KK | 08

4.4K 138 5
                                    

Happy Reading
.
.
.

Suara gelak tawa menggelegar memenuhi ruangan yang didominasi warna gelap, Aksa membekap mulut bak toa Masjid itu sambil melotot kearah Brian yang sedari tadi tidak henti-hentinya menertawakan hal yang sebenarnya tidak ada lucu-lucunya sama sekali.

"Diem gak, atau mau gue sumpal mulut lo sampek tengah malem"

Brian memukul lengan Aksa membuat bekapan pria itu terlepas "Rese lo"

Kiano, April, Dewa dan Joko hanya menggeleng.

"Lo lagi liat apa sih" April meringsut kesamping Brian dan seketika tawanya juga pecah bersamaan dengan Brian yang sudah seperti orang kesetanan.

Aksa menghela nafas lelah "Gila" atensinya beralih menatap Khai yang sedari tadi tidak banyak bicara, dan sekarang pria itu malah tersenyum tidak jelas.

"Kenapa lo Khai, tumben banget senyam-senyum gitu. Kalo dari analisa gue sih tanda-tanda kaya ini tuh gejala jatuh cinta tingkat Dewa"

Khai yang mendengar itu hanya mengedikkan bahu "Sok tau lo"

"Jadi penasaran, siapa yang udah bikin Khai kayak gini" ucap Kiano

"Yang jelas bukan si ratu uler" timpal April

Aksa mengernyit bingung "Ratu uler,  siapa tuh"

"Yaelah lo gimana sih sa, udah lama bareng kita masih aja loadingnya minta ampun" Brian menutup ponselnya dan menatap Aksa "Lo serius gak tau siapa si ratu uler"

Aksa mengangguk sambil menghisap rokoknya.

"Aurel"

Aksa terbatuk mendengar jawaban santai Brain, pria itu tertawa sambil memukul sofa yang ia duduki.

Semua yang ada disana saling lirik dan menatap Aksa aneh, "Lah napa dia sekarang yang gajelas" Dewa mengangkat alis sebelah.

Aksa mengusap ujung matanya yang mengeluarkan air "Kenapa bisa jadi ratu uler ngab"

"Ya karena dia kayak uler lah, masa iya dipanggil uler kelakuannya kayak gajah" ucap Joko.

"Maksud gue, emang dia gatel gitu sampe bisa dipanggil uler" Aksa menggeleng tidak setuju, pasalnya cewek yang mereka sebut uler itu adalah seorang primadona kampus.

Khai yang sedari tadi hanya menyimak akhirnya unjuk suara "Banget, emang belum jelas"

"Jelaas" seru kelima pria berparas ganteng maksimal itu, selain Aksa tentunya.

Aksa menyatukan alisnya sedikit tidak tidak setuju "Menurut gue sih Aurel itu gak kayak uler, dia cuma berusaha buat dapet perhatiannya si Khai aja"

"Nah itu dia, justru itu dia uler banget. Selalu nempel dimanapun Khai berada, gue aja sumpek liatnya" seru Joko yang mendapat dua jempol dari Khai.

"Kok kita malah gibahin si Aurel sih, bukannya tadi Aksa nanya alasan Khai bertingkah upnormal ya" koreksi Dewa.

"Setujuu, ini semua tuh gegara Aksa yang lemotnya minta ampun. Makanya sampe keluar jalur"

KAWIN KONTRAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang