Beritahu

52 1 0
                                    

"..."
"..."
"Hei, Apa yang kau coba lakukan?
"Tidak perlu memikirkan ini."
"Hah!"
"Kau akan segera tahu."

.......

Kubuka mataku yang berkunang-kunang, kubangun dan menyadari aku ditempat tidur, Ku lihat sekeliling dan menyadari itu kamarku. Yang kuingat aku berada ditaman berbicara dengan temanku lewat smartphoneku dan setelah itu tiba-tiba...

"Kurasa, Aku harus berterima kasih dengan Theresa setelah ini." Kubuka selimutku dan merapikan tempat tidurku, Saat membenarkan bantalku ku melihat kertas di bawahnya.

Kertas yang tidak aku ingat pernah meletakannya disana dan kuambil, Saat membaca tulisan diatasnya aku menyadari ini kertasku untuk Selee.

"Malam nanti setelah makan malam kita pergi ke Festival di kota sebelah."

Kuingat ini tulisanku dan bagian bawahnya sepertinya tulisan Selee.

"Baiklah, Tapi aku ingin kita keluar bersama."

Aku tersenyum melihat tanggapannya dan menyimpan kertas itu disaku kiriku.

"Baiklah, Aku rasa nanti malam aku harus bersiap!" Kataku dengan bersemangat.

Krucuk~ Krucuk~

Tiba-tiba perutku sudah lapar lagi, Aku baru menyadati kalau kalau ini sudah sore hari.

"Gawat, Apa aku tidur hampir seharian, Setidaknya aku harus melakukan beberapa latihan." Ucapku dengan panik.

Aku langsung keluar dengan buru-buru, Sesampainya menuju keluar aku melihat Theresa, Fu Hua, dan Bronya yang sepertinya sedang membicarakan sesuatu. Mereka melihatku dan langsung menyapaku.

"Oh, Kau sudah bangun dari pingsanmu Boruto." Ucap Theresa.

"Selamat Sore Boruto, Apa kau ingin makan sesuatu? Kamu belum makan siang tadi, Aku memanaskan beberapa makanan untukmu." Tanya Fu Hua yang berdiri dan menghampiriku dan ku jawab.

"Ah, Terima kasih Fu Hua aku tertolong." kataku dengan senyum.

Hanya Bronya yang hanya menatapku dengan wajah datar, Rambutnya yang tadi pagi di ikat kedua sisinya seperti bor, Sekarang hanya satu ikatan saja. Dia terlihat seperti ingin...

"Akan kusiapkan untukmu." Bronya tiba-tiba berbicara dan menuju ke dapur.

"Eh, Tidak perlu Bronya, Aku bisa sendiri." Aku langsung berkata dengan cepat ke arah Bronya.

"Tidak, Akan kuambilkan untukmu dan setelah kau makan aku ingin berbicara denganmu." Bronya juga berkata dengan cepat dan penuh penegasan, Matanya menatap tajam ke arahku.

"Baiklah, Jika kamu tidak keberatan." Jawabku dengan pasrah.

-

"Terima kasih makanannya." Ucapku dengan menggabungkan kedua telapak tangan setelah makan.

"Aku senang Boruto menyukainya." Ucap Fu Hua yang duduk disebelahku. Pakaiannya sudah berbeda dari yang ia pakai tadi.

"Hm, Aku juga Kalau begitu-" Saat aku mau menoleh ke arah Bronya disebelahku juga ia menarik tanganku dan langsung menyeretku ke ruangan lain.

"Kepala sekolah Theresa dan Ketua kelas Fu Hua, Aku pinjam Boruto dulu." Tanya Bronya dengan membawaku yang sepertinya ke arah kamar para gadis.

Theresa dan Fu Hua terlihat heran melihatku dan Bronya.

Lorong para gadis lebih terang dibandingkan lorong kamarku berada, Mungkin untuk memudahkan mereka.

Bronya membawaku masuk kesalah satu ruangan dilorong itu. Ia membuka pintu dan aku melihat pernak pernik Homu seperti Boneka, Poster, dan terlihat ada kostumnya juga. Aku rasa ini adalah kamar Bronya sendiri.

Dia menjatuhkanku ke tempat tidurnya dan menekanku dari atas.

"Boruto, Apa yang kau lakukan semalam dengan Selee sebenarnya?" Tanyanya dengan menatap tajam kea arahku.

"Oh, Tadi aku sudah ceritakan semalam-"

"Selee yang lain memberitahuku."

Bornya memotong ucapanku dan langsung mengatakan yang mungkin ingin ia katakan, Aku kaget dengan pernyataannya.

"Bronya, Kau tahu tentang Selee yang lain?" Aku bertanya.

"Aku sudah sering beberapa kali bertemu dengannya, Bahkan mungkin saja sudah dari dulu." Bronya berbicara tanpa mengalihkan pandangannya ke arahku.

"Sekarang ceritakan padaku!" Ucapnya dengan tegas dan lebih menekan bagian atas tubuhku.

"B-Baiklah, Pertama bisa lepaskan aku dulu?"

"Hm, Baiklah." Dia turun dariku.

"Fiuh, Terima kasih." Ucapku dengan tersenyum.

"Sekarang."

"Hm, Sebenarnya ada hal yang membuatku heran malam itu."

"Apa maksudmu?" Bronya bertanya padaku dengan bingung.

"Kamu bilang semalam Selee datang ke kamarmu dan terlihat sedih terus dia berbicara banyak hal padamu."

"Yah, Memang seperti itu yang terjadi."

"Kalau begitu kenapa?"

Bronya berjalan mendekat ke arahku dia berbicara lebih keras.

"KENAPA KAU MALAH MELAKUKAN HAL SEPERTI ITU DENGAN SELEE? APA KAU TAHU APA YANG KAU LAKUKAN ITU. MESKIPUN ITU SELEE YANG LAIN, KAU SUDAH KETERLALUAN MELAKUKAN HAL YANG TIDAK SEHARUSNYA KAU LAKUKAN, KARENA ITU."

Bronya merrntangkan tangannya kearahku dan tiba-tiba sebuah mesin raksasa melayang. Aku pernah melihatnya saat itu berwarna biru sekarang warnanya berbeda. Robot itu mengarahkan lenganya seperti ingin mengeluarkan sesuatu.

"Project Bunny 19c membidik."

Rupanya ia mengikuti apa kata Bronya.

"Ehhhh, T-Tunggu Bronya jangan lakukan itu disini kamu bisa menghancurkan kamarmu." Aku berbicara dengan maksud untuk menghentikannya.

"Kenapa malah itu yang kau khawatirkan, Tidak masalah aku bisa memperbaiki semuanya seperti semula."

"Kalau begitu, Tunggu sebentar ada yang ingin kutanyakan. Apa yang Selee lain cetitakan padamu."

"KAU INGIN AKU MENCERITAKANNYA."

"Tidak, Aku ingin tahu apa yang ia bicarakan padamu."

"Huuh, Pernyataan Boruto di terima." Bronya mengelus dadanya dan mencoba menenangkan dirinya sendiri.

"Project Bunny 19c kembali ke keadaan semula." Dengan perintah Bronya Mesin raksasa itu langsung menghilang.

Setelah itu berusaha menceritakan semua yang ia dengar dari Seele lain, Aku bilang padanya untuk tidak udah melanjutkan jika ingin, Tapi dia memaksa.

Setelah semua ceritanya selesai, Aku terheran dan kemudian aku tertawa.

"Hahahahaha, Jadi itu yang terjadi padanya semalam." Ucapku dengan tawa di wajahku.

"Apa yang kau tertawakan?" Bronya bertanya dengan wajahnya yang datar.

"Ah, Tidak, Hanya saja aku tidak menyangka Selee yang lain bisa memikirkan hal seperti itu."

"Begitukah, Jadi." Bronya masih ingin mendengarkan yang sebenarnya.

"Sebenarnya yang terjadi semalam...." Aku mulai bercerita.




Ini hanyalah fanfiction murahan, Tidak perlu dianggap serius.

Boruto dan Honkai Impact hanyalah milik penciptanya.

Boruto x Selee(???) (Boruto x Honkai Impact)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang