Mengapa

23 2 0
                                    

"Hahahahaha, aku tidak tahu makanmu seperti ini."

Dia melihatku dan tersenyum girang.

"Ada apa?"

Aku tiba-tiba merasakan ada sesuatu dimulutku dan ingin ku usap dengan syal yang kupakai.

"Jangan usap mulutmu dulu."

Saat dia mengatakan itu ia mengambil tisu yang didapatkan saat kami gagal dalam permainan tadi.

Ia membuka satu tisu itu dan diambil beberapa lembar dari sana.

"Kemarikan wajahmu."

"Kau ini..."

Sebelum aku berbicara ia langsung mengelap mulutku dengan lembut. Melihat ini membuatku heran dan hanya bisa terdiam membiarkannya.

"Pelan-pelan saja saat makan lihat mulutmu kotor karena hamburger dan crepees tadi."

Dia mengucapkannya dengan pelan dan aku hanya terdiam.

Aku mengambil minuman yang tadi kuletakkan di bawah kursi taman ini.

Tadi minuman ini lebih dingin dibanding kupegang sekarang

Minuman yang ia beli berwarna putih dan merah, kurasa ia membelikan ini hanya untukku. Saat ingin kuminum aku masih teringat kejadian tadi.

"Hei, MINUM!"

"Hm?"

"Kau minum dulu baru aku."

Aku agak memaksanya seperti tadi tapi dia tetap menurutiku.

"Baiklah tetima kasih, lagi."

Slurp...

Kali ini dia meminumnya hanya sedikit.

"Mau lagi?"

"Tidak apa-apa aku hanya makan sedikit tadi."

Dengan apa yang ia lakukan dari tadi ada yang ingin kutanyakan padanya.

"Boruto."

"Iya ada apa?"

"Akan akan bertanya sekali lagi tapi kau harus jawab dengan jujur."

"Baiklah."

"Jika kamu bohong aku tidak akan pernah memaafkanmu."

"Kau ini ingin bicara apa?"

Dia masih dengan santai duduk disampingku.

"Boruto... Apa kamu masih membenciku?

"Hm?"

....
..
.

Aku berjalan cepat menuruni tangga dan sampai ke kerumunan, meskipun dari atas terlihat ada yang menjual hamburger tadi tapi disini aku hanya bisa melihat banyak orang yang berlalu.

Aku melihat kesana kemari tapi belum menemukannya, dengan brrjalan ke beberapa kios dan berharap menemukannya.

Setelah berjalan cukup lama aku masih belum menemukan kios hamburger itu.

Saat berhenti sekilas aku melihat boneka Homu besar seperti saat berjalan ke arah festival sebelumnya.

Akupun mengabaikannya dan terus mencari kios hamburger itu sampai akhirnya kutemukan juga.

"Ahhhh... akhirnya ketemu."

"Ada apa? Kau mau beli satu?"

"Yap, satu hamburger jumbo ekstra pedas paman."

"Siap akan kubuatkan."

Paman itu mulai menggoreng daging.

Saat sampai sini aku baru ingat meninggalkan Selee begitu saja.

Boruto x Selee(???) (Boruto x Honkai Impact)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang