Malam itu ketika aku membuka FB aku melihat ada pesan yang masuk. Ternyata dari Mita teman SMP ku dulu yang kemarin hari ketemu di toko ponsel.
"Dri, teman-teman SMP akan reunian, kau datang ya, sendiri boleh, bawa teman boleh, apalagi bawa pacar. Lokasi nya di Kantin dekat rumah Titin, kau masih ingat Titin kan, kita dulu satu kelas pernah ke rumahnya waktu dia sakit" Bunyi pesan Mita itu
panjang lebar, disusul dengan info waktu acara reuni itu.Aku bingung sekali, sebenarnya aku ogah datang, tapi nanti dikata sombong. Jadi ya aku harus datang, masih ada 4 hari lagi.
"Dho malam minggu nanti kau bisa temani aku gak ke acara reuni?" Aku mengirimkan chat WA ke Ridho.
"Wah maaf boy, aku udah ada janji mau undangan sama cewekku" Jawab Ridho.
"Oke lah" sial, kali ini aku mati kutu, saat-saat seperti ini aku baru sadar bahwa penting sekali punya banyak teman, jadi aku tak hanya bergantung pada Ridho semata.
Aku membuka WA dan secara iseng memposting status disana "Tuhan, kirim aku malaikatmu"
Pling... Ada pesan dari Bani masuk.
Bani : "Siapa malaikat mu?"
Me : "Cuma iseng aja"
Bani : "Serius?"
Mendadak, satu ide gila melintas di kepalaku, kenapa aku gak mengajak Bani saja. Mudah-mudahan dan siapa tau dia mau.
Me : "Ban, malam minggu nanti ada acara gak?"
Bani : "Gak tuh, emang kenapa?"
Me : "Serius gak ada? Apa kau gak sedang pdkt dengan seorang cewek? Malam mingguan sama calonnpacar?"
Bani : Emang gak ada lho Bang.
Me : "Bisa minta tolong"
Bani : "Apa tuh?"
Me : "Temani aku ke acara reuni SMP"
Bani : "Rumahku jauh bang"
Me : "Pliss, Ridho gak bisa. Sama siapa lagi ku minta tolong kalau bukan kepadamu"
Aku pun mulai merayu-rayu Bani supaya mau membantuku.
Bani : "Oke, tapi ada syaratnya"
Me : "Apa?"
Bani : "Aku menginap di rumahmu"
Me : "Hah?"
Bani : "Apa kau tega aku kemalaman pulang ke rumah?"
Me : "Okelah. Makasih udah mau bantu"
***Malam yang dijanjikan, suasana rumah sedang sepi karena tinggal aku sendiri. Adik dan ipar beserta ayahku pergi undangan ke rumah bibi,
kemungkinan lusa baru pulang. Aku sudah bersiap-siap, aku memakai jeans dan kemeja kotak-kotak merah hitam. Jam tujuh ku dengar suara motor berhenti di depan rumah, cepat kubuka pintu menyambutnya, Ya Tuhan, sumpah, Bani benar-benar keren. Aku sampai terpukau tak berkedip.Dia tersenyum manis, aku memandangnya dari ujung rambut sampai ke bayangan tubuhnya.
"Kenapa? Takjub ya sama ketampananku" Goda Bani.
"Dibilang ganteng amat si enggak, cuma spesial aja" Ucapku sok jaim namun tetap memuji.
Ku lihat wajah Bani memerah mendengarnya.
"Kok sepi?" Tanya Bani sambil memperhatikan isi rumahku.
"Aku sendirian, semua orang lagi pergi, lusa baru pulang. Udah yuk berangkat"
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ADALAH BANIKU (SELESAI)
RomanceSeorang pemuda yang tergila-gila dengan sahabat adiknya bernama Bani. Apakah perasaannya akan terbalas? Apakah Bani straight atau gay? Bagaimanakah akhir dari perasaan sayang itu?