KK | 41

2.6K 80 0
                                    

Happy Reading
.
.
.







Setelah insiden kantor yang berakhir dengan adu mulut antara Bastian dan Bella, kini keduanya tengah berada dijalan menuju kediaman keluarga Wijaya. Sesuai tujuan awal Bella.

Meskipun mood Bella kini sudah hancur sehancur hancurnya namun ia tetap harus datang karena Ibu mertuanya itu sudah berkali-kali menghubunginya maupun Bastian.

Mobil Bastian memasuki halaman luas rumah ibunya, seorang pria dengan baju serba hitam datang dan langsung membukakan pintu mobil. Bella mendengus melihat perlakuan itu yang menurutnya sangat berlebihan, ayolah itu hanya Bastian bukannya pangeran Wiliam.

Dengan langkah tak bersemangat Bella berjalan menyusul Bastian yang sudah menunggunya.

"Ingat ucapan saya, kita sudah menjalin hubungan selama satu tahun dan kamu adalah orang yang gak mau hubungan kita di publish. Jangan sampai lupa" ucap Bastian untuk ketiga kalinya.

Bella hanya mengangguk malas menanggapi ucapan itu.

"Jangan pasang wajah melas kamu disini, kamu harus profesional atau rahasia kita akan terbongkar"

Bella menoleh pada Bastian yang sudah Menatapnya tajam, "Bapak bawel banget sih, buruan masuk. Panas nih"

Memang benar, terik matahari sedang panas-panasnya saat ini. Dengan menghela nafas Bastian berjalan masuk kedalam rumah megah itu diikuti oleh Bella.

Keduanya berjalan menuju dapur, aroma kue menyeruak begitu keduanya mulai memasuki area dapur. Bella mengaitkan jamarinya pada Bastian membuat pria dingin itu langsung menoleh dan menatap kaitan tangan itu.

Bella tersenyum lebar, "Mama, i'm home" serunya heboh.

Helena yang tengah mengangkat kue dari dalam oven menoleh, wanita itu segera meletakkan semuanya yang ada ditangannya dan langsung memeluk Bella akrab. Bastian yang melihat itu menatap aneh keduanya.

"Maaf ya kalau kita lama, habisnya mas Bastian sibuk banget" adunya sambil mencebikkan bibir.

Bastian menatap Bella dengan alis terangkat sebelah, Mas Bastian?

Helena tersenyum menatap gadis didepannya, Arjuna benar. Sahila adalah tipe gadis yang easy going, mungkin dia juga gadis yang baik. Maka dari itu Helena sudah memutuskan untuk menerima dan mengenal lebih jauh lagi menantunya ini.

"Gak pa-pa sayang, dia mau datang aja itu udah Alhamdulillah. Biasanya meskipun Mama maksa juga dia gak bakalan datang"

"Beneran Ma?"

Helena mengangguk sambil tersenyum tipis.

"Lain kali kalau dia kayak gitu blokir aja rekeningnya Ma" ucap Bella sambil terkekeh.

"Kamu pikir saya masih anak manja yang mengandalkan harta orangtua" sahut Bastian tak terima.

Helena tertawa dengan jawaban anaknya "Kaku banget sih Bas, sama Istri sendiri masih pakek saya" Helena menggeleng dengan sikap anaknya yang tidak pernah berubah itu.

"Itukan love language nya mas Bastian buat Bella ma" gadis itu membawa baki berisi adonan kue dan melangkah kearah Bastian "Iyakan honey" Bella tersenyum sambil menaik turunkan alisnya, tak lupa ia menoelkan tangannya yang sudah ia celupkan kedalam adonan ke hidung mancung Bastian.

Bastian menatap Bella yang masih tersenyum lebar, tangannya terulur dan mengacak rambut Bella. "Hm tentu" dalam hati Bastian ingin rasanya meratakan gadis didepannya yang sudah berani memberikan adonan berbau telur itu ke hidungnya

KAWIN KONTRAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang