KK | 66

2.3K 78 1
                                    

Happy Reading
.
.
.

Suara gesekan pisau pada piring keramik berwarna putih menjadi satu-satunya suara ditengah meja makan berbentuk bulat yang sudah dipenuhi dengan makanan.

Bella mencuri pandang pada Bastian yang makan dengan tenang seperti orang tak berdosa setelah mengatakan lelucon yang membuat hati Bella kaget tak karuan.

Setelah mengatakan itu Bastian dengan entengnya mengatakan 'Kenapa mukamu tegang sekali, saya hanya bercanda. Lagian kamu bukan tipe saya'

Jika saja membunuh itu diperbolehkan mungkin Bella sudah mencincang pria didepannya dengan sadis, terlebih dirinya. Bella heran mengapa dirinya mudah sekali baper ketika Bastian sedang berada pada zona kurang ajar seperti kemarin.

"Ada apa, apa makanannya tidak enak?"

Bella berkedip lalu menggeleng, ia menatap spageti nya yang mungkin sudah sedikit dingin lalu memakannya dengan pelan.

"Apa ada sesuatu yang mengganggu mu, ini seperti bukan kamu. Diam dan tenang"

Gara-gara ellu pe'ak, masih nanya lagi. Dasar gak peka.

Bella kembali memutar spagetinya dengan garpu lalu memakannya, gadis itu mengunyah dengan pelan sambil menatap Bastian.

"I'm okay" ucapnya setelah menelan spagetinya.

Mendengar jawaban yang terdengar palsu membuat alis Bastian menyatu, sebenarnya ia ingin bertanya lagi namun ia mengurungkannya. Melihat raut wajah Bella yang sepertinya sedang dalam mode senggol bacok akhir nya ia memilih untuk diam.

"Sahila"

"Hm" jawab gadis itu sambil mengelap bibirnya dengan kain.

"Mau menemani saya ke atas?"

"Ke atas? Maksud Bapak surga?"

Jawaban yang menurut Bastian aneh namum sayangnya terdengar lucu itu membuat Bastian tertawa.

"Maksud saya rooftop"

"Oh rooftop, ok"

"Selesaikan dulu makanmu, setelah itu kita bisa pergi"

"Saya udah selesai kok"

Bastian mengangguk lalu berdiri, tangannya terulur didepan wajah Bella membuat gadis itu mengernyit tak mengerti.

"Sebagai pasangan suami istri, bergandengan tangan adalah hal yang lumrah kan"

Lagi, Bastian mengucapkan sesuatu yang membuat perasaa Bella tak karuan. Namun dengan cepat ia menyadarkan diri.

Sadaro Bel, ojo kegudo rayuane boyo.

"BIG NO" tolaknya, kemudian gadis itu berdiri dari duduknya.

"Ke rooftop lewat mana" tanya Bella sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

Sudut bibir Bastian berkedut, ia tersenyum smirk mendengar ucapan Bella. Tanpa berkata lagi Bastian melangkah diikuti Bella menuju rooftop.

Hembusan angin malam berhembus pelan ketika keduanya sudah berdiri tegak diatas rooftop, Bella celingukan sambil mengusap lengannya karena merasa kedinginan.

Ngapain pak Bastian ngajak ke rooftop yang sepi gini, jadi nething.

"Sahila sini" Bastian yang entah sejak kapan duduk diatas kursi menepuk kursi sebelahnya menyuruh Bella untuk bergabung.

Gadis itu menurut, masih dengan menggosok lengannya yang tidak tertutup kain Bella duduk disamping Bastian. Tanpa Bella duga, Bastian melepaskan jas mahal nya kemudian memakainya pada Bella.

"Eh pak gak usah, saya baik-baik aja kok" Bella hendak menolak namun tangan Bastian dengan kuatnya menahan jas nya agar tetap terpasang dipundak Bella.

"Saya pernah melihat ini di film-film romantis, katanya perlakuan seperti ini bisa membuat perempuan merasa nyaman. So, pakai saja apalagi disini dingin"

Bella menelan ludahnya gugup, Bella dapat mencium bau mint dari mulut Bastian karena jarak keduanya yang begitu dekat.

"O-oke" untuk menutupi rasa gugupnya gadis itu berdeham lalu memalingkan wajahnya.

"Jadi....... Bapak mau ngapain ngajak saya kesini?"

Bastian mengeluarkan ponselnya, beberapa foto kalung yang terlihat mahal dan cantik Bastian perlihatkan pada Bella.

"Saya ingin menghadiahkan 1 kalung disini untuk seseorang, menurut kamu mana yang bagus"

"Maksud Bapak, kita jauh-jauh dari lantai bawah kesini cuman buat milihin kalung Bapak" alis Bella menyatu sambil menatap Bastian.

"Em-hm, dia sedikit spesial buat saya. Saya pikir dia dan kamu memiliki selera yang sama makanya saya tanya kamu"

Bella menghela nafas panjang, dengan kasar ia merampas ponsel Bastian lalu memilih asal.

"Kalau cuman kayak gini ngapain kita capek-capek kesini, milih disana kan juga bisa. Nih" dengan kesal Bella mengembalikan ponsel ketangan Bastian.

"Loh kamu mau kamana, saya gak mengizinkan kamu untuk pergi dari sini. Saya masih butuh kamu"

Bella menoleh, "Ogah, mendingan saya balik. By"

Bastian mendesah pelan melihat punggung Bella yang mulai menghilang, pria itu merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel.

"Abra, bawa kalung itu hari ini dan jangan lupa. Bungkus dengan sangat rapi dan cantik"

Setelah mengatakan itu Bastian menutup teleponnya.

"Emang dia gak tau gitu kalau ke rooftop itu perlu perjuangan, perlu tenaga. Mana habis makan lagi, nasi gue belum turun udah diajak naik tangga. Mana nyampe sana cuman milihin kalung" gerutu Bella.

Gadis itu melambai pada taxy yang kebetulan lewat, setelah taxy berhenti ia langsung masuk.

Drrt drrt.

Ponsel disaku Bastian bergetar, pria itu menaikkan alis sebelah ketika tidak mengetahui siapa yang meneleponnya.

Panggilan pertama sengaja Bastian abaikan, namun tak lama nomor asing itu kembali menelepon. Karena penasaran akhirnya Bastian mengangkatnya.

"Honey i miss you, bagaimana kabarmu. Aku dengar kamu sekarang ada di Dubai"

Tubuh Bastian mendadak kaku mendengar suara yang begitu tidak asing di indera pendengarannya.

"Babas, apa kita bisa bertemu?"

Tanpa mengatakan apapun Bastian segera mematikan panggilan itu, ia segera melangkah meninggalkan rooftop.

Bella yang sedang menyeduh susu dengan air panas dikejutkan dengan pelukan tiba-tiba diperutnya, ia semakin kaget ketika tahu jika itu adalah Bastian.

"Ba-bapak ngapain" sangking kagetnya sendok yang ada ditangannya sampai jatuh mengenai kakinya.

"Ssshttt, keep silent please. Biarkan seperti ini sebentar saja"

Dengan ragu Bella mengangguk patah-patah, sebenarnya ia ingin pergi tapi melihat kondisi Bastian yang sepertinya sedang ada masalah yang serius akhirnya ia membiarkannya. Toh ini tidak setiap hari, hitung-hitung Bella bisa membalas kebaikan Bastian dengan ini.











Halloo gaais, mon maap lama 😢

Author lagi cibuuk jadinya gak bisa always update kayak sebelumnya.

Semoga kalian tetap mau baca cerita ini meskipun updatannya lama yaa.

Alapiu reader 😍


KAWIN KONTRAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang