Berdebar

19 2 0
                                    

Malam gelap dan cuaca yang tidak bersahabat membuat semuanya menjadi resah.

Sudah satu jam, dua jam, atauh bakan lebih saat mereka mulai bergerak.

"Hah, tidak sampai-sampai apa kita hanya berjalan memutar."

"Haaaa, tidak, kita sudah keluar dari tempat tadi, sekarang di depan kita, ada tempat seperti kota."

"Haaah, aku lelah..tapi aku tidak haus?"

Semuanya sesaat sadar dengan ucapan Susannah.

"Sial, sudah kuduga ada yang salah dengan tempat ini."

"Sebaiknya kita cepat mencari jalan keluar."

Mereka berlari dengan sekuat tenaga, mengabaikan rasa lelah dikarenakan tidak merasakan haus. Terus berlari menuju kota yang mereka lihat saat ini.

"Haaaaaaaaaaahhaaaaaaaaa.."

"Akhirnya..."

Semuanya langsung tiduran ditanah setelah sampai didepan kota yang mereka tuju. Pelatihan yang mereka jalani belum pernah terasa seberat ini. Walaupun hanya sekedar berlari dan waspada mereka bisa tahu ini lebih berat dibandingkan pelatihan yang mereka dapatkan.

"Disini..menunjukkan ada sebuah energi dari Kolosten?"

"Itu artinya kita semakin dekat."

"Ya, berapa jaraknya sekarang?"

"Masih belum pasti..tapi mungkin 50 meter."

"Baiklah, ayo sedikit lagi."

Semuanya kembali berdiri dan sekarang hanya berjalan seperti biasa.

-

Saat jarak 50 meter itu ditempuh, di sana mereka melihat ada perangkat yang menghubungkan koneksi dengan Kolosten.

"Benda ini mungkin saja juga ikut terbawa kemari."

"Ya..."

Susannah dan anggota lainnya mengotak atik perangkat tersebut. Meski ada resiko sebuah ledakan atau kecelakaan lain tapi sekarang bukan saatnya memikirkan itu.

*Graaagggg*

Dari balik gedung bisa terlihat ada makhluk yang sangat besar.

"Itu Monster Honkai!"

"Tidak, itu bukan Honkai."

Monster itu mengecilkan tubuhnya dan sekarang berganti posisi menggunakan keempat bagian tubuhnya.

"Akan kualihkan sebisaku, berusahalah."

"Kami serahkan pada kalian."

Makhluk itu mendekat, dengan persiapan seadanya untuk menghalau monster itu. Alvitr dan beberapa anggota lainnya mencoba melindungi Susannah untuk bisa memberinya waktu dengan perangkat.

"Sial...aku terlalu takut."

Tubuh Alvitr gemetaran bahkan tangannya terlihat jelas. Menghadapi musuh seperti zombie mungkin ia bisa, tapi menghadapi monster seperti di hadapannya...

Makhluk itu mulai bergerak dan...

"Eh...apa?"

"Kenapa?"

Makhluk itu mengabaikan semua yang ada disana dan menimbulkan pertanyaan besar. Bergerak pergi dan menuju ke arah Susannah para anggota lainnya berasal lalu menjauh

"Apa monster itu mencari sesuatu."

"Tidak usah dipikirkan, dari pada itu..."

*Blam*

Perangkat itu bekerja, tidak seperti di Kolosten yang hanya mengirimkan proyeksi tempat dan sinyal. Sekarang perangkat yang ada diantara mereka mulai menunjukkan reaksi aneh.

"Bersiap jika ada sesuatu.."

*Blam* *Blam*

Sebuah suara muncul dari perangkat itu, sekarang ada kekhawatiran terhadap perangkat dihadapan mereka dari pada Makhluk tadi.

*Srat*

Tidak lama kemudian sekali lagi dan lagi mereka dibuat kaget dengan sebuah ruang yang sobek dan ada seseorang keluar dari sana.

"Kau..."



Ini hanyalah fanfiction murahan,

Tidak perlu dianggap serius.

Boruto dan Honkai Impact hanyalah milik penciptanya.

Boruto x Selee(???) (Boruto x Honkai Impact)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang