Dicuaca yang sangat cerah ini terlihat sesosok gadis tengah cemberut karena mengantre dibarisan yang panjang demi memenuhi keinginan sang mamah.
"Tck kalo bukan karena mamah yang minta nggak mau gue baris panas panasan kek gini" Ucap gerutunya.
Sosok tersebut tak lain adalah Liona, gadis itu terus saja menggerutu tapi masih tetap berbaris dan tidak pergi.
Liona seketika menoleh saat merasakan tatapan seseorang di sekitarnya, namun begitu menoleh ia tidak menemukan sosok orang tersebut yang terus menatapnya sejak ia masuk kebarisan.
"Siapa sih anjing yang terus ngeliat ke arah gue?! Gedeg gue lama lama" Gumam kesal Liona.
Jadi Liona pun memutuskan untuk pura pura melihat ke depan dan mengacuhkan tatapan yang kembali mengarah ke arahnya.
Beberapa saat kemudian Liona dibuat sedikit mundur bahunya ditabrak oleh seorang lelaki tinggi dan juga tampan.
"Eh maaf maaf" Ucap panik pemuda tersebut.
Liona hanya menatapnya datar dan tanpa minat sama sekali, jelas sekali bahwa lelaki tersebut sengaja menabrak bahunya.
Merasa diacuhkan pemuda itu pun seketika tersenyum canggung lalu mengulurkan tangannya pada Liona.
"Mmm kenalin nama gue Alka Elang Ibrani, nama lo siapa?" Ucapnya sambil tersenyum sopan dan ramah.
Mendengar nama lengkap laki laki dihadapannya raut wajah Liona seketika berubah menjadi serius, jadi lelaki dihadapannya ini adalah sosok mantan pacar brengsek almarhum kakak iparnya?
"Hm" Balas dingin Liona.
"Kok cuma hm doang? Gue kan tanya nama lo juga" Ucap Alka sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Terserah gue dong mau ngasih tau lo kek atau enggak kek" Ucap Liona sewot tak lupa melayangkan tatapan sinisnya.
"Eh lo Liona kan?" Tanya Alka seolah olah tak yakin padahal dalam hati ia sudah tau dengan jelas siapa gadis dihadapannya itu.
Liona hanya memutar bola matanya malas dan memilih mengabaikan sosok Alka yang berada disampingnya itu.
"Lo temen adek gue Axel makanya gue tau nama lo" Jelas Alka sambil tersenyum.
"Gue nggak nanya bangsat! Nggak nanya! Emang nggak jelas banget nih orang" Ucap Liona dalam hati. Ia pun memilih untuk mengacuhkan Alka dan fokus menatap ke depan.
"Kok gue diacuhin?" Tanya Alka sambil cemberut dan membuat para gadis yang tengah memperhatikannya seketika menahan pekikan gemas.
"Sorry gue nggak suka batang jadi mending lo jauh jauh dari gue gih" Ucap lantang Liona yang sontak membuat Alka dan orang orang disana melototkan mata.
Seketika orang orang disekitar pun berbisik bisik sambil menatap sinis dan juga jijik ke arah Liona. Tapi sayangnya si empu sama sekali tidak memperhatikan ataupun peduli.
Alka juga cukup terkejut karena kefrontalan dan juga keberanian Liona untuk mengakui orientasi seksualnya dihadapan banyak orang dengan sangat lantang.
"Mau pesan apa mbak?" Tanya si mbak pelayan pada Liona.
"Saya pesen menu terlaris disini ya, mbak pasti tau kan masa nggak tau kan mbaknya kerja disini" Ucap Liona.
Mendengar ucapan tersebut urat urat di dahi si pelayan terlihat sedikit menonjol namun tak lama ia tersenyum dengan sedikit terpaksa.
"Baik mbak mohon tunggu sebentar ya" Ucap si pelayan.
"Tck saya juga daritadi nungguin kali mbak tapi nggak jadi jadi tuh makanannya" Balas Liona.
"huffhh sabar sabar..." Batin si pelayan.

KAMU SEDANG MEMBACA
WTF?!
FantasiApa kalian percaya akan Transmigrasi? Gue sebetulnya nggak pernah mempercayai hal itu, sebelum akhirnya entah gimana gue tiba-tiba ngerasain hal diluar nalar tersebut. INI KENAPA GUE TIBA TIBA ADA DI PINGGIR JALAN WOY! Perasaan gue tadi lagi ngantr...