KK | 12

3.3K 101 3
                                    

Happy Reading
.
.
.





Setelah melewati mata kuliah yang bikin otak kejang-kejang, Khai menghembuskan nafasnya kasar.

"Keren lo boy, gue gak nyangka lo bisa melewati presentasi ini yang udah seperti jembatan sitorol mustakim" ujar Dewa sambil terkekeh.

"Keturunan Alexander emang gak usah diraguin lagi lah mabro, gak belajar aja udah mulus gini apalagi belajar tuh" timpal April sambil memasukkan kacang bawang kedalam mulutnya.

"Kantin yuk, laper nih abis perang mulut" Khai berdiri diikuti oleh antek-anteknya.

"Kuuy lah"

"Hari ini kita makan di kantin Fakultas Bisnis, gimana lo pada setuju gak? Kalo gak setuju gue jotos lo pada"

Brian menyatukan alis dan mensejajarkan langkahnya dengan Khai "Jauh amat, emang lo udah bosen sama masakan kantin sendiri"

"Banget, lagian disana kita juga bisa cuci mata. Bosen gue makan disini minim cewek bohay, takut minus mata gue" ucap Khai santai

Joko yang mendengar bau-bau cewek bohay langsung tersenyum setuju "Bagus juga ide lo, gas lah. Siapa tau ketemu jodoh disana, lumayan buat malam mingguan"

"Lo pada kalo cuma pengen liat cewek bohay kenapa gak nunggu si Aurel aja sih. Tu ulet bentaran juga dateng"

Perkataan Kiano itu membuat keenam temannya langsung menoleh dengan tatapan yang menakutkan.

"Idiih gua mah ogah, lo aja lah No. Kita-kita gak mau"

Kiano terkekeh dan berlari "GUA JUGA OGAH, BIARIN AJA SI AKSA YANG MAU SAMA TUH ULET BULU"

"Lah napa malah gue yang dibawa-bawa" Aksa menarik alis sebelah melihat kepergian Kiano yang sudah ngacir duluan ke parkiran.

Ketujuh pria yang sering disebut dengan racunnya Fakultas Teknik kini tengan menjadi racun bagi Fakultas Bisnis, langkahnya yang tegas dengan aura ketampanan yang tidak main-main membuat semua orang yang tengah berada dikantin itu saling memandang kearah Khai the gang.

"I-itu bukannya si Khai ya" ucap seorang cewek yang sedari tadi seperti tersihir oleh ketampanan Khai.

"Gila, ganteng banget. Gue kira rumornya bohongan, ternyata real"

Brian yang melihat dirinya menjadi pusat perhatian tersenyum bangga, "Gak di Fakultas sendiri gak di Fakultas tetangga selalu aja jadi pusat perhatian, emang nih muka gue turunan malaikat kali yak"

April memukul kepala Brian pelan "Sinting"

"Kenyataannya kan gitu, sirik aja lo"

Khai melihat meja kosong dan segera menempatinya, diikuti oleh antek-anteknya.

"Enak juga disini, kenapa gak daridulu sih lo ngajak kita kesini Khai" ucap Dewa yang sedari tadi diam.

Khai mengedikkan bahu "Baru pengen sekarang, siapa yang mau pesen"

"Gue" Aksa berdiri "Lo pada mau pesen apa"

KAWIN KONTRAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang