Beberapa hari kemudian Aca kembali mencoba mengamati kegiatan Alka dan tengah memikirkan cara membunuh Alka dengan cara yang paling menyakitkan.
"Mikirin apa sih serius banget" Ucap Liona sambil mengecup dahi pacarnya itu.
Kerutan di dahi Aca seketika menghilang dan gadis itu pun tersenyum saat bertatapan dengan Liona.
"Nggak ada" Balas Aca sambil geleng-geleng kepala.
"Keliatan banget boongnya" Balas Liona sambil duduk disamping Aca.
Ia ulurkan tangannya merapihkan helai rambut Aca yang menghalangi wajah cantiknya itu kemudian mencondongkan tubuhnya kedepan.
"Kiss dong" Ucap Liona sambil memanyunkan bibirnya.
Aca pun tersenyum lalu memegang kedua pipi Liona dan mendaratkan ciuman singkat di bibirnya itu.
"Udah" Ucap Aca.
"Dih apaan ini mah bentar doang" Protes Liona.
"Udah minta nawar lagi" Balas Aca sambil memutar bola matanya malas.
Liona hanya menyunggingkan senyum liciknya dan tiba-tiba saja mengangkat tubuh Aca kemudian mendudukkannya ke pahanya. Tentu saja karena aksinya itu Aca sesaat dibuat kaget juga kesal.
"Kamu nih kebiasaan deh main mindah-mindahin aja!" Ucap kesal Aca.
"So what? Aku tau kamu juga suka kan aku kaya gini" Ucap Liona sambil menunjukkan seringai nakalnya.
Tentu saja Aca membalasnya dengan seringai nakalnya juga, siapa bilang ia tak suka?
Aca dekatkan bibirnya ke telinga Liona kemudian terkekeh pelan, "Iya emang aku juga suka" Bisiknya dan dengan sengaja meniup daun telinga Liona.
Mata Liona seketika menjadi gelap, ia pegang erat pinggang langsing Aca dan dengan sengaja mengusapnya dengan pelan.
"Kamu yang provokasi aku duluan Ca" Ucap Liona dengan nada beratnya.
"Dasar mesum" Balas Aca sambil menoyor dahi pacarnya itu.
Disaat Liona akan mencium bibir Aca si empu sudah lebih dulu menghalangi bibirnya menggunakan telapak tangan.
"Kenapa sih ditutupin segala? Aku kan pengen cium kamu Ca~" Ucap rajuk Liona.
"Kamu tuh kalo udah ciuman nantinya suka kebablasan" Balas Aca.
Seketika Liona memanyunkan bibirnya yang langsung membuat Aca merasa gemas, ia cubit kedua pipi pacarnya itu sambil tersenyum lebar.
"Kamu sih otaknya isinya hal-hal mesum semua" Ucap Aca.
"Ya nggak tau Ca, udah dari sananya gini" Balas Liona.
Suara getaran juga nada dering telepon terdengar berasal dari atas meja yang seketika membuat Aca juga Liona menoleh secara bersamaan.
Mendengar hpnya berbunyi Aca pun turun dari pangkuan Liona dan mengambil hpnya itu.
Ekspresi Aca seketika menjadi dingin ketika melihat bahwa yang menelponnya adalah Alka.
"Siapa yang telfon?" Tanya Liona penasaran.
"Si Alka" Jawab Aca dan seketika membuat Liona makin bete.
"Ya udah kamu angkat dulu gih" Ucap Liona dengan nada dinginnya.
Melihat sang pacar yang merajuk Aca pun berjalan ke arahnya dan mencium bibirnya sekilas.
"Jangan marah, lagian ini juga buat kepentingan balas dendam aku" Ucap Aca.
"Iya iya aku ngerti" Ucap Liona.
KAMU SEDANG MEMBACA
WTF?!
FantasyApa kalian percaya akan Transmigrasi? Gue sebetulnya nggak pernah mempercayai hal itu, sebelum akhirnya entah gimana gue tiba-tiba ngerasain hal diluar nalar tersebut. INI KENAPA GUE TIBA TIBA ADA DI PINGGIR JALAN WOY! Perasaan gue tadi lagi ngantr...