Boruto x Selee(???) (Boruto x Honkai Impact)

Pergi

Saat ini Selee masih senang memainkan permainan lainnya dan mendapat banyak hadiah, meskipun aku yang harus membawa semuanya.

"Heh, lihat ini mudah untukku."

"Ya, kamu memang hebat."

Kulihat ia masih bersenang-senang dengan festival ini tapi sudah saatnya...

"Ne, ayo kembali ke asrama, ini sudah terlalu malam."

"Hm, padahal aku ingin lebih lama, tapi sudahlah."

Selee setuju jadi kami memutuskan kembali.

"Ayo."

Selee merentangkan tangannya padaku.

"Ada apa?"

"Ada apa? Bukannya kamu mau berpegangan tangan."

"Eh, tapi aku memegang barang-barangmu."

"Ya ampun kamu ini."

Ia merebut semua barangku dan berjalan pergi.

"Hei tunggu."

Ia berjalan agak cepat dan ku ikuti dari belakang.

"Selee..."

Saat sampai di ujung festival kami berhenti.

Aku memperhatikan orang-orang sudah mulai meninggalkan tempat ini.

"Ada apa?"

Ia tidak menjawab dan hanya menutup matanya.

Tiba-tiba ada sebuah cahaya dan barang yang ia pegang menghilang.

"Sudah, sekarang..."

"Eh, kemana barang-barangmu itu.."

"Kusimpan ditempat aman."

Ia mengulurkan tangannya lagi.

"Apa tidak masalah?"

"Haah, ini untuk terima kasihku malam ini untuk Selee."

Saat ia mengatakan itu aku mengikuti kemauannya dan kupegang tangannya.

"Ayo sebelum Theresa marah-marah."

"Ya-Ya."

Kami bergandengan tangan saat pergi ke asrama, aku tidak tahu ini bermakna atau tidak untuknya tapi setidaknya sudah kucoba.

...

"Oh ya apa dia sudah pulang?"

....
...
..
.

Mengusap air matanya dari balik kostum Homunya, agak susah tapi ia harus fokus.

"Bronya, harus siap..."

Ia berjalan lagi dari kerumunan dari kios ke kios lain.

Keadaannya saat ini hanya untuk mengawasi tetapi Bronya tidak ingin terlihat mencolok untuk mengikutinya ke atas.

Tapi saat sedang ingin ke tangga ia melihat Boruto berlarian mencari sesuatu.

"Boruto..."

Bronya mengawasi Boruto dari kejauhan.

Setelah ia menemukannya akhirnya ia sampai ditempat yang ia cari.

"Paman Hamburger satu.."

Ia membelinya dan menuju kios didepannya.

"Bibi aku pesan..."

Aku terus perhatikan, sekarang ia mengeluarkan ponsel dari sakunya melihatnya dan memasukannya lagi.

Dengan keramaian yang menutupi sedikit demi sedikit akhirnya kami berpapasan satu sama lain, aku sudah ketahuan olehnya tapi ia tidak melihatku langsung.