Happy reading!
•••
Malam yang indah dengan banyak nya bintang yang tersebar di atas langit sana, seorang gadis cantik yang mencepol rambut nya asal itu, sibuk menelfon seseoran, namun telfon nya sama sekali tidak di angkat
"Kamu kemana sih, Megan?" gumam Kanaya
Kanaya mencoba lagi untuk menelfon Megan, namun nihil tidak di angkat, ia menghembuskan nafas nya kasar. iba-tiba saja ingatan nya tertuju kepada pembicaraan antara diri nya dan Bumi di perpustakaan tadi siang.
"Dengan lo yang kayak gini lo bisa ngehancurin hubungan gue dengan Megan" bentak Kanaya di depan muka Bumi
"Gue nggak akan hancurin hubungan lo dengan Tama, Nay. Tapi pacar lo sendiri yang akan hancurin hubungan kalian" tutur Bumi dengan suara nya yang lembut
Kanaya mengernyitkan dahi nya bingung. "Maksud lo apa?"
"Nggak ada maksud apa-apa, tapi gue harap jangan terlalu percaya sama pacar lo itu, Nay." Bumi tersenyum kemudian ia melangkahkan kaki nya keluar dari ruang perpustakaan
Kanaya berdecak kesal saat mengingat ucapan Bumi tadi siang, dia menggelengkan kepala nya menghilangkan semua ucapan-ucapan Bumi
"Nggak, Nay. Megan udah memberikan semua kepercayaan nya buat lo jadi seharusnya lo juga percaya sama dia" monolog Kanaya
****
Bumi memarkirkan motor nya di halaman basecamp Legion, kemudian ia melangkah masuk kedalam basecamp nya, terlihat banyak sekali anggota Legion, yang menghabiskan malam mereka disini untuk sekedar bercanda atau berbagi cerita
"Tumben telat dari mana aja lo?" tanya Lintar saat melihat Bumi sudah duduk berkumpul dengan yang lain nya
"Nganterin Tamara dulu ke rumah teman nya" ujar Bumi, ia melepaskan jaket LEGION kemudian menaruh nya di atas meja
Guntur yang awal nya bermain PS bersama Junet kini menghentikan aktivitas nya, dan menatap Bumi sekilas.
"Bum" panggil Guntur, seraya berpindah posisi untuk duduk di samping Bumi
"Apaan?"
"Lo udah lama sahabatan sama Tamara, lo sering ke sekolah bareng sama dia, sering nganter dia ke mana-mana juga. Lo nggak punya perasaan lebih gitu sama Tamara?"
"Gue sama Tamara, itu pure sahabatan doang"
"Lo yakin nih?" tanya Guntur sekali lagi, dan Bumi mengangguki pertanyaan Guntur
"Tapi Bum, cewe dan cowok itu nggak mungkin akan bersahabat dalam jangka waktu yang lama. Pasti salah satu di antara nya ada yang menyimpan perasaan" Sahut Skala.
Bumi tertawa pelan. "Gue sahabatan sama dia udah 18 tahun, apa itu nggak cukup membuktikan kalau di antara kita nggak ada yang saling suka?"
"Oke gue percaya, kalau lo sama Tamara nggak saling suka, jadi kalau nanti Tamara punya pacar lo bakalan rela?" tanya Skala, yang membuat Bumi menegakkan badan nya
"Selagi cowok itu, cowok yang baik gue rela" ucap Bumi sedikit ragu
"Gue percaya sama ucapan lo"
"Gue dengar-dengar ketua futsal, lagi suka sama Tamara" ujar Lintar yang sibuk bermain PS bersama Junet
"Oh ya, nama nya siapa?" Bumi mengangkat kedua alis nya penasaran
"Batara Sakti, setahu gue tahun ini dia di tunjuk buat jadi peserta olimpiade biologi. Bahkan saat lo nggak masuk sekolah Batara, selalu antar jemput Tamara, terus Bum" jelas Lintar, membuat hati Bumi merasa tidak sangat rela saat mendengar penjelasan Lintar tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi
Teen Fiction[[ 𝗰𝗼𝘃𝗲𝗿 𝗯𝘆 𝗽𝗶𝗻𝘁𝗲𝗿𝗲𝘀𝘁 ]] Dia Bumi, Bumi Lantang Dhanajaya. Siapa yang tidak mengenal dirinya? Berasal dari keluarga yang terpandang, ketua geng motor, sekaligus Ketua OSIS di sekolah nya, dan soal wajah kalian semua tidak perlu mera...