KK | 34

2.7K 78 0
                                    

Happy Reading
.
.
.






Ada yang bilang jika seseorang tidur ditempat orang asing maka tidurnya tidak nyenyak, namun hal itu tidak berlaku untuk puteri tidur seperti Sahila Arabella.

Semalam pesta yang digadang-gadang menghabiskan dana jika dibuat beli permen yupi bisa membeli se pabriknya sekaligus itu selesai tepat pada pukul 00:00 WIB, tidak selesai sampai disana. Bella yang sudah dilanda kantuk tingkat dewa itu harus tetap tampil on dan menahan seluruh kekantukannya ketika ibu Bastian memaksanya untuk tinggal semalam dirumah orang tua Bastian sebelum resmi meninggalkan rumah itu.

Akhirnya Bella bisa merasakan nyamannya tempat tidur tepat pukul 2 dini hari dan sekarang gadis itu masih bertahan pada tidur cantiknya meskipun 3 pelayan sudah membangunkannya untuk sarapan pagi.

Jika Bella masih betah dengan tidur panjangnya lain halnya dengan Bastian, pria yang sudah menyandang sebagai seorang suami itu duduk manis dihadapan Arjuna Wijaya dan ibunya Helena Wijaya.

"Harus berapa kali Bastian bilang ma, Sahila itu pacar Bastian. Dia juga dari keluarga baik-baik kok, so kalian gak usah khawatir dan jangan mikir negatif terus" jelas Bastian untuk kesekian kalinya.

Helena menatap anaknya serius "Bas, Mama itu udah kenal kamu mulai dari dalam kandungan ya bukannya baru kenal kemarin sore. Selama ini Mama yakin kok kalau kamu itu gak punya pacar, terus kenapa tiba-tiba kamu bawa Sahila untuk jadi istri kamu?"

Ibu satu anak itu melipat tangannya didepan dada "Bastian, menghilangnya Kirana bukan berarti kamu bisa menjadikan sembarang orang untuk menjadi menantu Wijaya. Ini itu pernikahan sah, kamu dengar. Ini pernikahan sah Bastian, kamu gak bisa seenaknya mempermainkan sesuatu yang sakral seperti pernikahan ini" ucap Helena menggebu-gebu.

"Ma, Papa percaya kok sama Bastian. Lagian sepertinya Sahila anaknya baik dan juga cantik, apa salahnya menerima dia. Toh dia sudah sah menjadi bagian dari kita" Arjuna mengusap bahu istrinya, mencoba menenangkan ibu satu anak yang tampak sedikit emosional pagi ini.

Bastian melirik Papa nya, ada senyum tipis yang menghiasi wajahnya ketika melihat interaksi kedua orangtuanya.

"Mama harus percaya dong sama Bastian, dia udah menyelamatkan nama baik keluarga Wijaya loh ma. Coba deh bayangin, gimana jadinya kalau Bastian gak bisa menemukan pengganti Kirana yang tiba-tiba hilang itu" Arjuna masih setia mengusap lengan istrinya penuh cinta.

"Mau ya terima Sahila sebagai menantu Mama, Papa yakin kok dia anaknya easy going. Dan pastinya bakal cocok jadi kriteria menantu idaman Mama, gimana?"

Helena menghela nafas, wanita itu menoleh pada suaminya dan mengangguk "Iya"

"Nah gitu dong, kan tambah cantik"

"Oke berarti permasalahan udah selesai kan, Bastian harus bangungin Sahila karena kita harus ke kampus" Bastian hendak beranjak sebelum suara Helena kembali mengudara membuat gerakan Bastian terhenti.

"Loh ngapain kamu ngajak Sahila ke kampus?"

Bastian freezing, pria itu berkedip beberapa kali nampak kebingungan.

"Bas, kok diem?" ucap Helena.

Bastian berdeham berusaha berlagak biasa aja, "Bastian belum bilang ya, kalau sebenarnya Sahila itu masih kuliah dan dia adalah Mahasiswa Bastian"

KAWIN KONTRAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang