KK | 65

2.4K 87 10
                                    

Happy Reading
.
.
.




Bastian memperhatikan Bella yang sedang tertidur dengan snack yang masih setia didalam pelukannya, dengan pelan ia melangkah lalu pergi mengambil selimut.

"Kayak bocah" gumamnya sambil menarik snack Bella membuat gadis itu sedikit terusik.

Jemarinya membersihkan remahan snack yang mengotori bibir Bella, "Cantik" ucapnya hampir tanpa suara.

"Gue gak akan suka pak Bastian, doi orangnya dingin abis bisa mati kedinginan kalau gue sama dia" Bella terkekeh dengan mata terpejam.

Ucapan itu membuat pergerakan Bastian yang akan menyelimuti Bella terhenti, pria itu menoleh pada Bella dengan alis terangkat.

"Em... kalau nyaman sih emang gue lebih nyamanan sama doi, eits tapi lo gak boleh bilang dia. Kalau dia denger mau ditaruh dimana muka gue" ucap gadis itu masih dengan mata terpejam.

Bastian tersenyum tipis, pria itu lalu duduk dipinggir kasur sambil memperhatikan Bella yang mengigau. Ia ingin tau lebih banyak lagi apa yang Bella rasakan selama ini.

"Sahila" panggilnya ketika Bella tidak bersuara lagi.

"Hm apa Sar?" jawab Bella.

Bastian mengatupkan bibirnya menahan tawa, jika saja Sahilanya bisa se cute itu tiap hari nya mungkin Bastian tidak akan kuat untuk menahan hasrat mengurung Bella didalam kotak dan membawanya kemana-kema.

"Sahila" panggilnya lagi.

"Jangan manggil Sahila, lo kayak pak Bastian tau gak"

Bastian melengkungkan bibirnya, "Apa kamu tertekan selama ini tinggal bersama saya?"

Kening Bella terlipat, gadis itu seperti tengah berpikir didalam tidurnya. "Gue gak ngerti Sar, lo ngomong apaan"

Bastian berdeham, ia lupa jika saat ini Bella tengah mengigau sedang berbicara dengan Sarah bukannya dengan dirinya. Pantas saja gadis itu bingung.

"Maksud gue, lo selama ini tertekan gak tinggal sama pak Bastian"

Rasanya Bastian ingin menguburkan diri sekarang juga, ia melirik pada pintu takut jika saja ada orang yang mendengar kalau baru saja dia berbicara tidak seperti seorang Bastian Wijaya.

"Hmmmm kalau tertekan sih enggak, cuman kadang gue heran sama pak Bastian. Kenapa dia itu dingin banget sama semua orang apalagi ke gue, sempat sih terfikir kalau gue tuh pengen buat dia jadi orang yang hangat tapi kayanya mustahil"

"Kenapa mustahil?" tanya Bastian heran.

"Ya mustahil aja, emang lo gak lihat dia se cuek apa orangnya. Lagian ngapain juga gue mau ngerubah sifat seseorang, apalagi seseorang itu bukan siapa-siapa gue. Lo kan udah tau kalau gue sama dia cuman sebatas kontrak" jelas Bella.

Bastian hendak menjawab namun ketukan pada pintu membuat ia mengurungkan niat, pria itu berdiri lalu membuka pintu.

"Maaf tuan mengganggu waktunya, saya hanya ingin memberitahu jika sebentar lagi kita akan landing" jelas Abraham.

KAWIN KONTRAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang