KK | 72

2.7K 87 13
                                    

Happy Reading
.
.
.




"Awww pelan-pelan dong pak, sakit tauk"

Bastian menghela nafas panjang, padahal ia sudah sangat pelan-pelan bahkan mungkin jalannya kini sudah menyamai seekor semut.

Memilih jalan pintas akhirnya ia menggendong Bella, ia tidak ingin mengambil keputusan telat meeting karena seorang gadis yang kini tidak bisa berjalan.

"Gini kek daritadi, kan enak kita jadi cepet nyampek ruangan Bapak" ucap Bella sambil terkikik geli melihat wajah masam Bastian.

Kenapa gue gak jatoh dari kemarennya aja, seru tauuu ngerjain si beruang kutub kayak gini.

Bella tidak henti-hentinya tertawa tanpa suara, bagaimana tidak. Dari tadi pagi Bastian sudah dibuat seperti baby sister oleh Bella dan itu semua juga atas perintah Helena. Mamer kesayangan seorang Sahila Arabella.

"Kamu tunggu disini, rapatnya tidak terlalu lama setelah itu kita berangkat ke kampus" Ucap Bastian yang diangguki oleh Bella.

Bastian hendak membuka pintu sebelum suara Bella terdengar membuatnya urung dan kembali menoleh pada gadis itu.

"Kenapa" tanya nya.

"Hmmm, boleh minta saatuuuuuu bantuan lagi gak pak"

Helaan nafas terdengar berat dari bibir tipis berwarna merah jambu itu "Lagi?"

Bella mengerucutkan bibirnya sambil menatap Bastian, gadis itu memilin rambutnya dengan puppy eyes yang membuat siapapun terlena.

"Saya tuh gak suka nunggu, soalnya bosen"

"Terus??"

"Kasihin saya makanan dong pak biar saya gak bosen, kalau ada banyak makanan saya tuh gampang lupa sama waktu. Bapak ngerti kan maksud saya"

Segera Bastian merogoh ponselnya dan mendial salah satu nomor pada layar ponselnya.

"Keruangan saya sekarang" ucapnya setelah sambungan terhubung.

Pria itu lalu mematikan teleponnya dan memasukkan kembali ponselnya kedalam saku, "Sebentar lagi sekertaris saya kesini, kamu bisa minta makanan apapun yang kamu inginkan. Ada lagi" Bastian melirik jam tangan yang melingkar indah pada pergelangan tangannya.

Sambil tersenyum lebar memamerkan deretan gigi putihnya Bella menggeleng "Gak ada, yaudah gih sana Bapak berangkat. Yang semangat yaa" ucapnya tak lupa dengan kiss bye diakhir kalimat.

Bastian hanya bisa menggeleng lalu segera membuka pintu dan pergi keruang rapat karena ia sudah benar-benar terlambat.

Tidak berselang lama terdengar ketukan pintu yang membuat Bella langsung mengalihkan atensinya dari majalah yang dibacanya.

"Yaa masuk aja mbak" ucapnya pada seseorang yang ia yakini adalah asisten Bastian.

Melihat sang asisten masuk membuat Bella tersenyum lebar.

"Selamat siang Bu Wijaya, ada yang bisa saya bantu" ucap Tara, asisten Bastian yang begitu cantik.

"Mbak Tar pesenin saya makanan dong, laper nih" Bella mengusap perut ratanya

KAWIN KONTRAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang