BUMI 20

1.2K 33 0
                                    

Happy reading!

•••

"Tumben kamu datang kerumah" ucap Kanaya kepada seseorang yang sedang duduk di samping nya

"Emang nggak boleh?"

"Boleh dong, pintu rumah aku selalu terbuka buat kamu"

Cowo itu tersenyum, ia meminum secangkir teh yang baru saja dibuatkan oleh kanaya

"Ada masalah?" Kanaya memegang lengan cowo itu

"Bumi Lantang Dhanajaya, jauhin dia"

Kanaya menegang kenapa ia bisa tahu Bumi "Kamu tahu dia, Meg?"

"Bahkan aku tahu kalau dia suka sama kamu"

"Aku nggak mau kehilangan kamu lagi, Nay" megan menatap Kanaya dalam

Kanaya berjalan menyusuri koridor Jaya Sakti, tadi setelah upacara semua kelas kosong karena semua guru sedang mengadakan rapat. Kanaya terus berjalan ia mengingat semua ucapan Megan tadi malam tentang Bumi yang menyukai dirinya

"Gue harus jauhin Bumi, karena di hati gue cuman ada nama Megan" gumam Kanaya pelan

Sedangkan di lapangan basket anggota LEGION sedang berkumpul sekedar bercanda dan berbagi cerita

"Gue dengar-dengar bakal ada pertukaran pelajar" ujar Skala yang menatap layar ponsel nya

"Ada bang, katanya sih besok baru masuk" sahut Ajun salah satu anggota LEGION kelas XI

"Cewe apa cowo nih? Kalau cewe mau aing gebet" sahut Guntur

Lintar yang berada di samping Guntur langsung menjitak kepala cowo itu "Dasar mata keranjang"

"Yeee, iri aja lo monyet"

"Dih, nggak banget gue iri sama setan kayak lo" kata Lintar dengan memutar bola mata nya malas

"Mending lo berhenti buat patahin hati perempuan deh Gun, karma itu instan bro" celutuk Roni

Juan mengangguk "Benar kata bang Roni, mending lo insaf bang"

Guntur terkekeh pelan "Iya, besok gue insaf deh"

"Mau kemana bang?" Tanya Junet saat melihat Bumi bangkit dari duduk nya

"Mau ke toilet" jawab Bumi lalu melenggang pergi

Bumi melangkahkan kaki nya menaiki tangga rooftop, soal dirinya yang mau ke toilet itu hanya bualan semata, ia hanya ingin tenang untuk sebentar saja dari keributan yang dibuat oleh teman-teman nya

Langkah Bumi terhenti saat matanya tertuju pada seorang perempuan yang membelakangi nya, Bumi menarik senyum nya saat mengetahui siapa perempuan yang membelakangi nya itu

"Lo ngapain disini?" Tanya Bumi, sontak perempuan itu berbalik menatap Bumi yang berdiri pas di belakang nya

"Bukan urusan lo" jawab perempuan itu dengan ketus

Bumi terkekeh pelan kemudian ia berjalan mendekati pembatas rooftop menatap gedung-gedung tinggi dari sini

"Kayak nya kita emang di takdirin berjodoh, Nay. Dimana ada lo disitu ada gue" sahut Bumi dengan menatap Kanaya dari samping

Kanaya merotasikan bola mata nya "Lo bisa nggak? Sehari aja nggak muncul di depan gue, eneg gue liat muka lo mulu"

"Nggak bisa" jawab Bumi cepat

"Kenapa Tuhan harus pertemukan gue sama orang yang nggak jelas kayak lo," Kanaya menghela nafas nya kasar

"Gue justru berterimakasih sama Tuhan, karena sudah di pertemukan sama perempuan kayak lo" kata Bumi lalu menerbitkan senyum nya

Bumi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang