"Kali ini pasti aku akan menang!" Ucap Rozaliya dengan menggerutu.
Aku, Rozaliya, dan Liliya sedang bermain kartu, Walaupun Rozaliya mengatakan sudah ahli memainkannya dia belum pernah menang satupun.
Dan saat ini adalah permainan terakhir.
Liliya dan aku pernah menang masing-masing 2 kali. Aku melihat ke arah Liliya dan menyentuhnya, Ia melihatku aku pun tersenyum. Sepertinya Liliya mengerti ia pun berbicara dengan Rozaliya.
"Berjuanglah Rozaliya! Kali ini kamu pasti menang." Liliya menyemangatinya dengan nada datar.
"Hm, Coba sekali lagi." Akupun juga dan mengulurkan kartuku. Meskipun yang aku mainkan dulu berbeda tapi ini juga pernah kumainkan dulu.
"Baiklah, KALI INI PASTIIIIIII!" Rozaliya dengan semangat mengambil kartu dariku, Kemudian ia terlihat tersenyum.
"Sekarang, Liliya!"
"Silahkan." Liliya sekarang mengulurkan kartu dan tangannya.
"HAP." Dengan cepat Rozaliya mengambil dan ia terlihat gembira.
"Baiklah mari tunjukkan kartu masing-masing." Kataku.
"Ya."
"Baiklah."
"1,2,3" Ucap kita bersamaan dan membuka kartu.
Saat dibuka kartu miliku adalah yang paling kecil kemudian Liliya dan yang paling besar adalah Rozaliya.
"Sepertinya Rozaliya menang."
"Selamat Rozaliya."
Rozaliya terdiam sebentar dan dia tiba-tiba...
"HOREEEEEEEEEEEEEEEEEEEE!"
Rozaliya sepertinya senang sekali sampai dia berdiri dan lompat-lompat karena kemenangan ini.
Aku melihat Liliya dia mengacungkan jempol tangan kanannya, Akupun melakukan hal yang sama.
Aku tidak tahu rencana ini dan urutannya benar atau tidak untuk membiarkan Rozaliya menang, Tapi sepertinya ini berhasil.
Sebenarnya sejak permainan kartu pertama Rozaliya selalu mengambil kartu bagian samping antara bagian kiri atau kanan.
Liliya sepertinya juga memperhatikannya dan secara tidak langsung bekerja sama denganku.
"Lihat aku hebatkan." Rozaliya masih gembira dan meungulurkan tangannya dan jari telunjuk dan tengahnya membentuk V.
"Baik-baik." Ucap Liliya dan aku hanya tersenyum melihatnya dan juga teringat.
"Ah, Benar juga, Aku hampir lupa menanyakan sesuatu pada kalian." Ucapku panik.
"Oh, Benar juga." Kata Rozaliya.
"Terlalu asyik bermain yah." Liliya juga.
"Jadi, Apa yang ingin kamu tanyakan?" Rozaliya bertanya duluan.
"Sebenarnya ini tentang Selee." Aku mulai bicara.
"Apa kalian pernah melihat Selee secara berbeda?"
Rozaliya dan Liliya terheran.
"Apa maksud Boruto?" Liliya ikut bertanya.
"Maksudku apa Selee pernah melakukan hal yang tidak pernah ia lakukan? Seperti dia tiba-tiba menjadi nakal atau semacamnya." Aku selesai bicara dan menunggu jawaban.
Rozaliya dan Liliya saling menatap dan mereka mulai menjawab.
"Aku masih tidak mengerti, Tapi jika yang kamu maksud Selee yang pernah memberikan banyak cabai ke makananku, Memakan kueku dan Liliya, Bahkan mengotori halaman yang sudah Rozaliya dan Liliya bersihkan. Itu pernah." Rozaliya berbicara dengan nada kesal, Tapi langsung tersenyum kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boruto x Selee(???) (Boruto x Honkai Impact)
FanfictionHubungan yang terjadi diantara mereka berdua. Ulat sudah keluar dari kepompongnya, menciptakan kupu-kupu berwarna merah terang. Membentangkan sayapnya untuk pertama kalinya kupu-kupu mencoba terbang menuju dunia yang luas. Sampai saat akhirnya kupu...