3.

78.6K 5K 1.1K
                                    

btw, Raynerain ini alurnya bakal cepet yaa soalnya kayaknya bakalan panjang ceritanya

"Rain udah punya calon belum?" tanya Delon sambil memperhatikan beragam minuman dingin yang ada di dalam kulkas.

Mereka baru selesai melakukan survey terhadap hotel yang sudah hampir selesai dan sebelum Rain kembali ke kantornya, ia memilih untuk menemani Delon ke minimarket. Mereka sudah terlihat seperti anak dan ayah.

"Calon apa, Pak?"

"Calon suami."

Rain terkejut, gadis itu tertawa garing. "Aduh, belum kepikiran sampai sana, Pak."

"Kalo belum, mau ga saya jodohkan dengan anak saya?"

Ucapannya lagi-lagi membuat Rain terkejut. Apa maksudnya ini?

"Saya lihat kamu orang yang cocok untuk anak saya. Saya lagi takut, Rain, anak saya itu udah lama banget gapunya gandengan, takut ternyata belok dari jalannya." suara Delon terdengar frustasi. "Udah gitu dia lebih sering bertemu dengan teman cowoknya. Kan saya makin takut."

Gadis dengan kemeja maroon itu terkekeh pelan. "Ga mungkin, Pak. Pasti anak Bapak punya alasan."

"Alasannya aneh, Rain. Masa setiap saya atau ibunya nanya kapan bawa pacar ke rumah, dia selalu jawab, 'Nunggu hujan'. Gajelas banget emang anak itu."

"Iya juga ya, Pak, aneh banget alasannya. Tapi maaf, Pak, saya belum pengen ngejalin hubungan sama orang. Saya ga bisa bantu Bapak."

Delon meraih salah satu minuman dari dalam kulkas kemudian berjalan menuju kasir dengan Rain yang mengekori di belakangnya. Ia meletakkan sebotol minuman dingin itu dan segera membayarnya.

"Gapapa, Rain. Saya juga cuma nanya."

Selagi menunggu Delon membayar minumannya, Rain menatap lamat-lamat pria di depannya itu. Bukan karena ia suka, hanya saja, ia ingin memastikan sesuatu.

"Mungkin nanti kalo hujan, anak Bapak bakal bawain calon menantu."

Delon mengangguk. "Bisa jadi. Oh ya, kamu balik ke kantor naik apa?"

"Saya sama supir kantor, Pak."

Tidak lama obrolan keduanya selesai. Rain harus segera melaporkan survey hari ini ke Pak Tama. Kemudian mereka keluar dari minimarket. Rain kembali ke kantor dan Delon ntah pergi kemana.

Rain melepaskan pakaiannya, menyisakan bra berwarna baby pink dan celana dalam dengan warna yang sama. Tanpa memperdulikan pakaiannya yang berserakan di lantai, Rain naik ke kasur dan merebahkan tubuhnya di sana.

Akhir-akhir ini pekerjaannya lumayan banyak. Hotel milik Delon sudah hampir selesai. Sekitar satu atau dua minggu lagi akan diresmikan.

Omong-omong Delon, pria yang mungkin usianya sudah melewati setengah abad itu, ternyata benar-benar mirip dengan mantannya. Candaan Sandra waktu itu mempengaruhinya sehingga ia memperhatikan dengan seksama wajah Delon ketika mereka bertemu.

Apa mungkin anak laki-laki yang dimaksud Delon itu Rayner?

Sejak menyadari kalau Delon benar-benar mirip dengan Rayner, Rain seperti tidak bisa tenang. Ia seperti kembali pada tahun pertama Rayner menghilang dulu. Selalu memikirkan Rayner dan terbayang-bayang dengan masa SMA mereka dulu. Rain jadi ragu, apakah ia betulan sudah move on atau hanya perasaannya saja?

Alasan kenapa Rain tidak bertanya ini-itu kepada Kara tentang Rayner, karena ia sudah tidak begitu memperdulikan laki-laki itu. Rayner-nya juga tidak menghububunginya.

RaynerainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang