Sedangkan disisi lain terlihat dua sosok yang masih tertidur nyenyak diatas kasur. Salah seorang terlihat tidur menyamping sedangkan yang lain memeluk sosok tersebut dari belakang dengan erat.
Sosok yang dipeluk lebih dulu membuka matanya dan merasa sedikit sesak setelah merasakan lengan yang berada di pinggangnya itu.
Setelah pulang dari gedung yang sudah ditinggalkan, Liona dan Aca memutuskan untuk tidur di hotel. Namun tenang saja tak ada sesuatu yang terjadi diantara keduanya, lebih tepatnya belum.
Beberapa menit setelah Aca terbangun, Liona juga bangun. Namun begitu bangun ia makin mengeratkan pelukannya dan membuat Aca hanya bisa menghela napas pelan.
"Pagi sayang~" Sapa Liona sambil memberikan Aca morning kiss di pipi dan bibir merahnya itu.
"Pagi juga" Balas Aca.
Liona sedikit menyipitkan matanya dan berucap, "Ca, aku baru sadar ternyata dada kamu lagi ada ditangan aku ya" Ucapnya.
Aca pun langsung melihat kebawah dan benar saja tangan Liona sudah berada tepat di salah satu buah dadanya.
"Lio, lepasin" Ucap Aca dengan nada yang mengancam.
Namun Liona pura-pura tak mendengarnya dan masih dengan santainya meletakkan tangannya di buah dada Aca. Bahkan dengan kurang ajarnya gadis itu mengelus buah dada Aca.
"Lembut sama kenyal banget ya dada kamu Ca, aku jadi pengen remes deh" Ucap Liona yang seketika saja dihadiahi sikutan keras oleh Aca.
"Sshh sakit loh Ca" Ucap Liona pura-pura kesakitan.
"Kamu nih masih pagi mikirnya udah yang mesum-mesum aja!" Ucap Aca tak habis pikir.
"Karena masih pagi Ca kita harus berbuat mesum, dengan berbuat mesum nanti keringat bakal keluar dan tentu aja baik buat tubuh kita" Ucap Liona dengan nada seriusnya yang membuat Aca memutar bola matanya malas.
"Ngaco kamu, mana ada teori kaya gitu. Itu pasti cuma akal-akalan kamu doang kan" Balas Aca.
"Udah ah aku mau mandi" Ucap Aca sambil beranjak dari kasur.
"Kamu nggak asik ah, Ca" Balas Liona sambil cemberut.
Aca baru masuk ke kamar mandi ketika sudah mendaratkan sentilan keras pada dahi Liona.
"Sakit loh Ca" Ucap Liona sambil memegang dahi bekas sentilan Aca.
"Salah siapa pagi-pagi udah mesum" Balas Aca dari dalam kamar mandi.
Beberapa menit berlalu dan akhirnya Liona duduk sembari merapihkan rambutnya yang acak-acakan.
Melihat bahwa Aca masih belum keluar ia pun berinisiatif untuk bertanya, "Mandinya udah belum, Ca?" Tanyanya sambil berjalan mendekati kamar mandi.
"Beluum~ Bentaar~" Jawab Aca dari dalam kamar mandi.
"Kamu mah lama banget mandinya, Ca. Kita mandi bareng aja yuk" Usul Liona.
"NGGAK! ENAK AJA!"
"Ya lagian kamu lama banget sih"
"SABAR SEDIKIT BISA NGGAK?!"
Mendengar itu sontak diam-diam Liona menunjukkan sisi julidnya, "Ke orang lain aja bilangnya kaya gitu, sendirinya juga nggak sabaran" Gumamnya pelan.
Setelah ditolak dengan kejam oleh Aca, Liona pun bangkit dari kasur lalu berjalan menuju balkon.
Begitu tiba di balkon ia sedikit menundukkan kepalanya untuk mencium aroma tubuhnya.
"Nggak papa lah gue ke balkon meskipun belum mandi, toh gue masih harum dan masih keliatan cakep" Gumamnya narsis.

KAMU SEDANG MEMBACA
WTF?!
خيال (فانتازيا)Apa kalian percaya akan Transmigrasi? Gue sebetulnya nggak pernah mempercayai hal itu, sebelum akhirnya entah gimana gue tiba-tiba ngerasain hal diluar nalar tersebut. INI KENAPA GUE TIBA TIBA ADA DI PINGGIR JALAN WOY! Perasaan gue tadi lagi ngantr...