BUMI 27

880 31 0
                                    

Happy reading!

●●●

Taman belakang sekolah menjadi tempat favorit Benua untuk merokok selain rooftop tentu nya.

Benua menghembuskan asap rokok nya, jika Benua merokok pasti cowok itu sedang memiliki banyak beban pikiran dan tentu nya Benua sangat sadar kalau rokok itu tidak baik buat kesehatan nya, tapi mau bagaimana lagi jika tidak merokok ia tidak bisa mengendalikan emosi nya, dan berakhir teman-teman nya yang menjadi samsak

Saat sedang ingin membakar rokok nya yang sekian, tiba-tiba seorang perempuan datang dan merampas rokok itu

"Anjing!" Umpat Benua

"Rokok nggak baik buat kesehatan kak Benua" cewe dengan rambut sepundak itu membuang rokok Benua di tong sampah

"Jangan ikut campur" ucap Benua dengan penuh penekanan

"Aku laporin kak Bumi, mau? Biar kamu di hukum sama Kak Bumi"

"Jangan karena lo adik nya Bumi, lo malah ngelunjak kayak gini." Benua mendengus sebal melihat kelakuan Senja

"Biarin aja," Senja mengambil permen karet di saku seragam nya kemudian memberikan nya kepada Benua

"Untuk apa?" Benua mengambil permen karet itu dari tangan Senja

"Mulut kamu bau" jawab Senja singkat

Benua tersenyum tipis sangat tipis, sampai-sampai Senja tidak menyadari nya "Makasih"

Senja berdehem pelan mencoba untuk menetralisir detak jantung nya "Ekhem, soal Kak Bumi yang mukul kak Benua, aku minta maaf ya"

"Iya"

"Kak Benua, nggak marah kan?"

"Enggak"

"Kak Benua, nggak niat buat musu---"

Benua jengah di tanya terus, cowok itu menempelkan jari telunjuk nya di bibir Senja dan berhasil membuat jantung Senja berdetak dengan sangat cepat

"Berisik"

****

"Nanti, jadikan kita nginap dirumah lo, Nay?" Tanya Kinan

Saat ini mereka sedang berada di kantin dengan suasana kantin yang sangat rame, Kanaya yang sibuk dengan mie goreng nya pun mendongak menatap Kinan

"Jadi, emang kalian mau ke rumah gue jam berapa?" Tanya Kanaya kemudian meneguk air mineral nya

"Kayak nya habis maghrib aja deh" ucap Kinan

"Oke, kalau lo berdua gimana?"

"Gue ngikut ajalah" sahut Aza

"Gue juga, tapi Kinan harus minta izin dulu sama bunda gue" ucap Senja dengan mata puppy eyes nya

"Dih, lo yang mau nginap gue yang minta izin sama bunda lo aneh nih orang" ucap Kinan dengan muka kesal nya

Senja pun memasang muka cemberut nya "Lo kan semua tau gimana posesif nya bunda gue"

Bunda Senja memang terkenal dengan sifat nya yang sangat posesif, berbeda dengan ayah nya yang justru membiarkan Senja melakukan hal apapun asalkan masih di batas wajar.

"Plis dong, Nan, lo ke rumah gue buat minta izin sama bunda gue" mohon Senja dengan muka melas nya

"Nggak ah, gue tuh takut sama nyokap lo"

"Lo pulang bareng gue, nanti gue yang minta izin sama nyokap lo" sahut Aza lalu menyeruput jus mangga nya

"Lo emang sahabat gue yang terbaik," Senja memeluk badan Aza dari samping

Aza melototkan mata nya "Lepasin nanti kita dikira lesbian"

****

Malam nya kota bandung menjadi hal yang memiliki kesan tersendiri bagi semua masyarakat nya, jalanan yang padat dan suara klakson yang saling bersahutan sehingga menimbulkan suara yang bising.

Namun berbeda dengan empat pemuda dengan jaket boomber yang di belakang punggung nya terdapat gambar burung elang. Mereka sedang menikmati kebisingan itu dengan satu cup coffe di meja depan supermarket.

"Gue dengar-dengar ada geng yang baru kebentuk" ucap Lintar memecah keheningan

"Itu yang baru lo dengar, belum tentu apa yang lo dengar itu benar" sahut Benua yang sibuk dengan game online nya

Bumi mengangguk pelan "Benar kata Benua"

"Yang Lintar tadi bilang benar, karena kemarin mereka ngajak tawuran geng ZEROZ di lapangan mandala" sahut Guntur

"Gue juga dengar berita itu, tapi mereka kalah nggak mungkin juga Lingga sama teman-teman nya kalah sama geng yang baru kebentuk." Skala ikut menimpali

"Kayak nya nggak menutup kemungkinan kalau mereka bisa kerja sama, gue rasa tujuan mereka cuman satu buat menjadi pusat perhatian masyarakat" ucap Bumi kemudian menyeruput coffe nya

Benua mematikan ponsel nya "Nama geng nya apa?"

"The king, dan kalau nggak salah nama ketua nya Mahesa elgara" ujar Lintar

"Pokok nya kita harus hati-hati, nggak menutup kemungkinan kita juga pasti bakal di serang" ucap Skala

Guntur meraup muka Skala dengan kasar "Tumben otak lo encer"

"Gun, lo milih rumah sakit atau liang lahat?" Tanya Skala seraya menarik lengan jaket nya

Guntur tertawa dengan sangat kencang nya "Ampun bang jago"

Ting!

Notif pertanda pesan masuk di ponsel Bumi berbunyi, dengan segera Bumi membuka pesan tersebut

Ansel LEGION: Bang Roni masuk rumah sakit habis di keroyok, kita ada di rumah sakit muara kasih

Bumi memandang ponsel nya dengan rahang yang mengeras ia menaruh ponsel itu di saku celana nya

"Roni, masuk rumah sakit" ucap Bumi dengan tiba-tiba

Skala yang sedang meminum coffe nya pun tiba-tiba tersedak, Guntur yang berada di samping cowok itu langsung menepuk pelan punggung sahabat nya itu

"Kok bisa?" Tanya Skala dengan muka kaget nya

"Habis di keroyok"

Bumi bangkit dari duduk nya dan mengambil kunci motor nya di atas meja. "Kita kerumah sakit sekarang" instruksi Bumi dengan rahang yang masih mengeras

●●●

Hai semua nya, jangan lupa berikan kritik dan saran di kolom komentar

Gimana sama alur cerita part kali ini?

Bumi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang