KK | 73

2.4K 84 16
                                    

Happy Reading
.
.
.

Sudah tak terhitung berapa kali banyaknya Bella menarik hembuskan nafasnya, hari ini ia benar-benar mendapatkan kejutan yang luar biasa.

Ia melirik Bastian yang tenang seperti biasa, pria itu selalu tenang seperti tidak habis melakukan sesuatu.

"Bapak tau gak apa yang barusan udah Bapak lakuin" ucap Bella, gadis itu sudah tidak bisa menahan kekesalannya.

"Karena Bapak semuanya bisa kacau, kalau disana ada yang nge video terus viral saya bisa end"

Bastian tetap mengemudikan mobilnya dengan tenang.

"Kalau sampai berita ini kesebar, dan bikin saya jadi viral dimana-mana. Bapak harus tanggung jawab, harusnya Bapak itu bisa mengondisikan diri. Ngapain coba pakek ngomong begitu didepan orang-orang"

Bella menoleh pada Bastian, gadis itu benar-benar gondok karena sedari tadi Bastian memilih diam.

"Pak, Bapak dengerin saya gak sih. Ini itu masalah serius. Gak usah bercanda dengan sok cool kayak gini, saya gak lagi bercanda ya saya lagi serius"

Bastian menyalakan lampu sen nya dan memilih untuk menepi, dengan gerakan cepat ia menarik Bella daaaaaaan kiss.

Pria itu mengecup bibir Bella singkat membuat gadis itu sukses terkejut dengan kedua mata yang membola.

"Memangnya ada yang salah dengan ucapan saya?" Tanya Bastian.

"Tolong beri tahu saya, dimana letak kesalahan saya" lanjutnya.

Bastian menatap Bella yang masih diam dengan mulut terbuka.

"Sahila" panggilnya sambil membuang nafas.

"Kamu lupa jika saat ini kamu masih resmi menjadi istri kontrak saya, perbuatan kamu tadi tidak bisa di toleransi Sahila. Apalagi kamu diam-diam pergi dengan dia tanpa memberi tahu saya, apa kamu pikir itu lucu?"

Bella mengedipkan matanya beberapa kali, gadis itu menelan salivanya sebelum berbicara.

"Tap.... tapi kan gak perlu sampai bikin pengumuman kayak tadi, Bapak mikir gak sih kalau sekarang rahasia kita itu udah terbongkar. Sekarang kita udah tamat"

"Saya gak peduli"

Mendengar itu Bella terkejut, "Mak... maksud Bapak apa?"

"Saya tidak peduli meskipun semuanya terbongkar, memangnya ada yang salah"

"Hah" Bella benar-benar tidak bisa mencerna dengan apa yang tengah terjadi hari ini.

"Kamu adalah istri saya Sahila, lalu kenapa jika semua orang tau"

Bella menggeleng "Are you crazy, kita cuman nikah kontrak pak. Nikah kontrak Bapak lupa ya"

Bastian mencondongkan tubuhnya hingga jarak antara dirinya dengan Bella begitu tipis, "Saya gak lupa, dan saya berencana akan mengubah itu semua menjadi SAH jika kamu mau"

Bella menutup mulutnya, pria didepannya mungkin sedang gila hingga mengucapkan semua kata-kata yang membuat Bella speechless.

"Say... saya turun disini" Bella hendak membuka pintu mobil namun gerakannya kalah cepat. Bastian sudah terlebih dahulu mengunci semua pintu.

Bella berusaha membuka pintunya namun nihil, gadis itu menoleh dengan alis yang bertaut "Bukain gak"

"Pembicaraan kita belum selesai, dan saya tidak mengizinkan kamu untuk pergi"

Bella menghela nafas panjang, ia tidak punya pilihan lain selain pasrah. "Oke"

"Sahila"

"Hm, kenapa?"

"Apa kamu menyukai saya?"

Pertanyaan tanpa aba-aba itu meluncur mulus dari mulut Bastian membuat Bella terbatuk karena kaget.

"Saya baru nemuin orang kayak Bapak"

"Kenapa" tanya Bastian dengan alis terangkat.

"Bapak tau gak sih barusan itu Bapak nanyain apa!!!"

Bastian mengangguk polos "Tau"

"Bapak serius nanya begituan dengan wajah yang sedatar ini" Bella menunjuk wajah Bastian.

"Saya tidak mengerti maksud kamu apa"

Bella terkekeh pelan, pria ini memang spesies yang langka. Bagaimana mungkin menanyakan perasaan seseorang dengan mimik wajah yang tidak berekspresi sama sekali.

"Oke kita skip aja kalau Bapak gak ngerti"

"Jawab saya Sahila, jangan mengalihkan pertanyaan saya"

Bella diam sejenak, ia menatap Bastian kemudian mengedikkan bahu "Saya gak tau"

"Jawab saya dengan jujur Sahila"

"Saya udah jujur, dan saya gak tau gimana perasaan saya sama Bapak"

Bastian menghela nafas yang sangat panjang, pria itu kemudian menjauhkan diri dan kembali menyalakan mesin mobil.

Melihat perubahan sikap Bastian membuat Bella jadi tidak enak, ia memang tidak tau dengan perasaannya saat ini untuk Bastian. Ia hanya merasa nyaman dan mulai bisa menerima sikap pria itu.

Apakah itu bisa disebut suka apalagi cinta?

"Pak"

"Shhhtt saya tidak ingin mendengar apapun saat ini, lebih baik kamu diam"

Bella menatap Bastian lama sebelum ia mengangguk dan lebih memilih untuk tidur.

TBC. 😻

KAWIN KONTRAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang