22.

78.9K 4.3K 946
                                    

Dengan gaun putih panjang dan mahkota kecil di atas kepalanya, Rain terlihat begitu menawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan gaun putih panjang dan mahkota kecil di atas kepalanya, Rain terlihat begitu menawan. Rayner terdiam menatap gadis yang juga menatapnya itu, menunggu instruksi selanjutnya dari pendeta.

"You may kiss the bride."

Rayner mendekat lalu menangkup rahang kanan Rain. "Gorgeous." lirihnya sebelum mendekat dan memiringkan kepalanya, mencium bibir yang sudah sering ia rasakan, tapi kini terasa berbeda.

Rayner dan Rain resmi menikah. Pernikahan yang sesuai dengan keinginan Rain. Ia menjadi princess dalam satu malam dan itu benar-benar membuatnya senang. Apalagi, Rayner menuruti kemauannya untuk mendekor gedung resepsi dengan warna mostly baby pink.

"Dari dulu, gue selalu percaya sama lo. Jangan buat Rain sakit ya? Ngeselin gini, gue selalu ngejaga dia. Lo punya adek kan? Lo pasti tau gimana rasanya kalo adek lo sedih. Dan selamat, udah berhasil sampe di tahap ini."

Rayner menatap Xabiru yang menggendong Xelina yang sudah tidur. Ia mengangguk tegas. Sudah pasti ia akan menjaga gadis yang kini sudah resmi menjadi istrinya itu.

"Bawa adek gue istirahat sana. Kasian udah lesu gitu."

Setelah itu Xabiru meninggalkan Rayner menuju kamar hotelnya. Acara resepsi pernikahan Rayner dan Rain telah selesai setengah jam yang lalu. Kini ballroom hotel terlihat sepi, tidak seperti beberapa jam sebelumnya.

Eyang Rayner sempat datang dengan wajah tidak enak untuk dilihat. Begitu juga dengan Fira.

Rayner menghampiri Rain yang duduk di pelaminan sambil mengobrol dengan Hera. Ia tersenyum sopan pada ibu mertuanya itu. "Bunda, Rayner izin ke kamar sama Rain. Ayo sekalian ke kamar Bunda juga."

"Rayner, tolong jaga Rain. Masih suka manja banget. Kamu udah pernah belum ngerasain Rain yang manja banget?" tanya Hera ketika mereka bertiga di dalam lift.

Rayner melirik Rain sekilas yang hanya diam sambil memeluk lengannya. "Beberapa kali doang, Bunda. Hampir ga pernah."

"Rain itu aslinya manja banget lho. Faktor selalu dimanja sih, sama anak bungsu, cewek lagi. Kamu yang sabar ya sama Rain."

"Pasti, Bunda."

"Bunda percaya sama Ray. Dari dulu."

Ketika Hera sudah masuk ke dalam kamar hotel, Rayner merangkul pinggang gadis yang masih memakai gaun berwarna merah muda itu. Ia mendaratkan kecupan di kepala Rain.

 Ia mendaratkan kecupan di kepala Rain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RaynerainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang