6.

84.1K 4.2K 597
                                    

maaff yaa lagi ga sempet balesin komen kaliann:(( tapi aku bacaa kok satu"... pokoknyaa makasihh bangett buat yang udah semangatin akuu❤️❤️

"Nanti pulang kayak biasa?" tanya Rayner.

"Gatau. Nanti aku kabarin." jawab Rain lalu memakai lipstick ke bibirnya.

Rayner hanya memperhatikan dengan kedua tangan di atas stir. Ia tersenyum saat Rain menoleh kepadanya.

"Udah cantik." kata Rayner, tahu apa yang akan Rain katakan. "Selalu cantik." gumamnya.

Gadis yang hari ini memakai celana panjang itu menyengir. "Aku masuk dulu yaa. Kamu hati-hati di jalan. Nanti jangan lupa makan siang. Kalo gabisa jemput, bilang, biar aku langsung pulang."

"Iyaa, Bawel."

"Ga bawel bukan Rain namanya. Bye! See you."

Rain turun dari mobil Rayner dan langsung melangkah masuk tanpa menoleh lagi, karena sudah pasti Rayner akan menunggunya sampai benar-benar masuk, baru laki-laki itu pergi. Rain merasa Rayner sedikit berubah. Rayner tidak begitu tengil lagi sekarang dan malah terlihat lebih tenang. Mungkin karena umurnya yang bertambah, sifat remajanya itu menghilang.

"Naik apa, Rain?" tanya Sandra basa-basi saat melihat temannya itu melewati mejanya.

"Sama Rayner lagi." jawab Rain sambil melepaskan tasnya dari bahu dan meletakkannya di atas meja.

"Ohh, mantan lo itu ya? Jadi ceritanya tiap hari dianter jemput nih?" Sandra menaik-turunkan alisnya menggoda.

"Yaa, bisa dibilang begitu sih. Lagian enak tau, jadi ga keluar duit terus ada temen ngobrolnya. Apalagi kalo jam pulang, terus dijemput sama Rayner, mood gue langsung naik lagi. Mood booster itu orang."

"Udah balikan ya?"

Pertanyaan itu membuatnya terdiam. Rain tahu Sandra hanya iseng bertanya, tapi ntah kenapa pertanyaan itu menamparnya. Sampai sekarang, hubungannya dengan Rayner masih belum jelas. Mereka jelas sering menghabiskan waktu bersama, saling ada saat membutuhkan, dan juga menjadi tempat berkeluh-kesah.

Rayner tidak mengajaknya balikan dan jika dibilang hubungan mereka hanya sebatas teman, tentu tidak bisa dibilang seperti itu. Mereka lebih dari teman.

"Rain? Sorry-sorry, ga maksud seriusan. Gue cuma iseng nanya." Sandra menepuk-nepuk bahunya.

"Ah, iya." kata Rain pelan. "Gapapa kok. Gue sama Rayner ga balikan."

"Dia ga ngajak balikan? Setelah semua ini??" tanya Sandra.

Sambil menyalakan komputernya, Rain menggeleng. "Lagian, begini juga udah cukup kan? Yang penting gue tau, dia masih prioritasin gue."

"No. Gabisa gitu, Rain. Lo harus minta kejelasan hubungan kalian. Jangan terombang-ambing ga jelas gini."

Kalimat masukan dari Sandra barusan terus-terusan memenuhi pikiran Rain sampai jam pulang kerja. Disaat ia lagi tidak fokus seperti sekarang, Pak Tama malah menambah pekerjaannya. Salah satu teman kantornya tidak masuk karena sakit dan project yang dipegang olehnya sudah harus selesai hari ini. Karena menurut Pak Tama, Rain adalah karyawan yang paling cekatan, jadinya pekerjaannya dialihkan ke dirinya.

Intinya Rain lembur.

rayner

aku lembur
Jeje gamasuk, kerjaannya di ke akuin:(

mau apa?
ga cukup susu stroberi kayak biasa kan?

coklat boleh gaa?

RaynerainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang