KK | 17

2.7K 95 0
                                    

Happy Reading
.
.
.







Bella berdiri kaku didepan sebuah pintu kayu sambil menelan ludahnya dengan kasar.

"Ok kalm down Bella, santai santai"

Keringat dingin sebesar biji jagung tiba-tiba membasahi pelipisnya, dia tidak pernah mengira jika bertemu dengan Bastian akan se tegang ini.

Untuk meredakan debaran jantungnya yang meningkat, Bella menarik nafasnya perlahan kemudian mengeluarkannya secara perlahan juga melalui mulut.

Dengan yakin Bella mengetuk satu kali pintu ruangan Bastian, tidak ada sautan. Bella kembali mengetuk pintu itu sekali lagi namun agak sedikit keras.

Terdengar suara dari dalam yang membuat Bella terlonjak kaget.

"Masuk"

Lagi, Bella menelan salivanya sebelum ia membuka pintu kayu itu.

Bella membuka knop pintu kemudian berjalan perlahan menuju Bastian yang duduk anteng sambil menatap laptopya.

"Selamat siang pak"

Bastian mendongak kemudian melepaskan kacamata baca yang menghiasi bola matanya yang berwarna hitam legam.

"Siang" jawabnya dengan nada yang sungguh sangat datar, tidak ada intonasi apalagi ekspresi.

Jantung tolong, lo bisa diem gak?

Bastian mengeryit bingung ketika di lihatnya Bella hanya diam saja layaknya patung.

"Jika hanya ingin berdiri seperti itu lebih baik kamu keluar, saya tidak ingin membuang waktu berharga saya hanya untuk meladeni hal tidak berguna seperti ini" tukasnya yang membuat keberanian Bella tiba-tiba muncul.

"Maap pak, habisnya bapak nyeremin banget. Saya jadi gak bisa ngomong"

Bastian menarik alis sebelah, fix. Tingkat ketidaksukaan Bastian pada sosok didepannya bertambah 2x lipat.

"Pak"

Tidak ada sautan, namun Bastian tetap memperhatikan Bella dari tempat duduknya.

"Saya mau minta maaf" Bella menunduk, menggenggam erat ujung bajunya yang sudah lusuh karena sejak tadi ia remas-remas

"Untuk apa"

Bella menelan ludahnya kembali, atmosfer didalam ruangan Bastian sungguh sangat mencekam membuat keringat Bella semakin banyak yang keluar.

"Untuk-- untuk semalam" ucapnya terbata-bata.

"Ok"

Bella mengerjap beberapa kali "Pak--"

"Tentang semalam, saya pikir semuanya tidak ada yang perlu dibicarakan kembali. Kamu sudah meminta maaf dan sekarang saya rasa kepentingan kamu sudah selesai"

Bella menunduk, dirinya benar-benar malu sampai rasanya ia tidak memiliki keberanian untuk menatap Bastian.

"Pak saya benar-benar minta maaf, gak seharusnya saya berbicara seperti itu kepada bapak. Maafkan saya, karena saya memang sangat kurang ajar semalam. Harusnya saya berterima kasih karena bapak sudah mau menolong saya, tapi--"

KAWIN KONTRAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang