BUMI 47

723 21 0
                                    

Happy reading!

•••

Seluruh guru, mengadakan rapat pada jam kedua, sebagian murid perempuan, termasuk Kanaya dan, para sahabat nya memanfaatkan jam kosong ini dengan menonton anak-anak basket yang sedang melakukan latihan, apalagi dalam tim basket itu ada kelima inti Legion

"Sumpah, mereka semua ganteng banget kalau lagi main basket" Puji Kinan, dengan mata nya yang fokus menatap Bumi

"Alay banget sih lo" Cibir Aza

"Iri bilang boss"

"Dih, ngapain juga gue harus iri"

"Udah sih, ribut mulu lo berdua." Kata Kanaya malas, mata nya terus saja menatap kedepan, atau lebih tepat nya ia menatap pergerakan laki-laki dengan jersey bernomor punggung dua puluh delapan, ia mengakui kalau Bumi, terlihat sangat tampan saat bermain bola basket

"Lihatin, kak Bumi, nya santai aja dong, Nay" Ujar Kinan yang sedari tadi melihat fokus Kanaya, ke siapa

Sedangkan Kanaya refleks membuang pandangan nya. "Apaan sih lo, siapa juga yang lihatin dia"

"Nggak usah bohong, Nay, gue perhatiin lo dari tadi lihatin Kak Bumi terus." Kinan terkekeh pelan, padahal jelas-jelas ia melihat, kalau sahabat nya itu terus memperhatikan, Bumi.

"Kenapa? Lo ngerasa kehilangan?"

Pertanyaan dari, Aza, lansung membuat, Kanaya, terdiam, dalam hati nya ia mengiyakan pertanyaan dari Aza, dia benar-benar merasakan kehilangan sosok, Bumi di samping nya, di tambah lagi ucapan Bumi yang masih terlintas di otak nya waktu di depan minimarket kemarin. Jantung Kanaya berdetak sangat kencang saat melihat Bumi yang sedang berjalan ke arah mereka, dengan badan yang di penuhi dengan keringat

"Nih, minum nya." Senja memberikan tumblr air kepada Bumi, dan diterima dengan senyuman oleh kakak sepupu nya itu

Senja hanya tersenyum manis saja, berbeda dengan ketiga teman nya yang menatap Senja dengan pandangan yang bertanya-tanya. Apalagi Kanaya, yang melihat itu merasa cemburu saat Bumi, menerima air pemberian dari, Senja.

Bumi meminum air nya, dan ia menyisahkan setengah untuk mengguyur kepala nya, kelakuan Bumi yang tadi membuat semua kaum hawa yang berada di lapangan teriak histeris

Bumi mengembalikan tumblr nya. "Makasih ya." Bumi mengelus kepala Senja, yang berhasil membuat para penonton baper melihat nya, terkecuali dengan Kanaya yang merasa panas saat melihat nya, Bumi kembali berlari memasuki lapangan basket

Kinan menarik lengan Senja, untuk keluar dari lapangan di ikuti oleh Aza, dan Kanaya di belakang nya. Mereka berempat berhenti di Koridor yang lumayan cukup sepi

"Lo harus jelasin ke kita, Nja" ujar Kinan serius

Senja mengerutkan kening nya bingung. "Jelasin apa?"

"Iya, jelasin, gimana bisa lo dekat sama Kak Bumi, sedangkan kita semua tau kalau lo itu suka nya sama kak Benua"

"Emang salah ya kalau gue dekat sama Kak Bumi?" Tanya Senja, seraya melipat kedua tangan nya di dada

"Nggak salah, tapi gue syok aja lihat lo, tiba-tiba dekat sama kak Bumi, dan ngasih kak Bumi, air mineral"

"Kita emang udah dekat dari dulu" ungkap Senja jujur. "Bahkan masih bayi pun gue udah sedekat itu sama kak Bumi"

"Lo... suka sama, Kak Bumi?" Tanya Kanaya membuka suara nya yang sedari tadi hanya diam saja

"Lo cemburu?"

****

"Assalamualaikum, Bumi udah pulang bunda!" Teriak Bumi dengan tidak tau malu nya itu

"Nggak usah teriak-teriak, lo pikir orang di dalam rumah ini budeg apa" Ucap Tamara ketus yang baru saja keluar dari arah dapur

"Ngapain lo dirumah gue?" Tanya Bumi seraya merebahkan badan nya di sofa yang panjang

"Dih, emang gue nggak boleh kesini? Lagian ini rumah punya ayah sama bunda lo"

"Balik sana lo." Dengan santai nya ia melemparkan bantal sofa ke arah Tamara dan berhasil mengenai wajah perempuan itu

"Bener-bener ya lo!" Ucap Tamara kesal

Bumi terbahak di tempat nya, sebelum Tamara mengamuk dan menganiaya diri nya, ia bangkit dari rebahan nya kemudian, berlari naik ke atas kamar nya yang berada di lantai dua

"Bumi sialan, tunggu pembalasan gue!" Teriak Tamara emosi

"Gue tungguin!" Teriak Bumi juga

Tamara memberenggut kesal, dari dulu sampai sekarang diri nya yang selalu menjadi korban keusilan dari sahabat nya itu

"Mara, sini sayang brownies nya udah jadi" Panggil bunda Zaskia dari dalam dapur

"Iya bunda." Tamara berjalan kearah dapur dan duduk di salah satu kursi meja makan

"Bau brownies nya wangi banget, Bun, pasti enak"

Zaskia tersenyum kemudian menaruh brownies nya di atas meja. "Iya dong, masakan bunda Zaskia mana pernah nggak enak"

"Cobain dulu sayang" Titah Zaskia

Tamara mengannguk, kemudian ia mengambil satu potong brownies dan memasukkan nya kedalam mulut. "Wah, nggak perlu di raguin lagi kalau brownies buatan bunda emang, the best" Puji Tamara sambil mengangkat satu jempol tangan nya

"Ada apa nih?" Tanya Bumi yang baru saja datang dan duduk di samping Tamara

"Bunda baru bikin brownies di bantu sama Tamara tadi, kamu cobain buatan bunda pasti enak"

"Aku nggak percaya kalau, Tamara, bantuin bunda masak palingan dia ngerecokin bunda doang" Cibir Bumi

Tamara menarik nafas nya dalam-dalam mencoba untuk menahan emosi nya. "Enak aja lo, gue emang benar bantuin bunda kok"

"Masa sih?" Tanya Bumi dengan menopang dagu nya menatap Tamara yang terlihat sangat kesal

"Terserah lo!"

"Udah-udah jangan ribut terus, kamu juga, Bumi, jangan godain, Tamara, terus" Lerai Zaskia

"Iya bunda"

Tamara tersenyum senang, ia mengambil potongan brownies terakhir di piring tapi belum sempat dia memakan nya, Bumi, lebih dulu mengambil potongan brownies dari tangan nya dan langsung memasukan brownies itu kedalam mulut nya. Bumi benar-benar membuat Tamara merasa sangat kesal dengan kelakuan nya itu

"Lo benar-benar ya!" Tunjuk Tamara kesal

"Lo kan udah nyobain brownies nya, ya giliran gue dong buat nyobain brownies buatan bunda gue." Bumi menurunkan jari telunjuk Tamara, ia mendekatkan wajah nya dengan wajah Tamara, mereka berdua saling adu tatap

"Bodo amat gue kesal sama lo" Kata Tamara, kemudian bangkit dari duduk nya, belum sempat berjalan kaki nya tersandung kursi dan membuat nya hampir jatuh, untung saja Bumi gerak cepat untuk menahan nya, lagi dan lagi jantung Bumi berdetak sangat cepat

"Apa ini pertanda kalau gue benar-benar suka sama, Tamara"

"Apaan sih lo" Ucap Tamara seraya menegakkan tubuh nya kembali

"Gitu aja marah, ngambekkan banget sih jadi cewe." Bumi mencolek hidung Tamara

"Ya, karena lo ngeselin Bumi Lantang Dhanajaya"

Bumi terbahak mendengar nada Tamara yang seperti nya sangat kesal kepada diri nya. "Iya deh iya, gue minta maaf, dan sebagai permintaan maaf gue, lo bebas belanja apa aja nanti gue yang bayari"

"Serius?" Tanya Tamara dengan mata yang berbinar-binar

"Iya serius"

"Kalau gitu, gue mau lo beliin gue rumah sama mobil"

"Itu nama nya lo ngelunjak" Ujar Bumi kesal seraya menjitak kepala sahabat nya itu

•••

Hai gue balik lagi, gimana kabar kalian? semoga baik-baik aja, ya

Bumi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang