KK | 78

3.1K 86 5
                                    

Happy Reading
.
.
.



"Saya nikahkan dan saya kawinkan anda dengan putri saya Sahila Arabella dengan mas kawin dan seperangkat alat sholat dibayar tunai"

"Saya terima nikah dan kawinnya Sahila Arabella dibayar tunai"

Tanpa terasa air mata Khai jatuh begitu saja mendengar ijab kabul yang terpampang nyata didepannya, tepukan pada pundaknya membuat ia tersadar.

"Sabar bro, gua yakin Lo bakal dapet yang lebih daripada Bella. Ikhlasin" hibur Brian pada sohib nya itu.

Khai hanya diam enggan untuk menanggapi, atensinya masih menatap lekat sepasang suami istri yang kini sedang bertukar cincin. Jika bukan karena Bella yang memaksanya mungkin ia tidak akan pernah datang kepernikahan ini.

Setelah acara ijab kabul yang membuat hatinya dugun-dugun akhirnya Bella maupun Bastian bisa tersenyum lega.

"Gak nyangka ya kita bakal nikah sungguhan" ucap Bella pada Bastian.

"Iya, saya rela mendapatkan dua tonjokan asal bisa nikah sama kamu"

Bella terkikik geli ketika ia mengingat bagaimana bringasnya Amar ketika melihat Bastian yang datang kerumahnya waktu itu.

Namun Bella tidak ingin mengingatnya sekarang, karena ia tidak ingin make up yang sudah menempel diwajahnya luntur karena mengingat bagaimana sedihnya saat-saat itu.

Genggaman pada tangannya membuat Bella menoleh.

"Ayo waktunya sungkeman"

Bella mengangguk dan berjalan bersama Bastian menuju kearah kedua orangtuanya yang sudah duduk menunggu.

Tidak bisa dipungkiri jika saat ini perasaan Bella benar-benar campur aduk, antara senang dan sedih bercampur menjadi satu. Ditambah dengan backsound yang membuat situasinya semakin mellow.

"Anak Mami"

Rengek Irish ketika anaknya duduk dan bersimpuh dibawahnya, air matanya meluruh begitu saja. Ia tidak menyangka jika momen ini akan datang.

"Miih"

Bella menatap wajah berlinang Irish, "Mih, Bella udah nikah. Maapin Bella yang selama ini belom bisa bikin Mami bahagia ya"

"No sayang, no. Kamu anak Mami yang paling the best, semoga kamu bahagia selalu ya. Semoga ini adalah pernikahan pertama dan yang terakhir untuk kamu"

"Amin mi, selalu doain Bella yaa"

"Pasti sayang"

Lain dengan Bella dan Irish, Amar menatap Bastian tajam.

"Ingat pesan saya, jangan sampai sakiti anak saya sedikitpun atau kamu akan menanggung resikonya" suara Amar tidak main-main, dan itu membuat Bastian sampai merasakan kerongkongannya kering.

"Saya berjanji akan selalu membuat Sahila bahagia, anda tidak perlu kawatir karena saya akan membuat Sahila lupa bagaimana rasanya bersedih" jawabnya tak kalah main-main.

KAWIN KONTRAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang