BUMI 43

688 22 0
                                    

Happy reading!

•••

Satu minggu berlalu sejak kejadian itu, Bumi, membuktikan ucapan nya untuk tidak pernah muncul lagi di hadapan Kanaya, bahkan, sahabat nya pun sudah tau kejadian saat malam itu, mereka tau kalau Bumi sangat berat untuk menjauh dari kehidupan, Kanaya, karena cowok itu benar-benar menyukai nya.

Mungkin saat ini, Bumi, berada di antara dua pilihan yaitu bertahan dan, melupakan, dan Bumi, lebih memilih untuk melupakan karena ia mulai lelah di saat usaha dan perjuangan nya tidak pernah di anggap oleh Kanaya. Ia seolah berjalan di tempat saja tidak ada kemajuan sama sekali.

Bumi membelokkan badan nya menuju taman belakang sekolah, ia tidak minat sama sekali ke kantin lagian sebelum berangkat ke sekolah ia sudah sarapan pagi tadi. Bumi mendudukkan badan nya di bawah pohon rindang, ia menyumpal kedua telinga nya dengan airpod kemudian memilih playlist lagu nya

"Kau dan aku tak bisa bersama... Bagai syair yang tak berirama.." Gumam Bumi menyanyikan lagu yang di dengarnya

Bumi tersentak kaget saat merasakan tepukan di bahu nya, ia menoleh ke samping dan melihat siapa pelaku nya

"Apa?" Tanya Bumi

"Gapapa, lo ngapain sendiri disini biasanya ke kantin sama sahabat lo" Ucap perempuan itu seraya duduk di samping Bumi

"Lagi males." Bumi melepas airpods di telinga nya

"Masih galau lo?"

"Lo tau sendiri jawaban nya, Ra"

Tamara menghela nafas nya. "Ayo dong, Bum, masih banyak kok yang mau sama lo jangan terlalu lama larut dalam kesedihan"

"Lo enak bilang gitu sama gue, karena lo belum ngerasain, Ra." Bumi menatap wajah cantik perempuan itu

"Maka dari itu gue nggak mau ngerasain apa yang lo juga rasain, Bum"

Bumi diam, ia terlalu malas membalas ucapan sahabat nya itu Bumi lebih memilih memainkan ponsel nya

"Nanti pulang bareng ya, ayah sibuk" Pinta Tamara

"Nanti gue suruh anggota Legion buat antar lo pulang, gue nggak bisa, pulang sekolah ada rapat OSIS" Jawab Bumi tanpa mengalihkan pandangan nya dari ponsel milik nya

"Gue nungguin lo aja"

"Nggak bisa, Ra, rapat nya lama" Kata Bumi menatap Tamara

"Pokok nya gue nungguin lo aja, gue nggak mau di antar pulang sama anggota lo itu gue mau nya lo yang antar gue pulang"

"Nggak bisa, Ra"

****

"Bumi kemana sih?" Tanya Guntur sambil memakan kentang goreng nya

Lintar mengangkat bahu nya. "Nggak tau, dia langsung keluar kelas gitu aja tadi"

"Mungkin dia masih patah hati" Ucap Skala

Mereka bisa saja membantu Bumi untuk meluruskan kesalahpahaman yang terjadi antara Bumi dan Kanaya, mereka juga cukup punya bukti kalau pacar Kanaya selingkuh, tapi Bumi melarang nya dengan alasan biarkan saja Kanaya mengetahui nya sendiri

"Lagian Bumi goblok sih, udah tau dia punya pacar ngapain juga dia PDKT sama Kanaya"

"Gini ya, Tar, hati nggak bisa nentuin harus sama siapa kita jatuh cinta" kata Guntur bijak

"Tuh, dengerin apa yang playboy kelas kakap bilang" Sindir Skala santai

"Sialan lo." Guntur melemparkan kentang goreng nya ke arah Skala

"Tapi kalau di pikir-pikir, Kanaya kasihan juga karena dia di selingkuhi sama cowok nya" Ujar Lintar

"Emang lo bisa mikir?" Tanya Benua datar

"Benua bangsat"

****

"Shiren buat proposal nya, terus kasih ke gue secepat nya, gue rasa rapat kita sampai disini aja," Bumi mengecek jam nya, yang melingkar di pergelangan tangan kanan nya.

"Terima kasih buat kalian yang udah menyempatkan waktu nya untuk ikuti rapat ini" ujar Bumi menutup rapat dengan teman-teman nya.

Satu persatu dari mereka mulai keluar dari ruangan, Bumi menyusun kertas-kertas yang berada di atas meja, setelah itu ia berjalan keluar dari ruangan dan, mengunci pintu ruangan OSIS nya

Bumi melangkahkan kaki nya menuju parkiran, seperti nya bandung akan turun hujan terlihat dari awan yang menggelap dan, angin yang mulai bertiup kencang. Untung saja hari ini ia membawa mobil

Mata nya tak sengaja menangkap sosok Tamara yang sedang mengobrol dengan seorang laki-laki yang menggunakan jersey futsal

"Lo kok belum pulang, Ra?" Tanya cowok itu

Tamara menggelengkan kepala nya. "Gue lagi nunggu Bumi rapat"

"Bareng gue aja." Dia menawarkan diri

Tamara sempat berpikir kemudian menggelengkan kepala nya lagi. "Nggak usah gue udah janji sama Bumi"

"Udah lo sama gue aja, kayak nya Bumi, rapat nya masih lama, Ra."

Bumi mendengar semua obrolan itu, entah mengapa ada perasaan tidak suka di dalam dirinya saat melihat, Tamara, mengobrol dengan cowok lain selain diri nya. Ia melangkahkan kaki nya menuju kedua orang yang berbeda jenis kelamin itu.

"Dia pulang bareng gue." Kedua manusia yang berbeda jenis itu tersentak kaget saat melihat kedatangan Bumi yang tiba-tiba

"Ayo pulang bentar lagi hujan." Bumi merangkul pundak Tamara seraya menatap cowok di depan nya datar

"Gue duluan ya, Batara" Pamit Tamara seraya tersenyum

Mereka berdua berjalan menuju mobil Bumi, bahkan rangkulan nya di pundak Tamara tidak terlepas

"Batara Sakti" Batin nya



•••

Ada apa dengan, Bumi? di satu sisi dia belum bisa melupakan, Kanaya, sedangkan di lain sisi dia tidak suka saat melihat, Tamara, berbicara dengan cowok lain selain diri nya. Ada yang tahu?

Ada yang, sudah bisa berdamai dengan masa lalu?

Tetap tunggu kelanjutan cerita, Bumi.

Bumi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang