KK | 44

2.5K 88 4
                                    

Happy Reading
.
.
.




Suara ketukan pintu membuat Bastian mengalihkan atensinya dari laptop sekilas, "Masuk"

Seorang pria dengan setelan jas rapi masuk dengan sebuah map merah ditangannya, "Tuan, satu jam lagi anda harus tiba di WJ hotel untuk penilaian resep hidangan terbaru."

Bastian menutup laptop nya kemudian menyenderkan tubuhnya, "Kasih saya waktu 15 menit untuk istirahat Daniel, ngomong-ngomong kapan kamu sampai?"

Orang yang dipanggil Daniel itu tersenyum tipis, bos nya itu memang tidak pernah berubah. "Tadi pagi dan saya langsung kesini"

Bastian menggeleng pelan "Pulanglah, biar aku sendiri yang kesana. Lagipula itu tidak akan memakan waktu yang lama"

"Terimakasih tuan, tapi sepertinya saya bisa beristirahat setelah mengantar anda"

Bastian melangkah, tangannya memukul pelan bahu asistennya yang sudah seperti kakak kandung baginya. Bibirnya tersenyum menatap pria didepannya.

"Perjalanan dari Amsterdam ke sini sangat melelahkan, istiratlah karena ini bukanlah perintah dari atasan kepada asistennya. Melainkan sebuah perhatian dari adik kepada kakaknya" setelah mengatakan itu Bastian melenggang pergi meninggalkan Daniel yang tersenyum tipis.

Suasana didalam hall mendadak mencekam ketika Bastian datang dengan aura keseriusannya, pria itu sedikit melonggarkan dasinya kemudian duduk. Para Direktur dan pengelola hotel tersenyum lalu menunduk memberi hormat kepada Bastian.

Sedangkan Bastian hanya menganggukkan kepala sekali sebelum ia benar-benar fokus kepala chef yang sudah bekerja cukup lama untuk hotelnya.

"Langsung saja siapkan hidangannya, karena saya masih memiliki jadwal setelah ini" ucap Bastian yang langsung dibalas anggukan oleh juru masak itu.

Tak lama sebuah hidangan yang sepertinya sangat menggiurkan jika dilihat dari tampilannya mulai disajikan diatas meja, bukan hanya Bastian yang menjadi penilai disini. Melainkan semua staf tertinggi juga ikut andil didalamnya.

"Kali ini saya memiliki ide untuk membuat steak dari daging rusa, saya sengaja memilih daging rusa dari Australia dengan kualitas premium tuan. Daging rusa yang diimpor dari Australia  memiliki tekstur yang lebih lembut dibandingkan dengan daging rusa lokal"

Bastian mulai mencium aroma daging yang menurutnya sudah lumayan enak, ditambah dengan plating yang menurutnya sangat cocok dengan ciri khas hotelnya.

Pria itu mulai menggerakkan pisau dan memotong kecil daging steak itu.

"Saya terinspirasi dari masakan cina yang tidak terlalu banyak menggunakan rempah dan itu sangat pas dengan cita rasa dari hotel WJ" jelas sang chef.

Bastian mulai memasukkan potongan kecil itu kedalam mulutnya, hanya dua kali kunyahan kemudian pemuda itu memuntahkannya kedalam tisu. Hal itu membuat atensi semua orang menatap cemas karena sebentar lagi ia akan mendengar ucapan-ucapan pedas dari seorang Bastian Wijaya.

Sang chef menelan ludahnya susah payah, padahal ia sudah bekerja keras agar menu itu dapat langsung diterima tanpa adanya kritikan dari atasannya itu.

KAWIN KONTRAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang