringai.

Melihat seringainya itu baik andra ataupun briana tanpa sadar gemetar ketakutan.

Aca melirik pisau di tangannya lalu mengerucutkan bibirnya, "nggak asik kan ya kalo kita pake pisau, gimana kalo kita cari benda lain?" pekiknya.

Gadis tersebut pun pergi untuk mencari benda disekitarnya dan tak lupa untuk menginjak kaki andra hingga terdengar suara ‘krek’ agar lelaki tidak kabur.

"AKKHHH!" teriak andra.

Briana sendiri langsung menutup telinga dan matanya karena ngilu mendengar suara tersebut.

Aca terlihat biasa saja bahkan kini terlihat berseri seri saat menyadari bahwa banyak barang yang bisa ia gunakan untuk menyiksa andra.

"hm~ ternyata ada palu, parang, silet mmm apalagi ini~" ucap aca sambil mengambil satu persatu barang yang ia perlukan.

"lo mau pake yang mana?" tanya aca pada andra.

"L-LO EMANG GILA! DASAR SIALAN! BITCH! BRENGSEK!" teriak andra.

Wajah aca kian menyeramkan mendengar umpatan andra, ia pegang palu lalu berjalan menghampiri andra.

"lo emang harus dikasih pelajaran ya" ucap aca sambil menyeringai.

WTF?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang