28.

73.7K 3.1K 757
                                    

warning 21+, vulgar conversation.

Di hari pertama Rain masuk, Sandra sudah menerornya macam-macam. Tentang liburan, first night, sampai ke hal-hal yang tidak terduga yang mengarah pada 21++. Wajah Rain sudah memerah seperti tomat ditanyai seperti itu.

"Udah pernah emut sosis belom?" tanya Sandra pelan yang kini memepet Rain di mejanya.

"Emut sosis?"

Sandra berdecak. Wanita yang jauh berpengalaman dari Rain itu semakin merapat. "Emut anu."

"Apaansih? Yang jelas kalo ngomong coba." kesal Rain sambil fokus pada makan siangnya.

"Ck. Emut kont—"

"Sandraa! Jorok! Kenapa ngomongnya begitu sih? Gue nih lagi makan tau." Rain memotong ucapannya Sandra. Matanya melotot-lotot pada wanita itu.

"Ya, lo abisnya gue ibaratin pake sosis ga ngerti. Jadi udah coba belom?"

Rain mendelik. "Ya ngga lah ih. Geli banget."

"Emang suami lo itu ga jilat-jilat anu lo apa?"

"Jilat-jilat?" wajah Rain memerah ketika ia langsung paham.

Sandra menjetikkan jarinya. "Tuh, doi aja ga geli. Harusnya lo bales dong. Kepalanya paling ngga."

"Sandra," Rain menatap temannya itu ngeri. "Ini normal ya bahas beginian? Kok gue serem sih."

"Ish! Ya normal lah! Gue sebagai temen lo ini harus membantu lo."

Rain mendengus lalu memilih untuk melanjutkan makannya. Di sebelahnya, Sandra berdecak lagi. "Dikasih tau juga. Nih, suami gue tuh ampe kelojotan gue isep kepal—"

"Aaa, stop!! Sumpah ngga banget deh, San. Harus gitu diomongin?" Rain merengek. "Lagian gue juga baru nikah. Rayner juga ga minta apa-apa tuh sama gue. Mau main ya main aja. Dia yang mimpin."

Decakan lagi-lagi terdengar dari teman kantornya itu. "Puas ga dia?"

"Yaa puas! Kalo abis main tuh, Rayner mukanya berseri banget! Harusnya kalo ga puas tuh bete kan? Sebel gitu. Rayner ngga tuh." cerita Rain menggebu-gebu.

"Ihh, tapi puasnya tuh beda, Rain. Pokoknya laki tuh demen kalo kitanya mau inisiatif sendiri. Nih gue ajarin..."

Sudah mau seminggu sejak teori yang diberikan Sandra itu dan Rain belum berani mempraktekannya. Bahkan Sandra sampai mengirimkan link video untuk mempermudah Rain. Itu benar-benar menggelikan.

Rencananya di malam Minggu ini Rain ingin mencobanya. Ia lama-lama penasaran juga kan. Emang Sandra nih sesat!

Jadi setelah Rayner duduk bersandar di atas kasur dengan iPad di tangannya, Rain mendekat. Ia duduk bersila di sebelah Rayner yang fokus membaca email.

"Mau apa, Jelly?" tanya Rayner tanpa mengalihkan tatapannya.

Rain berpindah menjadi duduk di sebelah Rayner dan menyandar pada lengannya. "Mau ini." gumam Rain sambil menyentuh milik Rayner yang lagi anteng.

Laki-laki itu menoleh lalu menyeringai mesum. "Kamu mau ena-ena? Aku sih ga bakal nolak."

Rain menggeleng membuat Rayner bingung. Ia memang tidak ingin ena-ena kan? Hanya ingin mencoba apa yang diajarkan Sandra.

"Loh? Jadi?" tanya Rayner sambil meletakkan iPad-nya di atas nakas.

Tanpa menjawab, Rain langsung mencium Rayner. Awalnya Rayner hanya diam, tapi kemudian ia membalasnya. Lama-lama Rain berpindah posisi menjadi duduk di antara kaki Rayner. Kedua tangannya mengelus dada bidang Rayner yang selalu menjadi tempatnya bersandar.

RaynerainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang