BUMI 63

707 15 0
                                    

Happy reading!!

•••

Motor milik Bumi, memasuki perkarangan sekolah. Setelah melakukan rawat inap selama dua hari, akhirnya Bumi di izinkan pulang kemarin. Cowok itu memarkirkan motor nya di samping motor anak-anak LEGION.

"Welcome back too school, bro" sambut Skala.

Bumi melepaskan helm full face nya, kemudian tersenyum tipis, "Yoi, yang lain mana?"

"Masuk duluan" sahut Lintar, yang sibuk menatap layar ponsel nya

"Gimana keadaan lo?"

Bumi mengacungkan jempol nya ke arah, Benua, "Aman kok, seperti yang lo lihat sekarang"

"Kayak nya seru deh, Bum, kalau kita balas dendam sama sampah jalanan itu," Guntur berjalan ke arah motor Bumi, kemudian merangkul bahu cowok itu.

Skala, Lintar dan, Benua, mengangguk setuju dengan usulan 'sang wakil ketua, mereka semua tidak mungkin membiarkan cowok yang bernama, Bratama Megantara, itu berhasil lolos setelah membuat ketua mereka masuk rumah sakit

"Nggak perlu" ujar Bumi tenang, ia sudah menebak nya dari jauh-jauh hari kalau sahabat nya itu pasti akan memikirkan balas dendam.

"Kenapa? Dia udah bikin lo masuk rumah sakit" timpal Lintar, yang merasa gregetan dengan sikap santai Bumi

Skala mengangguk setuju, "Gue setuju, seharusnya kita buat mereka kapok, biar mereka nggak seenaknya sama kita lagi"

"Kalau kita cuman diam aja, mereka semua bisa ngelunjak, bro" sahut Guntur tidak terima

Bumi menghela nafas nya pelan, "Gue nggak suka balas dendam, biarin aja mereka kayak gitu. Balas dendam cuman buat nambah-nambahin masalah doang,"

"Iya 'kan, Ben?" tanya Bumi, kepada Benua yang sedari tadi hanya diam saja

"Iya" jawab Benua singkat

Walaupun Benua juga merasa kesal, tapi, apa yang di katakan Bumi benar, balas dendam cuman bisa menambah masalah baru.

Guntur melepaskan rangkulan nya di pundak Bumi, ia melipat kedua tangan nya di dada, "Hm, mau gimana lagi, nggak mungkin 'kan kita semua ngelanggar ucapan ketua kita"

"Nice, ini baru wakil ketua gue," Bumi menepuk belakang punggung, Guntur.

"Ngomong-ngomong, Bum, tumben lo nggak berangkat sama, Tamara" ucap Lintar heran

"Dia berangkat duluan sama bokap nya"

"Yakin?"

Bumi mengerutkan kening nya bingung, "yakin, kenapa emang?"

"Terus itu apa," Lintar menunjuk ke arah dua orang, yang baru saja keluar dari mobil berwarna merah

Bumi mengikuti arah tunjuk nya, ia melihat Tamara, keluar dari mobil milik Batara.

"Lo bohongin gue, Ra" monolog Bumi pelan

Bumi berdecih pelan, ia turun dari motor nya, "cabut, guys"

"Lo cemburu?" tanya Skala.

Bumi membalikkan badan nya, "bohong kalau gue bilang, nggak cemburu"

"Rungkad, ges, rungkad!" seru Guntur, seraya tertawa pelan.

***

"Menurut kalian semua, apa pengaruh globalisasi dalam bidang politik?" tanya ibu Hayati, kepada anak-anak murid nya di kelas 12 IPA 1

"Ada yang bisa menjawab nya?"

Seluruh kelas hening, tidak ada yang berani mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan bu Hayati.

Bumi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang