Saat menuju ke dapur para gadis sudah menyiapkan sarapan di meja makan. Semuanya tersenyum melihatku.
"Pagi Boruto, kau kelihatan agak lelah ini baru pagi kan?" Kata Kiana Kaslana yang sudah makan terlebih dahulu sebelum yang lainnya.
Setelah insiden itu entah kenapa dia sudah tidak seperti sebelumnya. Awalnya dia anak banyak bicara dan sangat ceria, Tapi sejak saat itu dia seolah menjadi sosok yang lain.
"Pagi Boruto, Meskipun baru pagi kau tetap harus semangat." Fu Hua ikut berbicara. Aku tidak tau apa ini tapi aku merasa bahwa penampilannya tidak sesuai dengan umurnya.
Theresa, Bronya, Bahkan ada Rozaliya dan Liliya bersama mereka. Mengatakan hal yang sama padaku dengan ramah.
Meskipun aku mengatakan "Semuanya" tapi tempat itu merasa kekurangan orang atau lebih tepatnya ada orang yang tidak berada disini.
Meskipun begitu semuanya berusaha kuat untuk mereka yang tidak berada disini.
Aku duduk disebelah Bronya dan Kiana, Disebelah Bronya terdapat kursi kosong meskipun aku tahu itu untuk siapa.
"Boruto, Maafkan kami jika ini tidak sesuai seleramu, Hanya ini yang bisa kami buat." Bronya disebelahku mengatakannya padaku, Dia terlihat seperti gadis kecil setinggi Selee, Rozaliya, Dan Liliya yang juga mereka berasal dari tempat yang sama.
Aku lupa nama tempatnya tapi yang kuingat itu sebuah panti asuhan.
"Tidak apa-apa, Aku menyukai makanan apapun tidak hanya Hamburger." Kataku pada Bronya sambil tersenyum.
"Aku senang jika kau suka." Ucap Bronya dengan membalas senyumku, Kiana pernah bilang padaku dulu Bronya jarang menunjukkan ekspresi wajahnya.
"Baiklah semuanya, Kiana jangan habiskan makanannya dulu!" Kata Theresa meskipun dia bahkan lebih kecil dari Bronya dia sendiri mengatakan bahwa dia adalah Kepala Sekolah St. Freya.
"Iya, aku hanya makan sedikit." Kiana menanggapinya dengan muka cemberut.
Semuanya, ditempat duduk masing-masing Theresa disamping Fu Hua dan disebelahnya juga terdapat Rozaliya dan Liliya. Mereka berada disisi lain meja.
"Tunggu, Kepala Sekolah Selee belum datang." Kata Bronya dengan nada cepat.
"Benar Juga, Aku tidak melihatnya sejak tadi. Ne, Rozaliya dan Liliya apa kalian melihat Seele?" Tanya Theresa.
"Rozaliya juga tidak melihat Seele" Jawab Rozaliya.
"Liliya juga" Kata Liliya mengikuti Rozaliya.
Aku merasa karena mereka bersaudara keduanya cukup serasi.
"Aku mengkhawatirkannya" Bronya berkata, Dia menatapku dan menanyakan hal yang sama.
"Boruto, Apa kau melihat Seele?" Tanya Bronya bersamaan semua tatapan tertuju padaku, Aku berbicara dengan tenang.
"Sejujurnya, Seele saat ini sedang berada dikamarku, Semalam dia tiba-tiba datang kepadaku dengan perasaan aneh..."
Mengatakan yang sejujurnya mungkin mudah tapi mengubah kenyataannya adalah yang tersulit.
Setelah menjelaskan apa yang terjadi semua orang mengerti.
"Begitu ya, Lebih baik biarkan Seele istirahat dulu." Ucap Theresa.
"YAP, Dan juga tidak perlu membangunkan satu orang lagi sepertinya." Perkataanku barusan membuat kaget semuanya terlebih lagi Kiana.
Semua orang mengiyakannya, Aku senang dengan tanggapan mereka.
Tapi aku merasa ada seseorang yang ragu dengan ceritaku.
Setelah selesai sarapan, para gadis membereskan piring bekas makanan, Aku ingin membantu tapi dicegah oleh mereka, Sebagai rasa terima kasih mereka memintaku untuk berjalan-jalan saja. Karena tidak bisa membalas aku juga mengiyakannya saja.
"Aku rasa istirahat setelah kejadian saat itu dan semalam tidak masalah." Aku berdiri dari kurisku dan menuju pintu keluar.
Saat mau menuju pintu aku melihat seorang wanita berambut merah yang sedang berusaha berjalan dengan berpegangan pada tembok. Aku menghampirinya dan membantunya bersamaan dengan mengatakan...
"Beristirahalah, Kau masih punya banyak waktu, aku tidak peduli yang kau lakukan dan katakan itu sia-sia atau tidak, Aku hanya ingin kau hidup hingga waktunya tiba,
HIMEKO."
Kisah Boruto dan Himeko akan lain ceritanya.
Ini hanyalah fanfiction murahan,
Tidak perlu dianggap serius.Boruto dan Honkai Impact hanyalah milik penciptanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boruto x Selee(???) (Boruto x Honkai Impact)
Fiksi PenggemarHubungan yang terjadi diantara mereka berdua. Ulat sudah keluar dari kepompongnya, menciptakan kupu-kupu berwarna merah terang. Membentangkan sayapnya untuk pertama kalinya kupu-kupu mencoba terbang menuju dunia yang luas. Sampai saat akhirnya kupu...